Sahabat Lalang Ungu, apa kabar? Semoga selalu sehat dan bahagia ya.. Sahabat, beberapa hari lalu kami baru saja mengantar kepergian kakak untuk berhaji, dan berita-berita keberangkatan haji memang sedang banyak mampir di lini masaku, tentu saja karena memang musim haji tahun ini telah dimulai.
Kebahagiaan para Calon Haji menebarkan kebahagiaan yang menghangatkan hati dan mengingatkanku pada kenangan indah 13 tahun lalu, saat pertama kali kesempatan menjadi tamu Allah menghampiri ku. Pengalaman religius yang tak kan kulupakan nikmatnya.
Sungguh pengalaman religius yang amat sangat berkesan bagiku, hingga pada saat akhir waktu kami di sana, pada kesempatan berdoa setelah menunaikan thawaf wada, kupanjatkan doa memohon kesempatan untuk kembali hadir lagi di sana, bersama ibu dan keluargaku tercinta.
Sebuah doa yang sangat kuharapkan terkabulnya dan membuatku semakin giat menabung dan memantaskan diri untuk bersiap menerima panggilan-NYA menjadi tamu Allah kembali.
Hari terus berlari dan tahun pun telah banyak berganti. Sayang sekali, kondisi almh ibu waktu itu tak memungkinkan untuk dapat kudampingi menjalankan umrah ketika kesempatan kedua untukku tiba, sehingga aku akhirnya berangkat sendiri (lagi) di 2018 lalu.
Doa yang sama masih kupanjatkan di akhir thawaf wada saat umrah 2018 itu, doa yang mendorongku kembali giat menabung dan memantaskan diri kembali, berharap kondisi ibu semakin baik dan mimpi untuk bersama ibu menjadi tamu Allah dapat terwujud.
Manusia berencana, namun tetap Allah-lah penentunya. Kepergian ibu di tahun 2021 akhirnya memupus mimpiku itu. Sempat membuatku down dan kehilangan semangat untuk menjalani hidup, alhamdulilah itu tidak lama. Suatu hari terpikir olehku, aku memang sudah tak mungkin lagi menjadi tamu Allah bersama ibu, bapak atau mbak sulung yang ketiganya sudah mendahului kami, tapi aku masih punya 3 saudara kandung lain yang tentunya juga bagian dari keluargaku. Mungkin kesempatan berikutnya bersama mereka lah aku akan diundang -NYA.
Pemikiran itu kembali menumbuhkan semangatku. Dana yang telah kusiapkan untuk pergi berdua ibu dulu masih ada, tinggal menunggu kesediaan kakak/adikku untuk pergi bersama. Masalah waktu memang yang harus kami rembug saat itu, karena mbakku masih dinas juga jadi harus benar-benar mencari waktu yang sama-sama luang. Baca juga : 5 Hal Yang Perlu Dipersiapkan Sebelum Umrah
Alhamdulillah.. akhirnya di tahun 2022 sebagian mimpiku terwujud: bersimpuh di depan Ka’bah bersama salah satu keluargaku. Kali itu bersama mbakku, mudah-mudahan kali berikutnya adalah bersama mas-ku atau adikku, demikian sebagian doaku saat itu.
Seperti biasa, sepulang umrah waktu itu aku kembali giat menabung, memantaskan diri dan memperbanyak doa agar kembali bisa diundang -NYA , menjalani indah dan syahdunya beribadah di tanah suci bersama keluargaku tercinta.
Duluuuu…aku sempat mbatin apa sih yang membuat seseorang berkali-kali ke tanah suci? Kenapa tak cukup sekali? Dan akhirnya sekarang aku tahu : nikmat menjadi Tamu Allah memang secandu itu! Nikmat yang tak ingin kurasakan sendiri hingga selalu kudoakan untuk dirasakan juga oleh orang-orang tersayangku.
Nikmat yang tak hanya pantas untuk didoakan namun juga diupayakan, karena -menurutku- doa dan upaya harus berjalan bersamaan baru memperbesar harapan untuk terwujud. Aku sadar, kondisi ekonomi ku masih jauh dari mampu untuk sak deg sak nyet menyediakan dana untuk mendukung perwujudan mimpiku. Itu sebabnya menabung untuk keperluan umrah masih menjadi jalan ninjaku saat itu hingga kini. 🙂
Alhamdulillah, tahun ini Allah kembali mempermudah ku mewujudkan mimpiku. Di akhir April lalu alhamdulilah bisa mendampingi adikku merasakan nikmatnya menjadi Tamu Allah, plus bonus jalan-jalan ke negeri impianku lainnya yaitu Turki. Masya Allah tabarakallah .. Sungguh besar nikmat-NYA untukku di awal tahun ini. Semoga di masa yang akan datang aku masih diberi kesehatan dan keleluasaan rizqi untuk dapat bersama mas-ku dan merasakan kembali nikmat itu. Aamiin..
Sahabat Lalang Ungu, catatan ini kutulis semata sebagai wujud rasa syukurku dan sebagai pengingat diri bahwa Allah SWT adalah Maha Perencana. DIA akan memberikan pada kita sesuai yang kita butuhkan. Doa dan usaha harus kita lakukan secara beriringan, dan berserah diri atas apa yang telah ditakdirkan NYA untuk kita.
Pingback: Catatan Umrah Plus Turki 17 hari (2): Ziarah Raudhah Dengan Atau Tanpa NUSUK |
Pingback: Pertama Kali Mengenal & Mencicip Buah Zuriat |