Ketika beberapa waktu lalu mengetahui bahwa lokasi kegiatan benchmarking to best practise yang menjadi salah satu bagian kegiatan Diklatku adalah di Sidoarjo, maka akupun mengabarkannya kepada Diajeng Muna Sungkar, rekan blogger yang bertindak sebagai PJ buku antologi “11 Warna Pelangi Cinta” dan berdomisili di sana. Dan kami pun sepakat untuk bertemu antara tanggal 24 – 27 Maret itu.
Lalu dalam perjalanan menuju Sidoarjo, aku pun memberanikan diri kontak Pakde Cholik, karena ternyata kami menginap di Surabaya dan sudah lama aku berharap bisa sowan Pakde dan Bude di Galaxy. Alhamdulillah, gayung bersambut, Pakde berkenan menerimaku dan kami pun menentukan waktu kopdarnya.
Senin (24 Maret 2014) lepas maghrib aku pun minta izin pembimbing untuk keluar hotel, menggunakan taksi menuju RM Bu Cokro yang dipilih Pakde sebagai lokasi ‘Kopdar Meja Bundar’ itu. Karena bertepatan dengan waktu pulang kantor, jalanan cukup padat merayap sehingga perjalanan ke sana lebih dari waktu yang diperkirakan. Setelah sempat mencari-cari dan tanya sana-sini, akhirnya akupun sampai di lokasi, dan kata-kata Pak sopir begitu sampai di sana adalah : “Wooo… kalau rumah makan sugeng rawuh ini sih saya tahu, lha tadi ibu nyebutnya rumah makan bu cokro…” sambil mengucapkan terima kasih, aku keluar taksi dan tersenyum kecut memperhatikan tulisan “SUGENG RAWUH” besar yang terpampang di luar rumah makan itu 🙁
Di dalam sudah rawuh Pakde, Bude, Kang Yayat, Yuni dan Mas Rinaldi suaminya. Dan pertemuan nan gayeng itu pun segera dimulai setelah aku minta maaf karena keterlambatanku malam itu. Alhamdulillah…. aku serasa menemukan keluarga baru dengan sambutan hangat beliau-beliau itu. Akhire, kelakon juga sowan Pakde-Bude + ketemu kanca-kanca Suroboyo iki, rek…masiyo gak kumplit tapi tetep wae sueneeeng… 😀
Cerita tentang Kopdar Meja Bundar beserta foto-foto lengkapnya tentu sudah teman-teman ketahui dari tulisan Pakde kan yaa… di sini aku hanya ingin menekankan rasa bahagiaku bisa bertemu dan merasakan kehangatan sambutan mereka. Belum lagi pulangnya diantarkan oleh Pakde-Bude dengan ditemani Yuni karena aku sama sekali gak mudeng jalan kembali ke hotel di lingkungan kampus PETRA itu..hehe… Maturnuwun sanget, Pakde….
Kehangatan berikutnya kurasakan pada hari Rabu (26 Maret 2014) malam ketika Diajeng Muna menyempatkan waktu untuk mampir ke The Square menemuiku. Itu pertemuan pertama kami. Sebelumnya kami hanya berinteraksi lewat chatting di grup Proyek Monumental itu. Tapi, melalui tulisan-tulisannya ataupun obrolan di grup itu, aku menduga bahwa kami tak akan sulit berkomunikasi nantinya. Dan alhamdulillah, perkiraanku terbukti. Jeng Muna Sungkar yang cantik dan sumeh itu memang supel sehingga obrolan kami terasa mudah dan hangat. Belum lagi kehadiran si cantik Nadia yang menyegarkan pertemuan malam itu. Muna, Si Abang dan si cantik Nadia…terima kasih sudah mampir & menemani ngobrol-ngobrol di bawah atap bak langitnya The Square…
Sekali lagi, terima kasih Pakde, Bude, Kang Yayat, Yuni, Mas Rinaldi, juga Muna & keluarga kecilnya…. terima kasih untuk pertemuan nan hangat di Kota Pahlawan… meminjam kata-kata Om NH : this is the beauty of blogging… 🙂
March 30, 2014 at 05:03
Ini kopdar kedua kita ya Jeng
Senang bisa bertemu lagi di Surabaya
Sukses diklatnya
Keep blogging
Keep smiling
Salam hangat dari Surabaya
inggih Pakde… senangnya bisa bertemu Bude juga… maturnuwun pandonganipun Pakde.. 🙂
March 30, 2014 at 08:32
rasa kebersamaanya pasti kuat dan solid yang tetap harus di jaga agar tak renggang
salam kenal
setujuuu… 🙂 trims sdh mampir, salam kembali…. 🙂
March 30, 2014 at 11:55
Terima kasih jg sudah menyempatkan ketemu kami di tengah kesibukan mb Mechta.. Kpn2 kopdar lg ya Mbak 🙂
Insya Allah… oya bagaimana cerita kopdar Semarangnya, jadi kah?
March 30, 2014 at 12:57
senengnya yg bisa kopdaran dengan byk Blogger dr kota lain ya mbak 🙂
iya mbak… masih belum lengkap sebelum ketemu mbak Ely 🙂
March 30, 2014 at 17:36
Serunyaaa…
Kapan ketemu aku Mbaaa?
Insya Allah, Una… iya nih, aku penasaran dg dirimuuu.. 🙂
March 31, 2014 at 23:27
asyik ya mbak dari duni amay aakhirnya beisa bertemu di dunia nyata
Betul, Jeng… asyiiik… semoga suatu saat ketemu Lidya & jagoan2nya juga yaa… Aamiin 🙂
April 1, 2014 at 09:49
alhamdulillah dari tulisan bisa menjalin persaudaraan dan bertatap muka
alhamdulillah…dan semoga suatu saat berjodoh ketemu mbak Nanik juga yaa… 🙂
April 1, 2014 at 10:22
Semoga suatu saat nanti saya diberi kesempatan bertemu njenengan Mba Mechta. 🙂
Aamiin…. dan akupun menunggu kesempatan bertemu dengan Dani, nyonya dan jagoannya 🙂
April 1, 2014 at 11:44
Auntiiiiee. kapan kopdar sama akuuu? 😀
Insya Allah… segeraaa…. *aamiin.. 🙂
April 1, 2014 at 20:44
kehangatan kopdar di Surabaya terasa di Salatiga nih Jeng Mechta, Diklat membawa aneka berkah nggih.
Salam hangat
inggih Ibu… berkah diklat tambah teman 🙂
April 2, 2014 at 11:55
Serunya KopDar memang selalu memberi sensasi bahagia yang luar biasa, ya Mba Mechta. Kapan nih bisa ketemu dirimu?
betul, mbak Al.. serasa dapat suntikan semangat utk makin rajin ngeblog..hehe… Insya Allah ya mbak.. akupun ingin bisa ketemu Srikandi yang cantik & aktif ini.. 🙂
April 3, 2014 at 13:01
Wau wau, ibu kopdar trus! Kapan nang Kendal kiyeh?
wis nglewati terus kok, Nang.. hehe…
Pingback: Kenang2an saat Benchmarking ke Sidoarjo |