Berawal dari sebuah cuitan dari admin Twitter Blogger Pekalongan sebagai upaya memperkenalkan komunitas yang baru saja terbentuk kepada Bapak Bupati Pekalongan, alhamdulillah disambut dengan baik dan antusias oleh beliau, bahkan langsung mendapat undangan untuk ikut Wisata Bersama ke Petungkriyono pada tanggal 18 Desember 2016 lalu.
Waaah… ke Petungkriyono? Mauuuu….
Ya, Petungkriyono adalah sebuah Kecamatan di Kabupaten Pekalongan bagian Selatan, dengan luas wilayah 73,59 km2 dan terletak di daerah pegunungan ( rata-rata ketinggian 1.294 dpl ). Daerah ini istimewa karena keindahan alamnya dengan aliran sungai-sungai dan curug-curug nan indah, puncak gunung yang menantang, spesies endemik flora-fauna nya, juga karena ditemukannya sisa-sisa peradaban masa lampau di daerah ini.
Keistimewaan-keistimewaan Petungkriyono itulah yang mendasari Pemerintah Kabupaten Pekalongan dibawah pimpinan Bp. H. Asip Kholbihi, SH, MSi akan mengembangkan Petungkriyono sebagai Cultural Techno Forestry Park , dengan dua pendekatan yaitu Mass tourism dan eco-tourism. Pada pendekatan Pariwisata Masal, masyarakat bisa berbondong-bondong datang untuk menikmati keindahan alam dan produk-produk unggulan di Petungkriyono, sedangkan pada eco-tourism pendekatannya lebih kepada penelitian-penelitian baik oleh Perguruan Tinggi maupun perorangan, dari dalam maupun luar negeri.
Menurut Pak Bupati saat penandatanganan MoU Petungkriyono Cultural Techno Forestry Park, program-program yang akan dikembangkan adalah melalui pendampingan dan pemberdayaan masyarakat, eko edukasi wisata, laboratorium alam, bank genetika, bank bibit, teknologi hijau, energi hijau, green financing dan program-program lain yang relevan (Web Humas Jateng, 8/8/2016).
Nah, pada tanggal 18 Desember 2016 kemarin, dilakukan Wisata Bersama / mobilisasi wisata oleh Bapak Bupati Pekalongan tersebut dengan peserta lebih dari 360 orang yang terdiri dari kalangan Pejabat & ASN Kab Pekalongan, Karyawan/karyawati Bank Syariah Mandiri, serta perwakilan komunitas masyarakat, diantaranya adalah komunitas Blogger Pekalongan. Kegiatan ini menandai dibukanya route Wisata Petungkriyono sebagai salah satu bentuk pendekatan Mass Tourism Petungkriyono Cultural Techno Forestry Park.
Mau tahu keseruan kita mengikuti acara tersebut? Ni dia ceritanya…
Pendopo Kab Pekalongan
Hari Minggu, 18 Desember 2016 itu, jam baru menunjukkan pukul 6 pagi, namun aku bersama Yuni dan mba Ayi sudah meluncur dari Kota Pekalongan -tepatnya dari Perum. Binagriya- menuju Pendopo Kabupaten Pekalongan di Kajen.
Ya, memang lokasi itulah yang disepakati menjadi meeting point rekan-rekan Blogger Pekalongan yang akan mengikuti acara itu, karena akan diterima lebih dahulu oleh Bapak Bupati.
Sekitar 30 menit kemudian kami sampai di sekitar alun-alun Kabupaten Pekalongan di Kajen, sempat bingung mencari jalan ke Pendopo karena rupanya setiap hari minggu ada car free day di sana dan tepat di depan Pendopo ada senam masal. Setelah bertanya pada salah satu pengunjung, akhirnya kami turun dari mobil beberapa meter dari kompleks Pendopo dan berjalan kaki menuju ke dalam, di mana beberapa teman lain sudah menunggu, ada Bu Koord Noorma dg formasi lengkap ( + Noofa, Abi Noofa & Dede’nya Noofa dlm kandungan, hehe…) juga Innnayah, Irkham dan Nuno (yang langsung ngojek dari Comal lho..hehe). Sejurus kemudian datang Angga, Salim dan Ismail. Lengkap yang sudah mendaftar akan ikut acara ini sudah datang semua…
Kami diterima oleh Mas Beny, salah satu staf dari Pak Bupati, di teras belakang pendopo tersebut. Kami menunggu Pak Bupati sambil ngobrol, menikmati camilan dan teh hangat dan menikmati pemandangan halaman belakang Pendopo. Waah, aku baru tahu Pendopo Kabupaten Pekalongan berhalaman luas dan tertata indah 🙂
Setelah ber-ramah-tamah dengan Pak Bupati dan berfoto bersama, maka kami pun bersiap menuju Doro yang menjadi meeting point seluruh peserta Wisata Bersama Petungkriyono itu. Oya, kami difasilitasi Bus Pemda untuk menuju lokasi tersebut. Terima kasih Pak Bupati dan jajarannya… 🙂
Shelter Doro
Ketika bus yang kami tumpangi sampai di Terminal Doro, sudah berkumpul para peserta memadati lokasi tersebut, menunggu Sambutan Pembukaan dari Bp Bupati. Oya, Kec. Doro dipilih sebagai shelter / Pusat Informasi wisata ke Petungkriyono karena lokasi Petungkriyono tidak dapat ditempuh dengan kendaraan besar, sehingga di shelter inilah para pengunjung nantinya transit untuk berganti kendaraan yang lebih cocok dengan medan Petungkriyono yang khas tersebut.
Dalam sambutannya, Pak Bupati menyatakan bahwa Wisata Bersama Tahap I ini diharapkan sebagai pengenalan Mass Tourism Petungkriyono Cultural Techno Forestry Park kepada segenap ASN Pemkab Pekalongan, untuk kemudian dapat disebarluaskan kepada masyarakat lain, di dalam maupun di luar Kabupaten Pekalongan.
Selesai Sambutan Bupati, peserta bergegas menuju alat angkut yang sudah disediakan untuk menuju Petungkriyono, yaitu Mobil ANGGUN PARIS. Mobil pickup -atau di daerah sekitar sana dikenal dengan nama DOPLAK- yang sudah dimodifikasi untuk mengangkut penumpang ini oleh masyarakat sekitar dikenal dengan nama DOPLAK. Namun sejak 2 bulan lalu, sudah diresmikan dengan nama cantik tersebut, yang artinya : ANGkutan GUNung PARIwiSata. Keren kan namanya…
Ada sekitar 25-an ANGGUN PARIS yang membawa peserta kemarin, selain juga beberapa mobil-mobil dinas & pribadi termasuk mobil yang membawa Bapak Bupati dan rombongan. Kami ada di mobil No 20, dengan ditemani 3 crew yang terdiri dari sopir dan pemandu. Mas Taufik, kalau tidak salah itu nama pemandu kami kemarin. Ada yang masih penasaran dengan Si Anggun Paris ini, mangga silakan melipir ke post Blogger Pekalongan tentang Anggun Paris ini…
Perjalanan Wisata Bersama ke Petungkriyono pun dimulai…. Berangkaaat…
b.e.r.s.a.m.b.u.n.g…
Ket : Foto2 : koleksi Pribadi, @bloggerpkl dan Mas @indrabeny_
Pingback: Wisata Bersama Blogger Pekalongan ke Ekowisata Petungkriyono (2) |
Pingback: Kisahku Dua Tahun Melangkah Maju Bersama Blogger Pekalongan |