LALANG UNGU

Ruang berbagi pengalaman dan manfaat

Kopdar Surabaya : dari bundar ke kotak…

| 13 Comments

Ketika beberapa waktu lalu mengetahui bahwa lokasi kegiatan benchmarking to best practise yang menjadi salah satu bagian kegiatan Diklatku adalah di Sidoarjo, maka akupun mengabarkannya kepada Diajeng Muna Sungkar, rekan blogger yang bertindak sebagai PJ buku antologi “11 Warna Pelangi Cinta” dan berdomisili di sana. Dan kami pun sepakat untuk bertemu antara tanggal 24 – 27 Maret itu.

Lalu dalam perjalanan menuju Sidoarjo, aku pun memberanikan diri kontak Pakde Cholik, karena ternyata kami menginap di Surabaya dan sudah lama aku berharap bisa sowan  Pakde dan Bude di Galaxy.  Alhamdulillah, gayung bersambut, Pakde berkenan menerimaku dan kami pun menentukan waktu kopdarnya.

Senin (24 Maret 2014) lepas maghrib aku pun minta izin pembimbing untuk keluar hotel, menggunakan taksi menuju RM Bu Cokro yang dipilih Pakde sebagai lokasi ‘Kopdar Meja Bundar’ itu.  Karena bertepatan dengan waktu pulang kantor, jalanan cukup padat merayap sehingga perjalanan ke sana lebih dari waktu yang diperkirakan.  Setelah sempat mencari-cari dan tanya sana-sini, akhirnya akupun sampai di lokasi, dan kata-kata Pak sopir begitu sampai di sana adalah : “Wooo… kalau rumah makan sugeng rawuh ini sih saya tahu, lha tadi ibu nyebutnya rumah makan bu cokro…” sambil mengucapkan terima kasih, aku keluar taksi dan tersenyum kecut memperhatikan tulisan “SUGENG RAWUH” besar yang terpampang di luar rumah makan itu 🙁

Di dalam sudah rawuh Pakde, Bude, Kang Yayat, Yuni dan Mas Rinaldi suaminya.  Dan pertemuan nan gayeng itu pun segera dimulai setelah aku minta maaf karena keterlambatanku malam itu. Alhamdulillah…. aku serasa menemukan keluarga baru dengan sambutan hangat beliau-beliau itu. Akhire, kelakon juga sowan Pakde-Bude + ketemu kanca-kanca Suroboyo iki, rek…masiyo gak kumplit tapi tetep wae sueneeeng…  😀

Cerita tentang Kopdar Meja Bundar beserta foto-foto lengkapnya tentu sudah teman-teman ketahui dari tulisan Pakde kan yaa…  di sini aku hanya ingin menekankan rasa bahagiaku bisa bertemu dan merasakan kehangatan sambutan mereka.  Belum lagi pulangnya diantarkan oleh Pakde-Bude dengan ditemani Yuni karena aku sama sekali gak mudeng jalan kembali ke hotel di lingkungan kampus PETRA  itu..hehe… Maturnuwun sanget, Pakde….

Kehangatan berikutnya kurasakan pada hari Rabu (26 Maret 2014) malam ketika Diajeng Muna menyempatkan waktu untuk mampir ke The Square menemuiku.  Itu pertemuan pertama kami.  Sebelumnya kami hanya berinteraksi lewat chatting di grup Proyek Monumental itu.  Tapi, melalui tulisan-tulisannya ataupun obrolan di grup itu, aku menduga bahwa kami tak akan sulit berkomunikasi nantinya.  Dan alhamdulillah, perkiraanku terbukti. Jeng Muna Sungkar yang cantik dan sumeh itu memang supel sehingga obrolan kami terasa mudah dan hangat.  Belum lagi kehadiran si cantik Nadia yang menyegarkan pertemuan malam itu.  Muna, Si Abang dan si cantik Nadia…terima kasih sudah mampir & menemani ngobrol-ngobrol di bawah atap bak langitnya The Square…

Kopdar Meja Bundar (Foto pinjaman dari Pakde & Kang Yayat)

Kopdar Meja Bundar (Foto pinjaman dari Pakde & Kang Yayat)

Di RM 'Sugeng Rawuh' itu... :)

Di RM ‘Sugeng Rawuh’ itu… 🙂

Bertiga ...

Bertiga …

Ekspresi Si Cantik Nadia makin menyemarakkan malam di The Square

Ekspresi Si Cantik Nadia makin menyemarakkan malam di The Square

Sekali lagi, terima kasih Pakde, Bude, Kang Yayat, Yuni, Mas Rinaldi, juga Muna & keluarga kecilnya…. terima kasih untuk pertemuan nan hangat di Kota Pahlawan… meminjam kata-kata Om NH : this is the beauty of blogging… 🙂

13 Comments

  1. Pingback: Kenang2an saat Benchmarking ke Sidoarjo |

Leave a Reply to Lidya Cancel reply

Required fields are marked *.