LALANG UNGU

Ruang berbagi pengalaman dan manfaat

Serunya Ultah ke-4 Gandjel Rel di Resto Pringsewu Kota Lama Semarang

| 80 Comments

Hai Sahabat Lalang Ungu…bagaimana kabarnya hari ini? Semoga selalu sehat dan bahagia ya.. Oya, aku juga ingin berbagi cerita bahagia nih, yaitu cerita serunya ultah ke-4 Gandjel Rel di Resto Pringsewu Kota Lama Semarang pada akhir Minggu lalu.

Teman-teman sudah tahu kan ya, tepatnya pada 22 Pebruari 2019 lalu, Gandjel Rel -komunitas blogger perempuan Semarang- berulang tahun yang keempat. Perayaan ultah ke-4 GR kali ini dimeriahkan dengan blogchallenge dengan tema yang berbeda selama 4 pekan, dan ada juga videochallenge yang tayang serentak pada 22 Pebruari 2019 lalu.. Pssst, sudah kenalan belum dengan tokoh ter-hits seantero GRes tahun ini? Itu lhooo… Abu Gosok Sang Tokoh Fenomenal…. 🤣🤣🤣

Nah, acara puncak perayaan ultah ke-4 GR ini diselenggarakan pada hari Sabtu, 23 Pebruari 2019 yang lalu, dengan tamu istimewa yaitu mas Agus Mulyadi. Teman-teman tentunya sudah tahu kan ya sosok penuh humor satu ini? Ya, mas Agus Mulyadi penulis dan redaktur mojok.co itulah narasumber pada talkshow “Menulis Kreatif di Media Online” dalam rangka ultah ke-4 GR kemarin.

Agus Mulyadi sampaikan tips Menulis Kreatif di Media Online

Asyik sekali mendengarkan uraian Gus Mul tentang beberapa tips dalam menulis kreatif di media online itu. Secara ringkas, setidaknya ada 5 kunci keberhasilan menulis kreatif di media online yaitu :

  1. Ide tulisan. Ide tulisan bisa bersumber dari keseharian kita. Hal-hal yang kita temui sehari-hari; peristiwa / kondisi yang kita lihat dalam keseharian kita; kegelisahan yang kita rasakan; pendapat kita atas kondisi di sekeliling kita; dll. Tulis apa yang ada di sekitarmu sebisamu, itu salah satu penekanan dari GusMul.
  2. Pemilihan diksi. Pemilihan diksi yang tepat bisa menjadikan materi tulisan kita tampil lebih berisi. Semakin sering kita membaca akan segera banyak diksi yang kita kenal dan dapat kita pilih untuk kita gunakan dalam tulisan kita.
  3. Khas. Menyelipkan istilah berbahasa daerah dalam tulisan kita bukan hal tabu, justru bisa menjadi salah satu keunikan tulisan kita. Kadangkala memang ada istilah / ungkapan perasaan dalam bahasa daerah yang kehilangan ‘rasa’ saat diterjemahkan dalam bahasa Indonesia.
  4. Kutipan. Kutipan adalah salah satu rahasia terbesar dalam dunia kepenulisan. Bukankah, seringkali orang lebih ingat kutipan dari seorang penulis dibanding tulisan utuh yang memuat kutipan tersebut? Ya, melalui kutipan seringkali seorang penulis lebih dikenal oleh masyarakat karena penggunaan kutipan dalam berbagai media sudah jamak, termasuk dalam media online. Contohnya, sering kita temui kutipan-kutipan yang digunakan sebagai caption dalam post Instagram.
  5. Sudut pandang. Seringkali hal ini yang menjadikan tulisan seseorang berbeda dengan hasil karya orang lain, meskipun dalam tema yang sama.

Itulah antara lain yang kutangkap dari penjelasan Gus Mul yang panjang lebar dan disampaikan dengan menarik. Rupanya teman-teman lain yang hadir kemarin juga sangat tertarik dengan tips-tips yang disampaikan beliau, sehingga antusias menggali info lebih dalam lagi pada sesi tanya jawab.

Pada puncak acara ultah ke-4 Gandjel Rel kemarin diumumkan pemenang challenge ultah ke-4 baik itu pemenang tiap pekan blogchallenge maupun videochallenge, juga pemenang live tweet dan instastory. Juga diberikan hadiah melalui kuis-kuis saat acara berlangsung. Bertabur hadiah deh… Alhamdulillah aku dapat juga kenang-kenangan untuk kategori instastory.. Terima kasiiih… 😘

Kenang2an ultah ke-4 Gandjel Rel

Kenang-kenangan dari acara ultah ke-4 Gandjel Rel

Ohya teman, acara ultah ke-4 yang seru dan bertabur hadiah kemarin itu diselenggarakan di Resto Pringsewu Kota Lama Semarang. Dan ini adalah kesempatan pertamaku mengunjungi resto ini. Beberapa waktu lalu saat jalan-jalan ke Kota Lama aku hanya sempat pepotoan di luar resto yang menempati salah satu bangunan bersejarah ini, maka kugunakan kesempatan ini dengan sebaik-baiknya untuk mengeksplor beberapa bagian rumah peninggalan Oei Tiong Ham Sang Raja Gula di masa lalu itu.

Kebetulan kemarin aku datang awal, dan bukannya membantu persiapan acara aku malah jalan-jalan di lingkungan resto untuk melihat-lihat dan menikmati suasana di sana. Hihi…maafkan aku yaa..teman-teman GRes.. Mohon tidak ditiru kendablegan-ku ini ya teman..hihihi..

Nah, hasil dari ‘mencuri waktu’ itu, aku menemukan banyak spot-spot cantik di Resto Pringsewu ini. Terima kasih untuk mas & mbak karyawan di sana yang ramah-ramah dan memperbolehkanku untuk ‘mengintip’ di sana-sini.. Ohya, bahkan salah satu mas karyawan memanduku ke lokasi brankas kuno di sana yang hampir terlewatkan karena ketidaktahuanku..hehe.. Suwuuuun ya mas ..

Teraz Oei Tiong Ham

Teraz Oei Tiong Ham, kafe beranda di Resto Pringsewu Semarang yg buka mulai sore hari

Salah satu spot yang kusukai di resto ini adalah berandanya. Jendela-jendela besar khas rumah kuno berpadu serasi dengan lampu-lampu gantung minimalis yang menjuntai dengan anggun dan meja kursi yang juga bertema minimalis. Pot-pot gantung yang berderet di sana juga mempercantik beranda ini. Duduk-duduk di sini sambil menikmati minuman panas / dingin ditemani kue-kue nan legit di sore hari pasti asyik sekali! Teman, kapan-kapan kita cobain Teraz Oei Tiong Ham di Resto Pringsewu ini yuuk… Khusus kafe di beranda ini buka mulai sore hari soalnya..

Resto Pringsewu Kota Lama Semarang

Bagian lain Resto Pringsewu yang bernuansa vintage dan instagramable

Selain teras / beranda cantik, menikmati sajian Pringsewu di Balkon Oei Tiong Ham asyik juga lho.. Romantisme masa lalu juga kental terasa di bagian-bagian lain resto yang tadinya merupakan rumah peninggalan Oei Tiong Ham ini. Pintu dan jendela yang khas, ubin kuno nan cantik, tangga kayu, lorong-lorong bernuansa misteri, bahkan ada spot ‘penjara’ untuk mereka yang ingin merasakan sensasi berada di ruang sempit di balik jeruji.. Ahaay…

Demikianlah, penikmat kuliner sekaligus pemburu foto cantik penghias feed IG akan terpuaskan saat berkunjung ke Resto Pringsewu yang beralamat di Jl Suari 10-12 Kawasan Kota Lama Semarang ini.

Spot foto Resto Pringsewu Semarang

Spot-spot pepotoan di Resto Pringsewu yang sayang tuk dilewatkan..

Acara ultah ke-4 Gandjel Rel yang seru kemarin ditutup dengan foto bersama, potong tumpeng dan kue ultah serta makan bersama. Nah sebelum pulang kusempatkan ngobrol dan foto-foto narsis dengan rekan-rekan GRes yang hadir. Senang rasanya berbagi cerita lagi secara langsung setelah cukup lama tak mengikuti acara offline GR sebelumnya karena terpaut jarak dan sebagian besar acara di hari kerja hehe..

Kopdar Ultah ke-4 Gandjel Rel

Ngobrol dan foto2 dulu..mumpung ketemu.. Eh, siapa tahu terwujud mimpi kita berkolaborasi karya ya, teman-teman…

Ultah ke-4 Gandjel Rel

GRes…yuk ngeblog ben rak ngganjel…

Begitulah, sekali lagi Selamat Ultah ke-4 Gandjel Rel.. Semoga makin eksis dan terus menginspirasi  melalui karya-karya bermanfaat. Aamiin… GRes, yuuk terus ngeblog ben rak ngganjel!! 🙂

80 Comments

  1. Pingback: Warna warni Curug Gondoriyo Cerminan Semangat Pokdarwis Pengelolanya |

Leave a Reply

Required fields are marked *.