Ngadem di Museum Batik Pekalongan

Seperti yang sudah kutuliskan di post sebelumnya, libur Lebaran selalu istimewa karena perjumpaan dengan kerabat yang lama tak bersua karena terpisah jarak, di antaranya adalah kedatangan dua orang keponakan dari Jogja yang memang sudah cukup lama tak berkunjung.

Nah, di antara waktu kunjungan mereka yang singkat, kami pun menyempatkan diri menemani mereka jalan-jalan di kota kami. Pantai adalah tujuan pertama, seperti kebiasaan mereka dulu yang selalu mengajak main air di pantai bila sedang di Pekalongan. Namun karena sekarang mereka bukan kanak-kanak lagi, acara main air di Pantaisari di-skip , sebagai gantinya hanya duduk-duduk di tepi pantai, menonton anak-anak kecil yang mandi-mandi (seperti mereka duluuu…hehe).

Tujuan berikutnya adalah Pekalongan Mangrove Park di Jl Kunti Pekalongan Utara. Di sana tidak lama karena panas yang cukup terik meskipun baru sekitar Pukul 11-an, hanya berperahu keliling area dan jalan-jalan dari ujung ke ujung area saja. Lalu ke mana lagi? Cari yangΒ adem, begitu permintaan mereka. Maka akupun mengarahkan mereka ke Museum Batik.

Lhah…kenapa ke sana?

Iyalah… Belum sah ke Kota Batik kalau belum mampir ke Museum Batik, bukan? Lagipula, suasana di Museum Batik yang menempati gedung kuno dan bersejarah itu menimbulkan rasa adem dan nyaman buat pengunjungnya.

Maka siang itu kamipun mengunjungi Museum Batik yang berada di Kawasan Jetayu Kota Pekalongan. Dengan tiket masuk seharga Rp. 5.000,- / orang, kami pun mulai berkeliling, dari satu ruang ke ruang-ruang lainnya. Oya untuk anak-anak HTM Rp. 2.000,- sedangkan untuk turis manca Rp. 10.000,-.

Terdapat 3 ruang pamer di Museum Batik ini. Di ruang pamer pertama, pengunjung akan disambut dengan display peralatan membatik, kain-kain batik bersejarah, dan…display Sintren. Itu lho, salah satu budaya lokal pesisir berupa tarian yang konon mengandung unsur magis, dengan penari yang kerasukan / kemasukan roh. Rupanya tak hanya ada batik di Museum Batik..hehe..

Aneka Canting
Motif khas Pekalongan
Motif berdasarkan Legenda / cerita rakyat
Motif berdasarkan cerita anak yg telah mendunia
Motif Tok Wi yang dipengaruhi Budaya Tionghoa

Di salah satu dinding museum ini terdapat foto besar Museum Batik dan di salah satu sudutnya terdapat JEDI, yaitu sebuah bejana besar yang terbuat dari tembaga, yang digunakan sebagai tempat nglorod -proses pelepasan malam / lilin batik- yang banyak digunakan pada 1849 -1947. Keterangan tentang Jedi ini dapat kita baca tepat di sebelah bejana besar ini.

Demikian pula selanjutnya di ruang-ruang pamer lainnya. Kain-kain yang dipajang di sana tentunya disertai keterangan tertulis sehingga pengunjung betah ‘belajar’ dari satu kain ke kain lainnya. Mengetahui sejarah / latar belakang / asal-usul aneka motif, menikmati indah dan rumitnya corak batik, aneka warna, aneka teknik membatik. Tidak hanya batik dari Pekalongan maupun dari daerah-daerah yang sudah terkenal sebagai daerah Batik saja seperti Solo,Cirebon, dll, namun ada pula batik-batik dari Jawa Barat, Kalimantan, bahkan Papua.

Di R. Pamer 2
Masih di R. Pamer 2
Di R. Pamer 3

Bila ingin belajar membatik, dapat langsung mendaftar di ruang workshop di bagian belakang museum ini. Media pelatihan beragam / ukuran, ada kaos, saputangan, slayer, plangkan maupun taplak meja.

Aneka media pelatihan batik
Ada rombongan yg sedang belajar membatik di ruang workshop
Mengamati & mencoba Cap batik
Hati-hati yaa… cap nya panas tuuh…
Contoh hasil cap

Lelah berjalan dari satu ruang ke ruang pamer lainnya, kita dapat duduk-duduk di kursi-kursi yang disediakan di tepi lorong / koridor, ataupun duduk-duduk di kantin sambil menikmati minuman ringan dan pemandangan taman yang hijau.

Salah satu lorong / koridor dg kursi2 untuk istirahat
Salah satu sudut yg digunakan sebagai kantin
Taman nan rapih ini membuat suasana Museum Batik terasa adem…

Nah, itu dia cerita jalan-jalan kami di Museum Batik di libur Lebaran lalu. Benar-benar tempat yang pas buat ngadem di siang yang panas, sambil lebih mengenal tentang Batik.

Oya, museum ini diresmikan oleh Bapak Susilo B. Yudoyono pada tanggal 12 Juli tahun 2006 lalu, sehingga tanggal 12 Juli 2017 kemarin adalah Hari Ulang Tahun ke-11 dari Museum Batik ini.Β  Nah, selamat ultah Museum Batik… Semoga semakin sukses dalam tugasnya mengedukasi masyarakat demi pelestarian budaya bangsa…

Penasaran dengan Museum Batik Pekalongan? Yuuk… #kemuseumbatik !

72 thoughts on “Ngadem di Museum Batik Pekalongan”

  1. abis baca blog ini jaditau motif batik ada juga yang pakai gambar orang ya mbak
    itu motif batik cinderella keren banget
    udah gitu orang nya batikan pula
    ah kalau ke museum2 jadi bikin kita bangga sama tanah air yang kaya akan karya dan hasil budayanya ya

  2. Indonesia tuh kaya banget dengan kebudayaan ya. Batik pun berasal dari beragam daerah. Pengin banget bisa menjelajahi Museum Batik ini mba kapan2 kalau pas main ke Pekalongan lagi.

  3. Kalau denger kata Pekalogan emang yg langsung keinget pasti deh batik ya mbak πŸ˜€
    Jd kalau ke sana ini museum kudu wajib dikunjungi πŸ˜€
    Moga2 dalam waktu deket bisa ke Pekalongan aamiin

  4. Motif batik pekalongan memang bikin hati adem ya.. aku pernah ke pekalongan.. beli batik disana.. 3 batik ngga cukup lho hehe karna aku belinya untuk sekeluarga juga sih.. selain motifnya memang bagus juga kualitasnya.. awet dan ngga luntur.. next ke pekalongan aku mau mampir juga ah ke museumnya..

  5. iya ya Pekalongan terkenal dengan batik tapi tiap lewat sini ga pernah mampir. Cakep nih buat wisata edukasi tentang batik, bisa praktek juga.

  6. Berarti aku belum sah juga ya mbak karena ke Pekalongan belum pernah mampir ke museum batik Pekalonganya, artinya harus balik lagi ke sana πŸ™‚

  7. suka nih batik pekalongan mba πŸ™‚ jadi pengen kesini seru yah kalau inget pekalongan inget temenku tapi sayang doi ga pernah kasih batik ini hahaha *ngarep dikasih

    1. Ya mba..yg di museum memang spesial.. kalau mau borong batik bisa ke Kampung Batik, ke pasar batik Setono / Gamer atau toko2 lainnya…

  8. Museumnya besar yaa mba, keliatannya lengkap juga. Bagus banget nih buat tempat wisata edukasi & budaya. Semoga secepatnya bisa mampir pekalongan bareng anak2 πŸ™‚

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *