Terapkan Pola Makan Sehat tapi Tetap Hemat, Mungkinkah? Salam jumpa, Sahabat Lalang Ungu.. Apa kabar nih? Semoga tetap sehat dan bahagia yaa… Ah, bicara tentang kesehatan jadi ingat niatku untuk memperbaiki pola makanku saat ini, menjadi pola makan yang lebih sehat. Tapi, ada teman yang berkomentar, di saat pandemi begini kan sebaiknya berhemat, kenapa malah mau mencoba pola makan sehat?
Lha..kalau terapkan pola makanan sehat memangnya tidak bisa hemat? sanggahku.
Lalu dia sampaikan opininya bla bla bla…yang intinya bahan-bahan makanan untuk mendukung pola makan sehat itu biasanya berkualitas tinggi, ada yang khusus bahkan kebanyakan impor, itu yang menyebabkan ‘pola makan sehat’ menjadi ‘pola makan mahal’.
Ah..aku sih tak setuju dengan pendapat temanku ini, sehingga akupun mencari-cari informasi tentang pola makan sehat namun hemat dan berikut ini hasil rangkumannya :
Tentang Pola Makan Sehat
Departemen Kesehatan, mendefinisikan Pola Makan sebagai suatu cara / usaha dalam pengaturan jumlah dan jenis makanan dengan informasi gambaran meliputi mempertahankan kesehatan, status nutrisi, mencegah atau membantu kesembuhan penyakit.
Sedangkan menurut web pengertianahli.id, Pola Makan Sehat adalah pengaturan makanan dengan mempertimbangkan asupan kandungan zat gizi di dalamnya. Pola makan ini mensyaratkan untuk mengkonsumsi aneka ragam makanan untuk mendapatkan semua zat gizi yang diperlukan tubuh.
Almatsier (2009) dalam Riadi (2019) mengelompokkan bahan makanan sehat menurut fungsinya yaitu : (1) sumber energi/tenaga; (2) sumber zat pembangun; dan (3) sumber zat pengatur.
Sedangkan menurut Irianto (2007) dalam Riadi (2019) menyatakan bahwa yang dimaksud dengan pola makanan sehat adalah sebagai berikut :
- Cukup kuantitas. Yang dimaksud di sini adalah sesuai kebutuhan individu tergantung pada berat badan, usia, jenis kelamin dan jenis kesibukannya.
- Proporsional. Yaitu sesuai dengan proporsi makanan seimbang : 60% karbohidrat, 25% lemak, 15% protein dan cukup vitamin, air & mineral.
- Cukup kualitas. Mempertimbangkan kualitas makanan (kadar proporsional, rasa & penampilan).
- Sehat dan hygienis. Bebas dari kuman dan penyakit.
- Makanan segar, bukan suplemen. Sayur & bebuahan segar lebih sehat dibanding olahan pabrik atau junkfood.
- Cara masak jangan berlebihan. Perlu diperhatikan waktu dan cara pengolahan makanan agar dapat meminimalisir kerusakan zat gizi makanan.
- Teratur dalam penyajian. Makan teratur itu penting, karena sangat berpengaruh pada kondisi alat pencernaan kita.
- Frekwensi 5x sehari. Yang dimaksud di sini adalah 3x makanan utama (pagi, siang, malam) dan 2x makanan selingan.
- Minum air 6 gelas/hari. Dianjurkan minum 6 gelas air setara dengan 1,2 liter untuk memenuhi 2,550 liter kebutuhan air bagi tubuh yang juga diperoleh dari makanan (100 ml), sisa metabolisme (350 ml).
Nah, bila melihat definisi dan batasan-batasan yang disebutkan di atas, pola makan sehat tidak harus mahal, bukan?
Baca juga : 5 Kunci Keamanan Pangan
Tips Berhemat Dalam Menerapkan Pola Makan Sehat
Dari beberapa bacaan lain kudapat beberapa tips agar kita tetap bisa berhemat dalam menerapkan pola makan sehat. Apa saja tips itu?
Pilih Makanan Lokal Sesuai Musim
Makanan sehat tidak harus impor. Daerah kita sendiri mempunyai beragam makanan lokal yang dapat kita pilih sesuai dengan kebutuhan gizi kita. Siapa tak kenal Pecel, Gado-gado, Karedok, dan olahan sayur tradisional lainnya? Sehat, murah dan mudah dibuat sendiri bukan?
Untuk buah-buahan juga demikian. Pilih saja buah-buahan lokal yang sedang musim. Dijamin mudah didapat untuk kebutuhan sehari-hari tanpa harus mengeluarkan banyak biaya.
Salah satu keuntungan memanfaatkan produk lokal adalah memperpendek jarak distribusi produk. Produk lokal tidak memerlukan bahan pengawet / tambahan zat kimia agar tetap baik saat dikonsumsi seperti bila produk itu didatangkan dari luar daerah. Lebih sehat, bukan?
Apalagi bila kita bisa menanam sendiri sayuran ataupun bebuahan kegemaran kita. Wuih…selain sehat karena kita tahu pasti pemeliharaannya juga ada kepuasan tersendiri mengkonsumsi makanan hasil kebun kita.
Baca juga : Bertanam Secara Hidroponik Di Rumah, Kenapa Tidak?
Masak Sesuai Kebutuhan
Kita tentunya tahu ‘daya tampung’ perut kita dan anggota keluarga kita. Jangan masak berlebihan yang berakibat adanya sisa-sisa makanan atau makan berlebihan karena tidak mau ada sisa makanan. Masak secukupnya saja.
Masak berlebihan tentunya juga membutuhkan bahan makanan yang lebih banyak dibeli atau dengan kata lain anggaran belanja lebih besar. Nah dengan masak sesuai kebutuhan kita pun dapat berbelanja dengan dana yang lebih terencana.
Jangan Terpaku Pada Merk
Saat membeli bahan makanan yang akan kita konsumsi, pilihlah berdasarkan kandungan gizi dan kualitasnya. Jangan terpengaruh iklan dan merk tertentu, agar kita terhindar dari pengeluaran anggaran untuk makanan yang belum tentu baik bagi kesehatan kita.
Yang mahal tidak selalu lebih baik sebagaimana yang murah belum tentu jelek. Selera juga berpengaruh di sini. Ah, jadi ingat pengalaman kemaren membeli saus instan yang berbeda merk dan harga, ternyata yang lebih cocok di lidahku justru murah (dengan kandungan gizi keduanya setara), hehe..
Rencanakan Anggaran dengan Baik
Perencanaan yang baik adalah salah satu kunci kesuksesan suatu hal. Pernah dengar tentang hal ini? Begitupun dalam menerapkan pola makan sehat namun hemat ini, perencanaan anggaran adalah koentji 🙂
Buat rencana apa yang akan kita beli secara berkala, perkirakan anggaran yang dibutuhkan. Perlu diingat masa simpan dari bahan makanan yang kita beli, kesempatan / luang waktu belanja kita, jarak rumah dengan pasar / tempat belanja, dan pertimbangan-pertimbangan lain yang dapat mempengaruhi penyusunan anggaran belanja berkala kita ini. Apakah harian, tiga harian, atau mingguan?
Jangan tergoda membeli makanan / bahan makanan selain yang telah kita rencanakan atau di luar waktu yang telah kita rencanakan, agar anggaran belanja kita terkendali. Penyesuaian di sana-sini memang bisa dilakukan, sebatas tidak melenceng jauh dari perencanaan.
Sering tergoda beli barang-barang di luar rencana saat kita ke pasar/supermarket?
Mungkin belanja online bisa menjadi salah satu alternatif. Menentukan apa yang akan kita beli sesuai kebutuhan kita, menyelesaikan pembayaran (atau bisa juga COD) lalu duduk manis di rumah menunggu belanjaan kita diantar. Tidak perlu ke pasar / toko yang banyak godaan ituu..asyik bukan?
Memangnya belanja buah dan sayur bisa online?
Tentu saja bisa. Sekarang sudah banyak fasilitas belanja seperti ini, tidak hanya di kota besar, bahkan juga di kota kecil seperti kota kami. Alhamdulillah warga Pekalongan dan sekitarnya sekarang bisa juga membeli sayur secara online begini. Ada beberapa jasa pesan antar sayur dan buah di Pekalongan, salah satunya yang sudah kucoba adalah PasarSayoor.
Gampang sekali cara pesannya. Tinggal lihat katalog di akun instagramnya, pilih yang akan kita beli, lalu pesan via nomor WA yang tertera. Bayarnya bisa transfer atau COD. Nah, keesokan harinya pesanan kita sampai. Jadi mau belanja tiap hari, beberapa hari sekali atau mingguan, bisa diatuuur.. Ohya, sayur-sayuran ini berasal dari petani sayur di Pekalongan dan sekitarnya, jadi..belanja sayur di sini sekaligus mendukung para petani lokal. Itu salah satu alasanku memilih belanja di PasarSayoor ☺
Nah Sahabat Lalang Ungu, jadi setuju kan bila kubilang kita bisa terapkan Pola Makan Sehat dengan tetap berhemat. Ada pengalaman tentang hal ini kah? Atau ada tips cara mengatur duit belanja bahan makanan lainnya? Yuk, bagi kisah di kolom komen yaa.. Terima kasih..
***
Sumber bacaan a.l :
- Pengertian, Komponen dan Pengaturan Pola Makan. Muchlisin Riadi. kajian pustaka.com . 26 Jun 2019
- Tips Sehat Dalam Anggaran Keuangan yang Ketat. Healthy Lifestyle. Buavita.co.id.
95 Comments
Leave a reply →