LALANG UNGU

Ruang berbagi pengalaman dan manfaat

Prompt #57 – Lorong Kenangan

| 14 Comments

Lorong itu sepi lagi.  Sesudah sesiang tadi ramai dengan kemeriahan hari pertama sekolah.  Selalu senang menikmati keceriaan adik-adik yang baru saja resmi menjadi murid SMA Ternama ini dan sedang mengikuti MOS.

Rasa bangga terlukis jelas di wajah-wajah ceria mereka.  Seragam putih-biru masih mereka kenakan, dilengkapi atribut khas masa yang dulu sering disebut masa perploncoan itu. Ah, melihat mereka mondar-mandir ceria di lorong kenangan itu, membangkitkan rasa haru di hatiku.

Ya… lorong itu, memang lorong kenangan bagiku.  Kenangan ketika keadaanku persis sama dengan mereka : siswa baru SMA Ternama.  Masih kuingat jelas rasa bahagia yang memenuhi dadaku ketika pertama kali menapakkan kaki menyusuri lorong itu, menuju ruang kelas X-C, yang akan menjadi kelasku.

Satu lagi kenangan indahku, di sudut lorong itu, dekat Mading. Tempatku pertama kali berkenalan dengan gadis manis berkuncir lima berpita ungu, yang sama-sama dihukum berdiri di sana.

“Hai… siapa namamu?” tanyaku

“Lolita. Eh, salah apa kau sampai dapat hukuman ini?”

“Itu… Kacang Panjang di Oseng-osengku tak semua pas 3 cm. Kau?”

“Seharusnya aku pakai lima warna, bukan hanya ungu…” jawabnya menunjuk pita di kuncirnya.

“Warna kesukaanmu?”

“Iyalaah…” jawabnya centil. Kami pun tertawa tertahan, takut dibentak lagi.

Sejak itu, hari-hari di masa MOS itu terasa cepat berlalu, dengan kedekatan kami : Oki dan Lolita, yang seolah tak terpisahkan. Namun pada akhirnya hal itu memancing kecemburuan dari teman lain. Bahkan tak hanya teman-teman seangkatanku, juga beberapa senior kami.  Tentu saja, karena Lolita tak hanya cantik dan selalu ceria, ia pun pintar dan pandai bergaul.

Ah.. mengingat kecemburuan itu, membuyarkan semua kenangan indahku dan mengungkit kenangan pahitku di lorong itu. Ya, kenangan terakhirku di lorong itu begitu pahit : saat kelemahan fisikku tak sanggup menerima kebrutalan kakak-kakak senior dan nafas terakhirku terpaksa kuhembuskan di ujung lorong itu!

Hanya satu doaku selalu, semoga peristiwa MOS kelabu itu tak pernah terulang. Cukup aku saja korbannya…

14 Comments

Leave a Reply

Required fields are marked *.