Lalang Ungu. Barteh, Sang Primadona saat Ramadhan di Pekalongan. Eh, adakah yang belum tahu seperti apakah penampilan Barteh itu? Ni dia penampakannya..
Lho.. itu kan Timun Suri?
Hehe..rupanya memang buah yang termasuk keluarga labu-labuan (cucurbitae) ini mempunyai beberapa nama alias. Di daerah lain mungkin banyak yang mengenalnya sebagai Mentimun suri, Timun suri atau Timun betik.
Akupun dulu lebih akrab mengenalnya dengan nama Timun suri. Mengenal nama Barteh ini saat aku mulai menjadi penduduk Kota Pekalongan. Waktu itu seorang teman mengajakku mencari buah Barteh untuk bahan pembuatan minuman segar dalam salah satu pertemuan yang akan kami adakan. Aku mengiyakan ajakannya sambil bertanya-tanya dalam hati..buah apa pula itu?
Sesampainya kami di Pasar Sentiling, temanku dengan langkah pasti menuju ke dalam bagian penjual buah-buahan, milang-miling sejenak lalu mantap menuju ke ujung..tempat seorang ibu sepuh menggelar dagangan di depannya…yaitu Timun suri! Nah baru lah aku ngeh kalau Barteh adalah sebutan bagi Timun suri oleh warga Pekalongan dan sekitarnya.. ☺
Sebagaimana sudah kusebutkan di awal tulisan ini, Barteh seakan menjadi primadona saat Ramadhan tiba. Mudah sekali menemukan pedagang buah ini di sudut-sudut Kota Pekalongan saat menjelang dan selama bulan puasa. Tidak hanya ada di pasar-pasar saja, namun juga di kios-kios buah, pedagang musiman di pinggir-pinggir jalan, warung-warung di pemukiman maupun dibawa oleh pedagang enthekan / pedagang sayur keliling.
Apa sih khasiat si Barteh ini?
Gugling saja dengan kata kunci Barteh / manfaat Barteh / khasiat Barteh, maka hasil berderet akan kita dapati. Dari berbagai sumber tersebut dapat kurangkumkan beberapa manfaat Barteh berdasarkan kandungannya, sebagai berikut :
- Sumber energi. Pantas saja bila buah ini banyak dicari di bulan puasa, karena kandungan glukosa dan fruktosa nya membuat buah ini salah satu sumber energi bagi tubuh.
- Menjaga pencernaan. Nah, manfaat yang ini adalah karena Barteh merupakan salah satu buah yang kaya serat. Sudah paham pastinya ya dengan manfaat serat dalam menjaga kesehatan pencernaan kita..
- Menjaga kesehatan mata, kulit dan meningkatkan kekebalan tubuh. Nah, buah ini mengandung vitamin A sehingga baik untuk menjaga kesehatan mata, juga mengandung vitamin C yang selain baik untuk kesehatan kulit kita juga dapat meningkatkan imunitas atau kekebalan tubuh kita.
- Menjaga kesehatan ginjal. Kandungan air yang tinggi dalam buah ini selain menghilangkan haus juga berdampak positif dalam menjaga kesehatan ginjal kita. Barteh merupakan salah satu buah yang bersifat diuretik atau merangsang BAK.
- Menjaga tekanan darah. Kandungan Kalium dan Magnesium dalam buah ini mempunyai dampak positif dalam menjaga tekanan darah kita tetap normal.
- Anti oksidan, menurunkan kolesterol dan menjaga kesehatan sendi. Kandungan vitamin A,B dan C serta kandungan mineral a.l Kalium, Magnesium dan Silika menjadikan Barteh salah satu buah anti oksidan yang dapat menetralkan radikal bebas, bahkan ada yang menyebutnya dapat mencegah kanker karena kandungan Saponin nya selain menurunkan kolesterol darah juga mencegah pertumbuhan sel bebas. Adapun kandungan Silika nya disebutkan dapat memperkuat jaringan ikat sehingga menjaga kesehatan sendi-sendi kita.
Wow..banyak juga ya manfaat buah yang sekilas tampak biasa-biasa saja ini. Menilik banyaknya manfaat dan populernya buah ini di kalangan masyarakat, mungkin ingin mencoba menanamnya sendiri?
Menanam dan merawat Barteh
1. Persiapan lahan.
- Pertama gemburkan lahan yang akan kita tanami. Gunakan pacul, bajak atau traktor bila lahannya luas.
- Bentuk bedengan-bedengan untuk penanaman dengan lebar sekitar 80-100 cm, tinggi / ketebalan sekitar 30 cm dan panjang sesuai area tersedia. Jarak antar bedengan sekitar 30-40 cm ya..
- Taburi kapur dolomit untuk memperbaiki PH tanah dan juga tambahkan pupuk kandang pada bedengan-bedengan itu lalu diaduk-aduk sehingga tercampur dengan baik. Biarkan lahan yang telah dicampur pupuk kandang ini sekitar 1-2 minggu agar menjadi ‘matang’ dan siap ditanami.
2. Pemilihan benih
- Benih yang baik dapat diperoleh dari buah yang tua, biasanya ditandai dengan warna buah yang menguning di pohonnya, sebagian kulit merekah dan menebarkan wangi khas dan pilih buah yang bentuknya bagus serta tidak cacat.
- Belah buah terpilih, pisahkan biji-biji dari daging buahnya, bersihkan biji-biji dan rendam dalam air biasa. Pilih biji-biji yang tenggelam saja ya, karena biji yang terapung itu tidak bagus.
- Tiriskan biji-biji terpilih lalu jemur biji-biji ini di bawah terik matahari, selama sekitar 1 hari.
- Setelah itu kumpulkan biji dalam wadah kering, simpan di tempat teduh dan telah siap tanam.
- Oya, bila ingin lebih praktis, bisa membeli langsung biji Barteh di kios / toko tani di sekitar kita. Pastikan memperhatikan tanggal kadaluwarsa pada kemasan ya.., jangan pilih benih yang sudah lewat masa alias kadaluwarsa dan pastikan kemasan itu utuh sehingga benih terjamin tak terkontaminasi.
3. Penanaman dan perawatan
- Menanam Barteh bisa langsung dari bijinya, bisa juga melalui persemaian.
- Utk penanaman langsung gunakan tugal kayu / bambu untuk membuat lubang-lubang di atas bedengan dengan jarak 50×50 cm, lalu masukkan 2 biji pada masing-masing lubang yang telah siap, lalu tutup kembali lubang itu dengan tanah. Siram sesuai kebutuhan.
- Untuk media persemaian, siapkan campuran tanah dan kompos dengan perbandingan 2:1, aduk rata dan masukkan dalam gelas plastik atau polibag kecil. Buat lubang di tengah dan masukkan 1 benih ke dalamnya, tutup kembali dengan tanah dan siram seperlunya.
- Letakkan gelas/polibag ini di tempat teduh/tidak terkena matahari secara langsung hingga berkecambah. Setelah berkecambah letakkan di tempat yang terkena sinar matahari agar tumbuh dengan kuat. Setelah berumur 10 hari setelah tanam bibit ini siap dipindah ke bedengan.
- Lakukan penyiraman 2x sehari pagi dan sore, kecuali pada musim penghujan ya..
- Jika ada benih yang gagal tumbuh, lakukan ‘penyulaman’ yaitu dengan menanam kembali 2 benih pada lubang tersebut.
- Pada awal masa pertumbuhan, siangi rumput dan gulma terutama di sekitar akar sehingga tidak mengganggu pertumbuhan si Barteh muda. Namun bila telah mulai berbuah, rumput-rumput itu tidak perlu disiangi karena si Barteh telah lebih kuat dan mampu bersaing serta rumput-rumput dapat menjadi alas bagi buah Barteh agar tidak langsung kontak dengan tanah.
- Lakukan pemupukan berimbang dengan dosis sesuai kebutuhan dan lakukan penyemprotan dengan insektisida sesuai dosis anjuran bila terdapat hama kutu daun.
4. Pemanenan
- Pemanenan mulai dapat dilakukan setelah umur tumbuhan sekitar 60-70 hari.
- Pilih buah-buah yang telah siap panen, biasanya ditandai dengan mengeringnya tangkai buah atau buah terlepas dari tangkainya. Lakukan pemanenan pada pagi hari agar diperoleh buah yang segar.
- Umumnya, jika tanama Barteh ini tumbuh sehat, selama masa hidupnya dapat dilakukan pemanenan 10-15 kali sebelum pohon tak lagi produktif atau kurang bagus produksinya.
Nah..itu dia langkah menanam dan merawat Barteh, Sang Primadona Ramadhan. Oya penasaran dengan cara membuat minuman segar dengan bahan buah ini?
Minuman Segar Barteh
Sebenarnya banyak resep pengolahan Barteh menjadi minuman segar aneka rasa. Tapi sebagai si Awam dapur, maka akan kutuliskan di sini cara paling sederhana saja 😉
- Pilih buah yang telah matang. Biasanya Barteh matang akan merekah sebagian kulitnya dan menebarkan wanginya yang khas.
- Kupas buah dan pisahkan biji dan daging buahnya. Potong-potong daging buah sesuai kesukaan. Bisa berbentuk dadu kecil atau bentuk bulat-bulat dengan menggunakan alat penyenduk daging buah. Ada juga yang suka memasukkan sebagian bijinya dalam minuman, tapi aku kurang suka..hehe..
- Sirup dapat membuat sendiri dengan melarutkan gula pasir dalam air mendidih. Seorang teman mengatakan bahwa dengan sirup gula ini rasa dan wangi Barteh lebih mantab, meskipun menurutku warna jadi pucet.. 😊 Namun bila ingin lebih praktis dapat menggunakan sirup instan dengan warna dan rasa sesuai kesukaan. Biasanya aku menggunakan sirup yang berwarna merah atau oranye agar semakin menarik penampilannya.
- Tata daging buah dalam gelas, tambahkan sirup dan air dingin atau bisa juga menggunakan air biasa + es batu. Taraaa… Es Barteh siap saji..
Nah..itu dia ceritaku hari ini tentang Barteh, Sang Primadona saat Ramadhan di Pekalongan dan sekitarnya. Oya, tulisan ini sekaligus untuk setoran arisan link Gandjel Rel putaran terakhir, yang penerimanya adalah mba Tanty dan Ade Hermawati. Capcus deh kepoin blog kece mereka..
Tentang Barteh, ada yang suka Barteh juga dan punya resep maknyus dengan bahan buah ini? Yuk, share di kolom komen ya teman.. terima kasih…
Pingback: Apa menu Ramadan Favorite Mu? |