Obrolan Mayang dan Bundanya : Antara Sapi, PMK dan Berkurban
“Bunda, apakah tahun ini kita akan berkurban lagi?” tiba-tiba Mayang melempar pertanyaan ke bundanya, di antara kesibukannya mengerjakan PR bersama Lana sahabatnya.
“Insya Allah, Nak. Ayah kemarin sudah menjadwalkan untuk melihat-lihat sapi bersama temannya. Eh, PR-mu sudah beres, sayang?” jawab bundanya sambil meletakkan piring-piring lauk yang dibawanya ke meja makan.
“Wah, Oom tetap akan memilih sapi untuk kurban kali ini? Nggak takut dengan PMK, Tante?” Lana menatap Bunda Mayang dengan penuh tanda tanya di matanya.
“Nah, iya tuh Bun.. Tadi kami lihat berita di TV, saat ini sedang marak PMK lho.. Mengapa ayah tetap berkurban? Kalau tertular bagaimana?” Mayang tak mau kalah, menegaskan pertanyaan sahabatnya.
“Hm.. Kalau kalian sudah selesai kerjakan PR, bantu menata meja dan kita makan dulu yuk.. Setelah makan nanti kita ngobrol tentang sapi, PMK dan kurban ini. Bagaimana?”
“OK.. Siaap, Bunda..”
Mayang dan Lana pun bergegas membereskan buku-buku mereka di atas karpet tempat mereka belajar, lalu bangkit melaksanakan arahan Bunda Mayang.
Selesai makan, Mayang dan Lana kembali duduk lesehan beralas karpet di ruang keluarga Mayang, tampak tak sabar menanti bunda bergabung dengan mereka.
“Ayo, Bun…kita pengen dengar tentang sapi dan PMK itu..,” celoteh Mayang tak sabar. Begitu pula dengan Lana yang mengangguk cepat mengiyakan kata sahabatnya. Bunda tertawa melihat ketaksabaran anak-anak ini.
“Nah, tadi kan Mayang tanya apakah kita akan berkurban tahun ini. Insya Allah, seperti tahun-tahun sebelumnya. Kalian tentu sudah mendapat pelajaran di sekolah bahwa berkurban itu salah satu sunah yang bermakna sebagai bentuk kepasrahan seorang hamba kepada Allah, juga sebagai salah satu wujud rasa syukur kita,” setelah duduk bersama, bunda memulai penjelasannya.
“Tapi dengan adanya PMK ini bagaimana Bunda? Apa tidak takut?” Mayang langsung merespon penjelasan bundanya.
“PMK itu apa sih, kalian tahu tidak?” bundanya Mayang balik bertanya.
“Tahu Tante… PMK itu singkatan dari Penyakit Mulut dan Kuku. Benar kan, Mayang?” Lana menjawab dengan mantab namun tetap mencari dukungan sahabatnya.
“Iya Bun, begitu yang kami lihat di berita tadi. PMK itu penyakit yang sedang menyerang banyak ternak saat ini.”
“Betul. PMK ini penyakit yang disebabkan oleh virus, biasa menyerang ternak seperti sapi, kambing, kerbau, domba, babi dan menyebabkan ternak ini demam serta ada luka pada mulut dan kakinya. Memang PMK ini berbahaya bagi ternak. Nih, seperti tertera pada infografis ini,” bunda menjelaskan sambil memperlihatkan gambar di ponsel beliau.
“Jadi, saat memilih ternak untuk dikonsumsi atau untuk kurban misalnya, kita harus memperhatikan betul tanda kesehatan hewan itu. Tanda-tanda yang bisa kita lihat jelas untuk ternak sakit PMK antara lain banyak berliur -karena mulutnya sakit- dan atau kakinya pincang -karena kukunya kan sakit,” tambah bunda menjelaskan.
“Apakah PMK bisa menular kepada manusia, Bun?” Mayang bertanya antusias.
“Kalian pernah mendengar tentang Zoonosis? Itu adalah istilah untuk penyakit yang menular dari hewan ke manusia. Nah, berdasarkan pendapat para ahli, PMK ini bukan termasuk zoonosis, artinya PMK tidak atau sangat kecil kemungkinannya untuk menular kepada manusia,” jawab bunda panjang lebar.
“Jadi meski ternaknya sakit PMK ini, kita masih bisa minum susunya / makan dagingnya, Te?” Lana pun tak kalah antusias bertanya.
“Ya, tentunya setelah melalui proses penanganan / pengolahan secara benar. Sebaiknya menghindari minum susu segar ataupun makan daging mentah.”
“Sebentar Bun, bagaimana sih cara memasak susu sapi yang benar?” tanya Mayang.
“Pertama susu segar disaring, agar kotoran atau partikel lain tidak tercampur pada susu yang akan kita konsumsi. Lalu, rebus dengan api kecil saja sambil terus diaduk perlahan agar susu tidak pecah. Masak hingga susu hangat, misal untuk 1 liter susu masak sekitar 5 menit, jangan sampai terlalu panas / mendidih agar protein dalam susu tidak rusak,” panjang lebar bunda menjelaskan.
“Oh begitu.. Nah kalau memasak daging, bagaimana cara yang benar, Tante?” rupanya Lana pun terbangkitkan rasa ingin tahunya.
Bundanya Mayang kembali menunjukkan infografis di ponselnya, sambil memberi penjelasan tentang cara yang baik menangani daging segar secara aman.
Cara penanganan daging yang benar :
- Tidak mencuci daging sebelum diolah.
- Rebus daging selama 30 menit dalam air mendidih, lalu siap dimasak/diolah sesuai keinginan.
- Jika daging tidak langsung dimasak/akan disimpan, maka dinginkan daging setelah direbus, kemas / masukkan dalam wadah bersih, simpan minimal 24 jam dalam pendingin / chiller sebelum dibekukan dalam freezer.
- Pilih jeroan yang sudah direbus, atau bila masih mentah lakukan perebusan sebagaimana pada daging, sebelum diolah/disimpan beku.
- Plastik bekas kemasan daging segar sebaiknya tidak langsung dibuang ke tempat sampah, melainkan dicuci terlebih dahulu dengan deterjen / cuka dapur / pemutih pakaian, agar tidak menyebarkan virus yang dapat mencemari limgkungan.
Kedua anak itu terlihat mendengarkan penjelasan bunda Mayang dengan serius, mudah-mudahan mereka menyimpan dalam benak apa-apa yang mereka pelajari hari ini.
Demikianlah Sahabat, hari ini mereka jadi lebih tahu tentang PMK, yaitu penyakit mulut dan kuku yang sedang menyerang banyak ternak. Mereka juga belajar bahwa tidak perlu panik karena PMK namun tetap perlu hati-hati dalam memilih sapi/kambing/kerbau yang akan akan dijadikan hewan kurban pada Idul Adha tahun ini melalui tanda-tanda PMK yang dapat terlihat. Selain itu, mereka juga mendapat pengetahuan baru mengenai cara yang baik untuk mengolah produk ternak sebelum dikonsumsi.
Sahabat Lalang Ungu, selamat bersiap menyambut Idul Adha tahun ini, semoga keberkahan dari-NYA terlimpah selalu untuk kita. Aamiin..
***
Sumber Info:
- brilliofood(.)net. “5 Tips Merebus Susu Sapi Agar Tidak Pecah, Nutrisi Terjaga. 21 Juni 2021.
- theconversation(.)com. “Pakar Menjawab : apakah penyakit mulut dan kuku hewan ternak bisa menular ke manusia?”. 19 Mei 2022
- Infografis dari Ditjen Peternakan dan Kesehatan Hewan dan Pemprov Jateng terkait PMK.
***
Baca juga tulisanku terkait haji dan umrah yuuk…
51 Comments
Leave a reply →