Haaai… apa kabar, semuanyaaa???
Wuiih…kangen banget nulis di sini, setelah 2 bulan tidak apdet…hiks.. *bersih-bersih debu di Beranda..
OK deeh, mumpung proposal sudah jadi, dan kerjaan rumah juga masih aman terkendali, langsung deh mau nulis tentang perjalanan ke Malang kemarin..
Kemarin??
Hehe… Akhir tahun kemarin, tepatnya ! Iyaaa…memang sudah telaaat byanget nulisnya, tapi lebih baik terlambat daripada tidak sama sekali, kan?? 😛
Meskipun tanpa perencanaan yang matang seperti sebelum-sebelumnya, libur beberapa hari di akhir tahun kemarin akhirnya kami gunakan sebagai kesempatan jalan bareng yang sudah lama ingin kita lakukan, tapi tertunda-tunda terus.
Aku, Ibu, kakak berserta suami & putranya, serta 2 orang keponakan, itulah peserta jalan-jalan dadakan di akhir tahun kemarin. Tujuan utamanya adalah ke Museum Angkut, karena ABG-ABG itu sudah kepincut dengan cerita teman-temannya yang sudah ke sana sebelumnya.
Di awali dengan kehebohan mencari penginapan, karena mendadak sehingga tidak bisa memilih-milih lagi, rata-rata hotel / penginapan yang kami kontak sudah full book, mengingat saat itu memang high season kalau kata orang pariwisata..hehe.. Syukurlah, setelah klak-klik di inet, akhirnya berhasil mendapat 1 villa yang masih bisa di sewa, meskipun dengan harga 2x lipat biasanya.. *fyuuh…perjuangan pertama berhasil…
Dari Semarang kami berangkat sebelum subuh, dengan niat jalan-jalan dengan santai dan tidak ngoyo mengejar waktu. Oleh karena itu, perjalanan darat Semarang – Batu itu penuh dengan jeda istirahat…hehe…
Perhentian pertama di sebuah masjid di perbatasan Kota Salatiga, untuk melaksanakan sholat subuh di sana. Brrr…dingiiiin… Sudah lama tak merasakan air sejuk kota kelahiran, kami agak kaget ketika merasakan air wudhu di masjid yang bersih dan nyaman itu.
Perhentian kedua, di sekitar Boyolali, karena ibu melihat ada beberapa penjual Bubur Jangan di sekitar sana. OK deh… beli sarapan dulu kita…
Perjalanan selanjutnya, alhamdulillah cukup lancar dan tidak menemukan kemacetan parah seperti yang dikhawatirkan semula (mengingat saat itu long weekend ). Makan siang di daerah Pare, dan menjelang Maghrib kami memasuki wilayah Selecta. Nah, mulai di situlah kami berkenalan dan berakrab-ria dengan kemacetan yang lumayan bikin bete, sambil telpon-telponan dengan pengelola villa dan dipandu menuju lokasi villa di daerah Oro-oro Ombo. Alhamdulillah… akhirnya saat Isya kami telah sampai di villa yang dituju. Lokasinya ternyata ada di belakang BNS! Wow… para ABG ingin ke sana, tapi para sepuh capai… Maka kesepakatan pun dibuat, kita istirahaaaat….
Pagi hari berikutnya, pagi-pagi para ABG sudah semangat untuk mulai jalan-jalan di Kota Batu itu. Sambil nunggu para kasepuhan bersiap, si ABG cantik asyik foto2 di sekitar villa. Hm.., ternyata di perumahan Panderman ini sebagian besar disewakan ya? Atau malah semuanya? hehe… entahlah… tapi seneng saja lihat rumah2 cantik begitu.. 🙂
Jatim Park 2
Karena mendapat informasi bahwa Museum Angkut buka siang, maka pagi itu kami akan ke Batu Secret Zoo di Jatim Park 2 dulu, yang menurut informasi buka Jam 10.00 – 17.00. Dengan santai kami meninggalkan villa, mampir sarapan di salah satu warung yang banyak tersebar di sepanjang jalan menuju Jatim Park 2 itu, dan memperkirakan sekitar jam 8 sampai di sana masih mudah mencari parkir.
Tapi….kami salah, sodara-sodara!!
Waktu belum menunjukkan pukul 8 pagi ketika kami sampai di sana, dan parkiran sudah penuuuuuh… serta antrian tiket sudah mengulaaaar…!! Alamaak…!
Akhirnya kami berbagi tugas. Aku dan kakak mengantri bergantian, sementara ibu, dan 3 ABG menunggu di keteduhan. Alhamdulillah, setelah antri 1 jam lebih akhirnya 7 tiket reguler siap di tangan. Oya, ada 3 macam tiket di sana. Tiket reguler ( berlaku 1 hari, Weekday Rp. 75.000 & Weekend Rp. 105.000 ), Paket Kaget 2 ( Untuk JatimPark 2 + Eco green park / museum tubuh, Weekday Rp. 85.000 & Weekend Rp. 125.000 ) dan Paket Sakti ( All day Rp. 300.000, berlaku 2 hari ).
Tujuan pertama Batu Secret Zoo, adalah wahana kebun binatang yang ditata modern dan merupakan salah satu bagian dari Jatim Park 2. Selanjutnya ke Museum Satwa, dan juga menikmati racing ATV dan permainan lain di lokasi Fantasy Land. Ini beberapa momen keasyikan jalan-jalan kami di sana :

Mengawali jam operasional JP2…ada Pawai Karakter dulu… Anak2 pasti suka.. hawong yg ABG saja masih sukaa… 🙂
Tak terasa hari semakin siang, meskipun sebenarnya para ABG belum puas menjelajahi area Jatim Park 2, kami pun bergegas menuju lokasi berikutnya -yang ditunggu-tunggu- yaitu ke Museum Angkut. Ceritanya di lanjut besuk yaa… post yang ini sudah panjang je..hehe..
Tips wisata saat long weekend / high season kali ini :
- Booking hotel / penginapan untuk long weekend / high season, jangan lakukan di waktu yang mepet dengan hari keberangkatan. Bakalan pusiiiing, atau kantong bolong! 🙂
- Antisipasi pengunjung membludak, lebih baik sampai di lokasi pagi-pagi, siapkan mental dan fisik untuk ngantri. Lupakan high heel nan trendi bila kebagian tugas ngantri, syukur-syukur ada 2-3 orang yang bisa gantian…
- Disarankan, personil yang bertugas ngantri turun lebih dulu di dekat loket, menghemat tenaga jalan kaki dari area parkir (yang biasanya jauuuh di belakang), juga hemat nafas…hehe…
OK… sampai jumpa di cerita selanjutnya yaaa…..
March 12, 2016 at 18:15
Saya tuh pingiiiiiinnn sekali ke objek-objek yang diceritakan di sini
Musium Angkut. Kebun Binatang … kota Batu dan sebagainya …
Tapi belum keturutan
Pingiiiinnn
Salam saya Aunty
March 12, 2016 at 19:12
Ayooo…diagendakan, Oom.. Jalan2 ke Museum Angkut dg Bunda & Trio Cakep asyiiik pastinyaaa.. 🙂
March 13, 2016 at 03:14
wah mauuuuu ke sana tapi belum keturutan, dulu lagi kecil suka ke batu tapi kan belum ada sebanayk ini wisatanya
March 13, 2016 at 11:06
Betul mbak… sekarang Batu lebih bersolek, dengan aneka loka wisata outdoor nya… Sayang jauh dari tempat kami.., kalau dekat pengen main2 terus ke situ..hehe…
March 13, 2016 at 05:46
Cerita tahun lalu juga gak papa Mbak Mechta. Masih bikin mupeng pengen ke sana lagii.. hihihi… Kalo pas musim lebaran kami juga sukanya jalan pagi keliling kompleks perumahan om di Malang sana kalo pagi. itu aja udah dingin, apalagi yang di Batu ya Mbak. Pernah sekali minep di hotel pohon karena tugas kantor tapi nyeselnya gak sempet keliling ke tempat lainnya. Cuman nontonin Coboy Jr. yang manggung paginya doang karena harus cabut balik jakarta. :'((
March 13, 2016 at 11:08
Naah…kami pengen juga tuh nginep di Pohon Inn itu..tapi blm mampu dompetnya, hihi…
Kalau lagi pulang ke Surabaya, bisa melipir ke Batu juga ya Dan? kan lumayan deket tuuh..(kalau dibanding dari Jakarta..hihi..)
March 13, 2016 at 11:04
Bubur Jangan itu bahasa Jawa dari Bubur Sayur, Ajo… Jadi, bubur putih + sedikit kuah sayur santan + lauk. Biasanya Sayur Sambal Tumpang dengan tahu + kreceknya, atau Sayur Labu siam dengan tahu / tempe, atau sayur-sayur lokal lainnya. Mungkin semacam Lontong sayur kalau di daerah lain, tapi ini tak pakai lontong, tapi pakai bubur putih…
March 13, 2016 at 12:35
Kalo piknik emang jangan pas high season ya, pasti rame di mana-mana. Sama kejadiannya kayak keluargaku akhir desember, ngantri di yogya bay kayak ular, padahal loket tiket udah banyak, hiksss.
Anak-anak tuh udah pernah ke malang, tapi belum kesempatan ke museum angkut. Jadi mupeng juga dolan kesana. Nyiapin tabungan dulu deh 🙂
March 13, 2016 at 12:53
Setuju, mb Wati.. Sayangnya cr wktu ygbisa bareng2 liburnya biasanya ya pas wayah ruamee gitu..hiks… Aplgi di museum angkut mba..lbh asyiik & ternikmati klo g buanyaaak org bgt..
March 14, 2016 at 07:45
serunya yaa Alhamdulillah udah bawa anak2ku kesana mba…malah pengen lagi mereka hihihi
March 14, 2016 at 14:29
Betul mba..anak-anak tuman klo diajak ke sana hehe..
March 20, 2016 at 16:36
Hehe istilahnya “kasepuhan”
March 28, 2016 at 22:50
Lawannya Kanoman ya? Eh..jd kaya’ nama keraton deh..hehe..
April 5, 2016 at 16:27
Apresiasi kagum dengan semangat Ibu mendampingi putra wayah. Bila Batu Secret Zoo memikat acara foto-foto begitupun museum angkut ya Jeng. Salam
April 6, 2016 at 09:07
Inggih Bu, di museum angkut banyaaaak spot asyik buat futu2… 🙂
Pingback: Trip to Batu Malang (3) |
Pingback: Trip to Batu Malang (2) |
Pingback: Ke Malang Kami Akan Kembali… |