LALANG UNGU

Ruang berbagi pengalaman dan manfaat

Serunya Offroad Lava Tour Merapi

| 9 Comments

offroad2

Setelah melewatkan sepenggal pagi di Kaliurang, kami pun akhirnya menikmati Lava Tour Merapi dengan cara offroad menggunakan 5 kendaraan dari ‘Tlogo Putri Jeep Tour’ yang sudah kami pesan sebelumnya.

Masing-masing Jeep Willys dalam rombongan ini berisi 4 orang penumpang dan dikendarai oleh supir yang handal dan sudah hafal dengan medan di jalur lereng Merapi, sehingga meskipun jalur yang kami lewati begitu asoy geboy , kami tetap merasa aman melaluinya.

Oya, kami mengambil Paket Medium, yang berdurasi sekitar 2,5 – 3 jam. Adapun rute yang kami lewati kemarin adalah : Kaliurang ( penjemputan di penginapan ) – Museum Mini – Batu Alien – Bunker & Puncak Kaliadem – Kampung Mbah Maridjan – Trek Basah Kalikuning – Kaliurang (Villa Hanna).

Dan inilah cerita serunya offroad Lava Tour Merapi kali ini :

1. Museum Mini

Sekitar pukul 7 pagi rombongan kami berangkat dari lokasi penjemputan yaitu di Villa Hanna Kaliurang -tempat kami menginap- menuju kawasan lereng Merapi, melewati sungai Kali Opak, beberapa lokasi di sepanjang rute itu masih jelas memperlihatkan sisa-sisa erupsi Merapi tahun 2010 lalu, dan akhirnya kami pun sampai di Desa Petung, untuk melihat rumah yang terdampak langsung erupsi di Tahun 2010 lalu.

petung

‘Museum Mini’ yang kukunjungi kali ini berbeda dengan Museum Mini Sisa Hartaku -MMSH- yang pernah kukunjungi di akhir 2015 lalu, meskipun sama-sama di daerah Petung Desa Kepuhrejo Cangkringan.

Yang kami kunjungi kali ini adalah bekas rumah Lurah Petung yang berdampingan dengan sebuah Puskesmas.  Sebagaimana di MMSH , melihat kembali benda-benda yang luluh lantak terkena awan panas kala itu, masih menyisakan rasa sesak di dadaku. Sedih dan haru. Berkali-kali menyebut asma Allah dalam hati seraya menelusuri kembali sisa-sisa tragedi masa lalu itu 🙁

museum-mini

fosil

2. Batu Alien

Dari Petung rombongan kami kemudian menuju ke Dusun Jambu, untuk melihat Batu Alien. Meskipun dinamakan ‘Alien’ tapi 100% batu ini bukanlah makhluk asing sebagaimana pengertian ‘Alien’ yang selama ini kita tahu, lho 🙂

Menurut pemandu kami, itu nama plesetan atau nama keren dari batu super besar yang beralih, menempuh perjalanan panjang yaitu dari puncak Merapi ( sekitar 7 km dari daerah ini) hingga terdampar di Dusun Jambu ini.

Inilah Batu Alien / Batu Alihan yang unik itu...

Inilah Batu Alien / Batu Alihan yang ‘unik’ itu…

Nah, dari foto di atas dapat kita ketahui bahwa keistimewaan dari batu super besar itu adalah adanya lekukan-lekukan khas di permukaan batu sehingga -dengan menggunakan imaji kita- permukaan batu Alien seolah-olah wajah sesosok manusia, dengan mata, hidung dan lekuk mulutnya.  Dapatkah kau ‘melihat’ wajah itu, teman?

3. Bunker & Puncak Kaliadem

Dari Dusun Jambu, kami pun kembali melaju dengan menggunakan Jeep Willys tangguh itu, menuju ke Kaliadem.  Nah, kalau pada perjalananku di akhir 2015 lalu, lokasi ini menjadi awal rute Merapi Lava Tour yang kami jalani saat itu untuk mengejar sunrise Kaliadem, maka pada perjalanan kali ini berbeda.

Mentari sudah membagikan sinar hangatnya ketika kami sampai di Bunker Kaliadem pagi itu.  Sekitar bunker tampak berbeda dari kunjunganku setahun lalu. Sudah ada tambahan tulisan BUNKER KALIADEM yang besar di puncak bukit Kaliadem sehingga hasil wefie di depan bunker menjadi semakin cantik…

bunker_kaliadem

Oya selain itu, ditambahkan pula spot selfie berbentuk gerbang bunga buatan di sekitar bunker di area bukit Kaliadem itu, sehingga pengunjung dapat berfoto-ria dengan fasilitas berbagai properti tulisan yang bisa dipilih setelah membayar Rp. 5.000,- / orang.

wefie_kaliadem

4. Kampung Mbah Maridjan

Dari Kaliadem perjalanan berlanjut menuju Kampung Mbah Maridjan yaitu di Dusun Kinahrejo Desa Umbulharjo. Almarhum Mbah Maridjan sebagaimana telah kita ketahui bersama adalah juru kunci Gunung Merapi yang berkukuh menetapi janji suci tugas yang diembannya, sehingga tetap tinggal saat erupsi terjadi dan gugur karenanya.

petilasan1

Saat ini, bekas kampung dan tempat tinggal beliau tidak lagi ditinggali namun masih menjadi tujuan bagi para peziarah ataupun wisatawan yang ingin  mengenang bencana alam tersebut.

petilasan

Kebetulan, saat itu istri dari alm Mbah Maridjan sedang ada di sana, sehingga kami sempat berbincang-bincang di depan ruang berdoa di area petilasan tersebut.  Rupanya, meskipun saat ini keluarga beliau sudah tidak tinggal lagi di sana, namun beliau masih sering datang bahkan bersedia berbincang-bincang dengan para pengunjung.  Selain itu beberapa putra/putri beliau juga membuka warung cindera-mata yang ada di kawasan tersebut.

petilasan6

Ini bukan makam Mbah Maridjan, namun ruang berdoa di Petilasan Mbah Maridjan

petilasan5

Isteri (alm) Mbah maridjan di Petilasan Mbah Maridjan

Terdapat juga sebuah Gardu Pandang di kawasan tersbut, tempat kita dapat menyaksikan pemandangan sekitar petilasan tersebut. Oya, Dusun Kinahrejo ini merupakan dusun yang terdekat dengan puncak Merapi. Sayang saat itu puncak Merapi tertutup awan..

view_gardu

5. Treck Basah Kalikuning

Petilasan Mbah Maridjan di Dusun Kinahrejo itu adalah tujuan terakhir kami di Lava Tour Merapi kali ini.  Dari lokasi ini kami kemudian kembali menuju tempat penginapan di Kaliurang.

Naah, dalam rute pulang inilah yang disebut ‘treck basah Kalikuning’, yaitu berbasah-basahan melintasi / menyeberang Kalikuning!

Huaaaaa!! Serentak kami semua teriak kencang-kencang sambil setengah membungkuk di kursi masing-masing untuk menghindari semburan air, ketika Jeep melaju kencang membelah air sungai Kalikuning yang meskipun saat itu sedang surut, namun cukup heboh semburan air di kanan-kiri mobil.  Sungguh heboh!! Hahaha…

Nah, itulah cerita seru offroad Lava Tour Merapi yang kami ikuti. Sungguh tak menyesal ikut lagi meskipun sudah pernah merasakan sebelumnya. Ya, karena tak hanya teman perjalanannya yang berbeda, namun pengelola offroad juga berbeda sehingga rute dan keseruannya pun berbeda.

Seorang teman yang belum pernah ikut Lava Tour sempat bertanya, apa persiapan untuk ikut kegiatan ini? Hm, kujawab siap lahir batin! Haha…

Maksudku, tentu saja siap fisik dan mental karena medan yang akan kita lalui lumayan ekstrim. Kalau yang bakat sakit encok ya mikir-mikir dulu lah untuk duduk anjrut-anjrutan di jalan berkelok-kelok dan berbatu-batu selama 2-3 jam.

Untuk melindungi tubuh kita dari angin dan hawa dingin -terutama yang mengambil paket sunrise– jangan lupa bawa jaket. Masker bagus juga. Siapkan juga jas hujan tipis dan ringkas, karena seringkali tiba-tiba saja gerimis turun di tengah perjalanan, apalagi bila ke sana di musim hujan.. hehe… Tidak lupa juga kamera untuk mengabadikan momen-momen asyik kita di sana. Camilan & botol minum boleh juga dibawa.

Waah, tas nya penuh doong..? Nah, maka itu harus pandai-pandai memilih tas yang akan dipakai. Jangan bawa tas mungil centil atau tas jinjing cantik a la sosialita yaa… Tas ransel mungkin pilihan yang lebih tepat, tentunya sesuaikan ukuran tas dengan tubuh kita..haha… Dengan tas menggantung nyaman dipunggung, dua tangan kita bebas untuk digunakan ataupun untuk berpegangan erat-erat saat offroad, bukan?

Siap offroad Lava Tour Merapi, teman? Yuuk, mareee…

9 Comments

Leave a Reply

Required fields are marked *.