Tadi pagi, saat membuka dasbor blog ini, kutemukan komen dari Pakde yang makjleb banget : ‘sudah 5 hari kok masih mimpi ‘ Buat yg kurang faham, itu sindiran Pakde untuk tulisanku yg panceeet ae, padahal hari telah 5x berganti… hihi… ampuuun, Pakde…, ponakan njenengan satu ini memang sering angot-angotan nulisnya.. hehe…
Nulis 1 tema…macet di tengah jalan…simpan di draft. Nulis tema lain, macet lagi… parkir lagi di draft… akhirnya tempat ngedraft penuuh, sedangkan berandanya sawangen alias penuh sarang laba-laba… *tidak untuk ditiru! 🙂
So.., setelah tertohok komen Pak Kumendan itu, akhirnya akupun ngubek-ubek simpanan draft, dan menemukan salah satu diantaranya, yaitu tentang metode rembesan tetesan minyak. Apakah itu?
Kemarin, saat mendampingi dalam pelatihan fasilitator untuk kegiatan KRPL, aku mendengar tentang metode tersebut, dalam pembahasan strategi penumbuhan Kawasan Rumah Pangan Lestari. Nah, apa pula hubungan antara tetesan minyak dengan salah satu program untuk meningkatkan ketahanan pangan keluarga itu?
Teman, apakah teman pernah memperhatikan proses yang terjadi ketika setetes minyak menetes di sebuah kertas? Kertas koran misalnya, maka yang terjadi adalah perembesan atau mbleber (bahasa jawa nya).
Nah, seringkali dalam memperkenalkan suatu inovasi atau program yang relatif baru, masyarakat baru mau mengadopsi hal itu tanpa keraguan setelah menyaksikan keberhasilan kelompok masyarakat yang lain.
Sehubungan dengan hal tersebut, maka dalam melaksanakan implementasi inovasi teknologi KRPL ini hendaknya kita mendahulukan kelompok masyarakat yang potensial untuk menjadi contoh.
Kelompok yang bagaimana?
Sebaiknya kelompok / organisasi yang dipilih sebagai contoh ini merupakan organisasi yang masih aktif, karakter administrasinya tertib dan transparan, baik pula bila menganut sistem herarki. PKK, Militer, Organisasi Religi, adalah beberapa contoh organisasi yang dapat dijadikan sasaran awal program agar dapat dicontoh masyarakat sekitarnya.
Tentunya, metode rembesan tetesan minyak atau oil drop speck method ini tak hanya bagus untuk program pemerintah. Bisa juga untuk sosialisasi program perorangan / organisasi masyarakat.
Bahkan mungkin para caleg pun ada yang menerapkan metode ini, mendekati / merangkul tokoh tertentu untuk menarik simpatisan dari masyarakat yang menjadikan tokoh itu panutan mereka. Wajar saja. bukan?
Nah, itu sedikit cerita tentang metode rembesan tetesan minyak ini. Omong-omong, pernah mencoba menggunakan metode ini, teman? bagi ceritanya ya… 🙂
Ngomong-omong, ini 2 bibit yg saya dapat dari Bu RT untuk meramaikan program KRPL dilingkungan kami. Pertanyaannya, akan sampai berapa lama umurnya? hihi…
12 Comments
Leave a reply →