Salam, Sahabat Lalang Ungu.. Semoga semua dalam keadaan sehat dan bahagia yaa.. Sahabat, sesuai janjiku di tulisan sebelumnya aku akan mulai menuliskan kenangan perjalanan ibadah umrah kami kemarin, dimulai dari tulisan pertama ini yaitu tentang persiapan umrah.
Apa Saja Yang Perlu Dipersiapkan Ketika Akan Pergi Umrah?
Berikut ini adalah 5 hal yang menurutku perlu dipersiapkan ketika akan pergi umrah. Oya sebaiknya waktu persiapan ini tidak terlalu pendek, agar tidak kemrungsung / tergesa-gesa. Waktu persiapan kami kemarin sekitar 1,5 bulan sebelum keberangkatan, dan itu cukup membuat kelimpungan..haha.. Yuk, kita mulai saja list persiapannya..
1. Mencari KBIHU Yang Cocok dan Amanah
Menurutku, mencari KBIHU yang cocok dan amanah ini penting, karena akan mempengaruhi kelancaran dan kenyamaan sepanjang kita melakukan perjalanan umrah nantinya. Kecocokan di sini bisa dilihat/dipertimbangkan dari banyak hal, a.l : kesesuaian dana paket umrah yang ditawarkan dengan budget yang kita persiapkan; kesesuaian jadwal keberangkatan; kesesuaian fasilitas yang ditawarkan dengan yang kita butuhkan, dll.
Itu sebabnya yang kulakukan pertama setelah mendapat kepastian dari kakakku bahwa bisa berangkat umrah bersamaku kali ini adalah mencari info tentang Kelompok Bimbingan Ibadah Haji & Umrah (KBIHU) yang akan kami gunakan dalam perjalanan umrah nantinya.
Awalnya aku mencari info KBIHU yang berlokasi di Semarang, karena kakakku berdomisili di Semarang dan mungkin kami akan berangkat dari Semarang. Alhamdulillah aku mempunyai sahabat-sahabat baik di Semarang yang memberikan info yang kami butuhkan. Tidak hanya rekomendasi nama beberapa KBIHU di Semarang, bahkan ada yang memberi nomor contact person dari salah satu nama yang direkomendasikan itu. Ah..terima kasih teman-teman yang baik..
Namun kemudian terjadi perubahan rencana. Kakakku bilang, ikut KBIHU yang pernah kuikuti sebelumnya saja.. Pertimbangannya adalah daripada mencoba-coba yang baru dan belum tentu cocok, kenapa tidak mengulang yang lama dan sudah terbukti cocok dan amanah. Aku sih ok-ok saja, maka aku pun berbalik haluan dan mengontak KBIHU di Pekalongan yang sebelumnya telah kugunakan.
2. Mempersiapkan Paspor
Setelah dapat KBIHU yang akan mendampingi perjalanan ibadah umrah kita, maka kita siapkan persyaratan untuk perjalanannya, antara lain paspor dan visa. Eh, terutama paspor karena untuk visa akan dibantu pengurusan nya oleh travel agen / KBIHU setelah paspor siap.
Untuk yang sudah punya paspor cek dulu masa berlakunya. Menurut petugas di KBIHU kemarin, untuk bisa dipergunakan minimal masih 9 bulan dari batas akhir masa berlaku paspor. Alhamdulillah kemarin batas akhir paspor ku masih 11 bulan, jadi tidak perlu buat baru.
Baca juga : Penggantian Paspor Habis Masa Berlaku Ternyata Mudah
Nah bagi yang belum ada paspor segera urus pembuatan paspor pada kantor imigrasi terdekat. Kalau untuk keperluan umrah/haji pastikan nama pemegang paspor terdiri dari 3 kata ya.. Nah kemarin kakakku yang harus membuat paspor baru, alhamdulillah pembuatan lancar dan relatif cepat juga.
Untuk pembuatan paspor ini juga bisa difasilitasi oleh KBIHU, tentunya dengan biaya sendiri di luar biaya paket umrahnya. Bila membuat paspor untuk keperluan umrah maka saat ke kantor imigrasi sudah harus membawa surat pengantar dari KBIHU dan Depag setempat yang menyatakan yang bersangkutan akan melaksanakan umrah bersama KBIHU tersebut.
3. Persiapan Fisik / Kesehatan
Sebagaimana Haji, menurutku Umrah adalah rangkaian ibadah yang memerlukan kondisi tubuh yang relatif prima, misalnya untuk melakukan rukun umrah thawaf dan sa’i, juga ibadah lainnya di tanah suci.
Itu sebabnya calon jamaah umrah harus mempersiapkan kesehatannya dengan sebaik-baiknya. Rutin olahraga misalnya jalan pagi/sore sejak beberapa minggu sebelum pelaksanaan umrah menurutku baik untuk dilakukan, untuk melatih tubuh terutama kaki kita.
Pada saat mendaftar umrah juga ditanyakan kelengkapan vaksinasi Covid19 sebagai salah satu persyaratan, minimal sudah vaksin kedua. Lalu pemeriksaan kesehatan juga sebaiknya dilakukan sebelum berangkat sehingga kondisi kita dapat diantisipasi dengan mempersiapkan obat-obat yang dibutuhkan.
Vaksinasi meningitis juga menjadi salah satu syarat pemberangkatan umrah. Suntik meningitis ini dapat dilakukan di klinik-klinik yang ditunjuk, bisa datang secara mandiri ataupun dikoordinir oleh KBIHU. Oya, per Oktober 2022 lalu pendaftaran vaksinasi dilakukan secara online jadi tidak bisa langsung datang ke kliniknya ya.. Setelah vaksin meningitis akan mendapat buku vaksin yang akan disatukan dengan paspor nantinya.
4. Persiapan Spiritual & Sosial
Sejak awal perlu dimatangkan niatnya dan dipersiapkan mentalnya, bahwa perjalanan yang akan dilakukan itu adalah perjalanan ibadah, tentunya berbeda dengan perjalanan wisata,bisnis atau jenis perjalanan lainnya.
Biasanya KBIHU akan menyelenggarakan kegiatan manasik untuk membantu jamaah dalam persiapan spiritual ini. Dalam manasik ini disampaikan tentang umrah dan pelaksanaannya, tidak hanya secara lisan namun juga praktek, dalam beberapa pertemuan, jamaah juga dibekali buku tuntunan doa-doa untuk setiap tahapan kegiatan umrah.
Apa yang dimaksud dengan persiapan sosial?
Yang kumaksud dengan persiapan sosial ini menyangkut hubungan sosial baik dalam keluarga, dengan teman/tetangga dan juga kaitannya dengan pekerjaan/tugas kedinasan bagi yang masih aktif bekerja.
Persiapan bagi keluarga yang akan ditinggalkan selama masa umrah itu penting, terutama bagi keluarga yang masih ada anak-anak kecil/usia sekolah. Perlu direncanakan siapa yang akan menjaga mereka selama ditinggalkan, juga persiapan kebutuhan mereka sehari-hari selama beberapa hari tersebut. Keyakinan bahwa keluarga yang ditinggalkan tetap aman dan sejahtera juga akan membuat yang akan pergi merasa tenang dan fokus beribadah.
Bagi mereka yang masih aktif bekerja, mengurus cuti umrah sesegera mungkin itu juga sangat penting. Cari tahu prosedur yang ditetapkan di tempat kerja masing-masing apakah ada waktu minimal pengajuan cuti tersebut, syarat-syarat/berkas administrasi apa saja yang harus dipenuhi, dll.
Misalnya di tempat kerjaku berbeda aturannya dengan tempat kerja kakakku. Di tempat kerjaku cuti umrah dihitung sebagai cuti tahunan, meskipun pengajuan cuti tetap mengajukan berkas permohonan dengan lampiran surat keterangan dan jadwal umrah dari KBIHU.
Berbeda dengan tempat kerja kakakku yang menyaratkan minimal waktu pengajuan cuti umrah sebulan sebelum pemberangkatan dan cuti umrah berbeda dengan cuti tahunan, berkas yang harus dilampirkan dalam permohonan pun berbeda (lebih rumit, hehe..). Sempat terjadi miss komunikasi antara petugas TU di tempat kerja kakak dengan kakakku, ada persyaratan yang dianggap belum lengkap sehingga kakak terpaksa berangkat meski izin cuti belum turun.
Nah, pelajaran penting yang dapat diambil dari kejadian itu adalah bahwa penting melakukan pengurusan cuti dengan lebih cermat dalam waktu yang cukup/tidak tergesa-gesa, sehingga saat berangkat umrah semua urusan sudah beres dan tidak menjadi beban pikiran.
5. Persiapan Perlengkapan & Uang Saku
Last but not least, adalah persiapan perlengkapan yang akan dibawa. Perlengkapan ibadah adalah yang utama. Baju ihram minimal 1 stel, tapi bila bisa ada cadangan lebih baik lagi.
Kain ihram untuk pria terdiri dari 2 lembar kain putih tak berjahit, sedangkan bagi wanita lebih simple merupakan baju muslimah yang menutup aurat, sunnahnya berwarna putih tapi bukan berarti harus berwarna putih.
Karena waktu umrah terbatas dan situasi / kondisi tidak memungkinkan untuk melakukan kegiatan cuci mencuci, maka perlengkapan sholat, pakaian harian, pakaian tidur, pakaian dalam, kerudung lebar, kaus kaki,dll dibawa dengan menyesuaikan jumlah hari bepergian ini. Misal kemarin kami ambil paket 9 hari, membawa perlengkapan sholat 3 set, pakaian harian, kerudung dan pakaian dalam 10 stel, pakaian tidur, kaus kaki dan deker lengan/penutup tangan 6 stel, sudah cukup.
Tidak lupa perlengkapan mandi dan perlengkapan harian kita, a.l sunscreen, hand n body lotion, lipbalm, lipstik, bedak dkk. Pakai produk yang biasa kita pakai sehari-hari juga tak apa, karena tidak ada yang khusus/diharuskan. Yang penting saat menjalankan rukun umrah tidak menggunakan wangi-wangian atau kosmetik/skincare apapun yang menggunakan wewangian.
Untuk alas kaki pilih yang menurutmu paling nyaman untuk digunakan, entah itu jenisnya sepatu/sandal/sepatu-sandal, pokoknya yang paling nyaman untuk banyak jalan deh.. Kemarin itu aku cuma bawa sepasang sepatu-sendal teplek (alas datar) dan sepasang sendal jepit. Nyamaaan buat jalan kesana-kemari selama 9 hari itu.
Mbak, bawa uang saku berapa ya untuk umrah?
Jujur, beneran ada beberapa orang yang menanyakan itu lho..
Nah, aku sih jawabnya tergantung kebutuhan / keinginan masing-masing. Orang yang di sana nanti pengennya beli macem-macem -entah untuk buah tangan/oleh-oleh ataupun untuk kenang-kenangan pribadi- ya tentunya akan berbeda kebutuhan jumlah uang sakunya dengan orang yang hanya ingin beli sekadar nya saja, bukan?
Yang jelas untuk keperluan makan sehari 3x, penginapan dan transport ke beberapa tempat yang diagendakan sudah masuk dalam fasilitas yang disiapkan dalam paket umrah yang sudah kita bayar. Nah, uang saku kita itu diperuntukkan keperluan di luar itu, misal jajan-jajan, sedekah, belanja, dan transport dari hotel/masjid ke tempat-tempat yang dikunjungi pribadi.
Apakah uang yang kita bawa harus dalam bentuk riyal atau bisa rupiah?
Sebaiknya memang membawa uang riyal secukupnya meskipun tidak harus seluruh uang yang kita bawa berbentuk riyal. Untuk keperluan sedekah harian atau jajan-jajan, uang riyal dalam pecahan-pecahan kecil relatif lebih terpakai. Sedangkan untuk belanja, ada banyak toko-toko di sana yang juga menerima uang rupiah sebagai pembayaran.
Nah Sahabat Lalang Ungu, rupanya sudah cukup panjaaang tulisan tentang persiapan umrah ini ya.. Sampai di sini dulu ya.. InsyaAllah akan disusul dengan tulisan selanjutnya tentang cerita perjalanan umrah lainnya. Oya ada yang mau menambahkan tentang persiapan umrah ini? Silakan tulis di kolom komen yaa.. Terima kasih…
Baca juga tulisan lain tentang haji dan umrah di sini
40 Comments
Leave a reply →