Hai Sahabat Lalang Ungu..jumpa lagi dengan cerita seputar bunga anggrek ya.. Setelah pada jurnal sebelumnya menceritakan tentang Anggrek Vanda, kali ini aku akan tuliskan salah satu jenis anggrek dendrobium yang kami rawat yaitu Anggrek Dendrobium Sonia Ersakul.
Nah melihat foto anggrek di atas, kuyakin sebagian besar teman-teman sudah pernah melihat jenis bunga anggrek yang satu ini. Sering muncul di rangkaian bunga yang ada anggreknya, atau dijadikan hiasan rambut ataupun sebagai penyemarak meja / ruangan.
Yup, mungkin itu sebabnya Dendrobium Sonia Ersakul ini sering disebut juga sebagai anggrek jadul sejuta umat karena mudah ditemui dan sudah banyak pecinta anggrek yang memilikinya.
Oya, sebelumnya aku minta maaf kalau salah dalam penyebutan/penulisan nama anggrek satu ini ya.. Karena ada yang menulisnya Sonia Ersakul ada juga yang menyebutnya Sonia Earsakul. Terus terang aku belum tahu pasti mana yang betul, jadi kalau ada teman-teman yang tahu silakan komen di bawah ya…
Cerita Di Balik Sonia Ersakul Rawatanku
Saat ini aku merawat 5 pot anggrek berjenis Dendrobium Sonia Ersakul ini. Eh, tinggal 4 ding, karena yang 1 pot sudah kuhadiahkan ke kakak di Semarang. Nah, ada cerita dari ke-5 Sonia yang kurawat ini.
Jadi dulu, di Bulan Desember 2021 saat memutuskan ingin mulai merawat anggrek, aku telah mengadopsi 12 anakan anggrek dendrobium atau yang sering dikenal dengan istilah seedling anggrek. Anakan anggrek yang masih sangat kecil, ukuran 3-4 daun dengan ketinggian rata-rata sekitar satu jari orang dewasa.
Nah, saat itu aku memesan 12 jenis yang berbeda secara random / acak, dan saat menerimanya pun tertulis 12 nama yang berbeda pada masing-masing seedling tersebut dan salah satu nama itu : D. Sonia Ersakul Rot Gold. Nama-nama itu lah yang kutulis ulang di masing-masing pot yang digunakan untuk merawat mereka, sebagai pembeda dalam mencatat pertumbuhan mereka masing-masing.
Setelah sekitar 2 tahun dalam perawatan alhamdulilah anakan-anakan anggrek yang beranjak dewasa itu akhirnya mulai berbunga satu persatu. Dari bunga-bunga yang mekar itulah akhirnya ku ketahui identitas sebenarnya mereka.
Dari 12 anakan dendrobium itu, saat ini 9 di antaranya telah berbunga dan dapat diketahui ID / namanya (dan sebagian besar ID nya berbeda dari nama yang diberikan oleh penjualnya dulu 😅). Dari 9 anggrek yang sudah diketahui namanya itu, 5 di antaranya ternyata sama yaitu D. Sonia Ersakul. Hmm..masih ada kemungkin bertambah 3 pot lagi yg belum berbunga 😂
Penampilan Anggrek D. Sonia Ersakul
Sebagaimana anggrek dendrobium lainnya, ciri-ciri anggrek Dendrobium Sonia Ersakul ini mempunyai pola pertumbuhan simpodial artinya pertumbuhan ujung tunas mudanya terbatas dan membentuk rumpun dengan tunas-tunas mudanya.
Daunnya berbentuk elips/oval dengan ujung runcing, bersusun selang-seling berhadapan. Tangkai bunga akan muncul dari ketiak daun muda atau di ujung tangkai daun setelah ‘tutup daun’ / tidak memunculkan daun muda baru.
Bunganya berwarna dominan ungu kemerahan / violet pada masing-masing kelopak (sepal maupun petal) dengan kombinasi warna putih pada pangkal kelopaknya. Adapun labium atau lidahnya mempunyai warna ungu yang lebih pekat di bagian ujungnya yang bergelombang pada tepi kelopaknya.
Perawatan Anggrek D. Sonia Ersakul
Anggrek jenis ini termasuk anggrek yang relatif mudah dalam perawatannya karena dia cukup bandel / tidak gampang mati.
Dia butuh air secukupnya sehingga untuk menjaga agar tidak terjadi kelebihan air, digunakan media yang poros / tidak mengikat air. Arang kayu, arang batok kelapa, pakis, adalah beberapa media yang cocok untuknya bila ditanam menggunakan pot.
Atau bisa juga ditanam dengan cara ditempel pada pakis atau dahan / batang pohon (hidup / mati) hal ini pun menjadikan air penyiram mudah terbuang sehingga tidak menyebabkan akarnya membusuk akibat jamur yang bisa menyebabkan kematiannya.
Sinar matahari pagi juga sangat bagus untuk pertumbuhannya dan merangsang agar rajin berbunga. Apabila tempat kalian di dataran rendah dengan panas matahari cenderung seharian (atau rumahnya menghadap arah barat seperti rumahku sehingga sinar matahari yang didapatnya siang-sore) maka sebaiknya diberikan naungan untuk menjaganya.
Pemupukan dan pestisida juga diperlukan agar anggrek ini tumbuh sehat dan rajin berbunga. Saat ini banyak dijual pupuk padat maupun cair dan juga pestisida untuk tanaman hias,atau menggunakan pupuk / pestisida organik seperti yang kulakukan : air cucian beras, rendaman bawang merah/putih, rendaman daun lidah buaya, kulit pisang, sisa teh ataupun kulit/cangkang telur.
Masa Pajang Anggrek Sonia Ersakul
Anggrek Dendrobium Sonia Ersakul ini merupakan salah satu jenis anggrek yang mempunyai masa pajang relatif panjang. Bunganya awet mekar hingga sekitar 80 hari sejak kuntum pertama mekar.
Pada catatan salah satu Sonia ku ini, spike mulai muncul di 1 April 2023, lalu mulai terbentuk knop / kuncup bunga pada 12 April 2023 sebelum akhirnya mekar pertama pada 7 Mei 2023 dan bertahan hingga kuntum terakhirnya lurus pada 29 Juli 2023.
Dari data salah satu Sonia di atas bisa kita ketahui bahwa proses berbunga memakan waktu sekitar 40 hari dan masa pajangnya adalah 80 hari. Alhamdulillah 😊
Sahabat Lalang Ungu, itulah jurnal/catatan pertumbuhan Anggrek Dendrobium Sonia Ersakul, salah satu anggrek jadul sejuta umat. Kalian tertarik untuk mulai merawat anggrek? Jenis satu ini mungkin bisa menjadi pilihan.. Oya untuk cerita tentang anggrek dan tanaman lainnya, bisa dibaca di sini
38 Comments
Leave a reply →