Lalang Ungu. Hai teman, apa kabar? Tampaknya, peralihan musim dari penghujan ke kemarau sudah mulai berlangsung ya.. Cuaca sering labil, pagi cerah ceria…eh tiba-tiba sore mendung dan hujan, atau sebaliknya. Tak apa, kita nikmati saja ya.. karena memang sudah saatnya musim berganti. Pergantian musim tetap harus kita sambut dengan bahagia, seperti juga pergantian hari.
Ya, pergantian hari memang seringkali membawa keindahan tersendiri, sehingga tak heran bila banyak orang yang sangat menikmati momen pergantian hari, baik sunrise maupun sunset. Begitupun denganku. Aku sangat suka dengan kedua momen ini, dan seringkali berharap bisa lebih sering mendapatkan kemewahan dapat menikmati dan mengabadikan momen-momen pergantian hari itu. Nah, kali ini aku akan berbagi kenangan akan momen pergantian siang menuju malam : SENJA di 3 pantai.
Menikmati senja harus di pantai?
Ya, nggak harus sih… Senja di bukit atau bahkan di rumah pun bisa jadi indah, tetapi akhir-akhir ini aku memang sedang suka dengan pantai. Ada keasyikan tersendiri kala menikmati semilir anginnya, memandangi alunan lidah ombak berkejaran mencumbu pantai dan juga mendengarkan debur ombak memecah keheningan di sekitarnya. Dalam panorama senja, keindahan pantai seolah semakin terpampang nyata! *ups..maafkan, kok jadi lebay mode on 😊
Singkat kata, bagiku senja dan pantai sangatlah serasi. Maka beberapa kali aku menyengaja menjemput senja di pantai. Untunglah ada pantai-pantai yang tak terlalu jauh dari rumah. Antara lain Pantai Pasir Kencana dan Pantai Slamaran di Kota Pekalongan, Pantai Depok Indah di Kabupaten Pekalongan serta Pantai Sigandu dan Pantai Ujung Negoro di Kabupaten Batang. Dari kelima pantai itu, baru kunikmati senja di 3 pantai yaitu Pasir Kencana, Slamaran dan Sigandu. Nah.. berikut ini adalah kenangan ku mengabadikan senja di 3 pantai itu..
1. Senja di Pantai Sigandu Batang
Pantai Sigandu terletak di Desa Klidang Lor Kecamatan Batang Kabupaten Batang, 4 km ke arah Utara Alun-alun Batang atau sekitar 14 km dari pusat Kota Pekalongan. Dalam keadaan lalu lintas normal, jarak 14 km ke pantai ini kami tempuh dalam waktu sekitar setengah jam saja, sehingga meskipun di luar kota, cukup sering juga pantai ini kami kunjungi.
Memasuki wilayah pantai ini ada banyak tempat yang bisa kita gunakan untuk bersantai menikmati pantai : bangku-bangku di bawah pohon-pohon Cemara, ataupun gazebo-gazebo di pinggir pantainya. Oya, tiket masuknya 5000 / orang. Dan inilah beberapa foto senja di Sigandu Batang :
2. Senja di Pantai Pasir Kencana Pekalongan
Lokasi pantai ini adalah di Kelurahan Panjang Wetan Kecamatan Pekalongan Utara Kota Pekalongan. Jarak dari pusat kota adalah sekitar 4,5 km. Kawasan pantai ini terbuka untuk umum mulai jam 06.00 hingga jam 21.00 WIB dan tiket masuknya pun murah meriah, 2000/orang di Hari Senin-Jumat, 2500/orang di Malam Minggu dan 5000/orang di hari Minggu / hari libur.
Berbeda dengan Pantai Sigandu, Pasir Kencana bukan pantai yang landai, tidak ada pasir lembut yang bersentuhan langsung dengan lidah ombak, sebaliknya debur ombak diterima oleh dinding batu pembatas pantai. Namun bukan berarti tak ada keindahan di pantai ini, lho … Kita masih dapat menikmati suara indah deburan ombak dari bangku-bangku beton yang ada di sekitar ataupun tikar lesehan yang disediakan para pedagang di sana. Dan berfoto-ria di Jembatan Cinta kala senja mulai menyapa juga tak kalah indahnya. Nah, berikut adalah beberapa foto kenangan senja di Pasir Kencana ini :
3. Senja di Pantai Slamaran Pekalongan
Pantai Slamaran yang berlokasi di Kelurahan Krapyak Kecamatan Pekalongan Utara Kota Pekalongan ini berada di arah timur dari Pantai Pasir Kencana. Jarak dari pusat kota sekitar 5 km, dapat diakses melalui Kelurahan Degayu (yang berbatasan dengan Kabupaten Batang), ataupun dari Perumahan Slamaran Kelurahan Krapyak.
Seingatku, dulu jalan menuju pantai ini dari arah Degayu melewati areal persawahan yang luas dan juga kebun-kebun Melati di kiri-kanan jalannya, namun ketika aku terakhir ke sana bulan lalu, pemandangan itu tak ada lagi! Hamparan rawa nan luas yang terbentuk akibat daratan tergenang rob sudah mendominasi pemandangan.
Memasuki gerbang pantai setelah membayar tiket masuk 2000/orang, aku agak sedih karena kondisi sekitar pantai sekarang tampak kurang terawat. Oya, sama seperti Pasir Kencana, Slamaran bukanlah pantai landai berpasir. Yang membatasi daratan dengan air laut adalah tembok beton memanjang dan susunan batu-batu pemecah gelombang. Terlihat deretan pohon Cemara di tepi pantai dengan bangku-bangku kayu di bawah pohon untuk duduk-duduk menikmati pantai, sayangnya lingkungan tampak kotor. Kondisi jalan di lingkungan pantai juga tidak mulus, banyak genangan-genangan air sehingga menghilangkan niat jalan-jalan mengeksplor keindahan pantai ini lebih jauh.
Namun ketika senja mulai menjelang, semua kekecewaanku seolah perlahan terlupakan. Lukisan Sang Maha di langit sana mengalihkan perhatianku. Sungguh tak kalah cantik dengan pemandangan senja di 2 pantai sebelumnya. Segera kami disibukkan dengan kegiatan mengabadikan momen Sang Mentari surut ke peraduannya itu, meninggalkan goresan jingga, pink dan biru dalam gradasi lembut yang memesona. Aah..sungguh peredam kecewa yang luar biasa… Alhamdulillah…
Demikianlah, ceritaku kali ini tentang senja yang kunikmati di 3 pantai yang tak jauh dari rumah. Menurutku, ketiga pantai ini memang menyimpan potensi wisata yang bagus namun masih perlu pengelolaan lebih baik lagi. Sayang sekali bila keindahannya hilang begitu saja karena tak terawat. Semoga di masa depan pantai-pantai ini terkelola dengan lebih baik lagi…
Bagaimana denganmu teman, suka juga dengan senja dan pantai? Adakah pengalaman seru berburu senja di pantai? Silakan bagi pengalamanmu di kolom komen yaa.. Terima kasih…
Pingback: Siang hari ke Pantai Sigandu Batang? Kenapa tidak… |