LALANG UNGU

Ruang berbagi pengalaman dan manfaat

Wonderful Indonesia : Menikmati Keelokan Dewi Sambi

| 67 Comments

Wonderful Indonesia : Menikmati Keelokan Dewi Sambi. Hai sahabat Lalang Ungu, sudahkah kalian mengenal Dewi Sambi dan menikmati keelokannya?

Eh, jangan salah ya… Dewi Sambi yang kumaksudkan di sini bukanlah nama sosok cantik dari khayangan dan merupakan pasangan dari Dewa dalam kisah-kisah klasik ya… Bukan pula nama artis baik itu penyanyi ataupun pemain sinetron…apalagi pemain drakor.., haha.. ya pasti bukanlaah… 😀 Dewi Sambi ini sama sekali bukan nama dari sosok wanita kok, bahkan bukan pula sosok manusia.

Lalu…, nama apakah itu?? 

OK deh, daripada kalian semakin penasaran, kujelaskan saja tentang Dewi Sambi ini ya..

Dewi Sambi ini tak lain dan tak bukan adalah singkatan atau kependekan kata dari Desa Wisata Samiran Boyolali. Nah, sudah mulai ada bayangan? Ya… Samiran adalah nama sebuah desa yang terletak di Kecamatan Selo Kabupaten Boyolali Provinsi Jawa Tengah yang mempunyai banyak potensi terutama keindahan alamnya, sehingga diunggulkan menjadi sebuah Desa Wisata Alam.

Apa saja yang bisa kita lihat di sana dan secantik apa sih alam di Desa Wisata satu ini?

Yuuk maree… kita jalan-jalan sebentar melihat keindahan alamnya ya…

Menyambut pagi di Dewi Sambi

Berkunjung ke Samiran untuk dapat menikmati keindahan alamnya, memang tak cukup bila hanya sehari. Jangan takut, ada banyak homestay yang tersedia di desa wisata ini, yang dapat kita pilih sebagai tempat singgah kita, semalam ataupun lebih.

Menurut rekan dari Sekretariat Desa Wisata Samiran, setidaknya ada 20 homestay di sini, dengan harga sewa yang terjangkau. Dengan rata-rata memiliki 2-3 kamar per rumah (dan masing-masing kamar dapat diisi 4 orang), sewa per malamnya ( harga pada Bulan Februari 2018) hanyalah Rp. 35.000,- per orang ( tanpa sarapan) sedangkan bila ingin sekalian sarapan, cukup menambah Rp. 10.000,- saja/orang. Nah…murah meriah kan? 🙂

Pemandangan pagi di Samiran adalah penyejuk mata pertama yang dapat kita nikmati saat kita terbangun pagi-pagi. Untuk menikmati pemandangan matahari terbit yang ada di foto itu, aku tak perlu pergi jauh-jauh… hanya perlu berdiri di depan homestay saja lho!

Pemandangan lain Sunrise di Samiran

Menikmati indahnya alam di Gancik Hill Top

Gancik Hill Top

Nah, setelah puas menikmati indahnya langit di awal pagi, tentunya tak hanya menyimpan keindahannya dalam memori hati namun juga dalam memori kamera ataupun HP, bergegas mandi dan tak lupa sarapan…maka kita pun siap menikmati keindahan alam lain di Desa Samiran ini, dimulai dari kunjungan ke Bukit Gancik atau yang sering disebut Gancik Hill Top.

Bukit Gancik ini berlokasi di lereng Gunung Merbabu atau tepatnya di Dusun Selo Duwur, sekitar 2 km dari Samiran. Untuk menikmati keindahan di puncak bukit ini, kita harus melakukan soft tracking namun sebelumnya kita dapat menggunakan kendaraan jenis pikup yang disediakan dari Desa Samiran (dengan membayar Rp. 10.000,-/orang) sampai di basecamp Gancik. Tidak adakah jenis kendaraan lain? Untuk mobil ya hanya mobil bak terbuka / pikap ini saja… sedangkan alternatif lain adalah menggunakan Ojek.

Jangan takut, meskipun menggunakan mobil bak terbuka tetap asyik kok, kita dapat leluasa menikmati pemandangan kanan-kiri jalan (yang menanjak dan berkelok-kelok) dan sebagian besar berupa sawah ladang para petani di Samiran ini. Para pengemudinya juga sudah terlatih dengan medan yang ada, sehingga kita bisa merasa aman selama perjalanan mendaki ini.

Untuk ‘mendaki’ ke puncak Gancik, dapat berjalan kaki atau ngojek

Nah, untuk mencapai puncak Gancik dari tempat pemberhentian mobil tadi, kita dapat memilih untuk berjalan kaki ataupun naik Gajek -Gancik Ojek- dengan membayar Rp. 10.000,-/orang untuk sekali jalan.  Kalau kondisi kalian fit, kusarankan berjalan kaki saja pelan-pelan, karena akan lebih dapat menikmati sajian pemandangan yang benar-benar menyejukkan mata dan membawa rasa syukur sepenuh hati.

Menikmati langit pagi di lereng Gancik

Setelah berlelah-lelah mendaki, sampailah kita di puncak Bukit Gancik ini, dan rasa lelah mendaki akan berangsur sirna dengan sajian pemandangan yang dapat kita nikmati. Ada beberapa menara pandang yang sekaligus berfungsi sebagai spot pepotoan yang akan meredakan hasrat bernarsis-ria dari para pengunjungnya.. hehe…

Menara-menara pandang sekaligus spot selfie di Gancik Hills Top

Selain dapat menikmati gagahnya Gunung Merapi, Gunung Merbabu bahkan Gunung Lawu di kejauhan, hijaunya pucuk-pucuk pepohonan dan hamparan kebun-kebun sayur di lereng bukit ini, dari puncak Gancik ini kita dapat menikmati skyscape atau pemandangan langit yang indah : hamparan langit biru jernih nan luas ataupun lukisan awan selembut kapas yang seolah dapat teraih ujung-ujung jari kita. Subhanallah…

Hamparan awan berlatar belakang langit pagi di Gancik

Berpose bersama sahabat2 seperjalanan dan kumpulan awan

Pasar Tiban dan Alam Sutera

Setelah turun dari Bukit Gancik, kita dapat kembali ke Desa Samiran dengan menggunakan kendaraan yang sama seperti saat keberangkatan kita.  Oya, di Samiran, bila hari Minggu pagi ada kegiatan Pasar Tiban di mana kita bisa menikmati kuliner khas Samiran misalnya Gendar Pecel, Cengklung, dll dengan terlebih dahulu menukarkan uang dengan duwit bathok yang menjadi alat transaksi di pasar tiban ini.

Setelah beristirahat, kita dapat kembali menikmati pemandangan alam di sudut lain Desa Samiran, yaitu di Obyek Wisata Alam Sutra yang terletak di Dukuh Pojok Desa Samiran. Sama seperti di Gancik, dari gerbang obyek wisata ini menuju ke puncak bukitnya juga dapat ditempuh dengan berjalan kaki atau ojek (Rp. 5.000,-/orang sekali jalan).

Hamparan kebun sayur dan aktivitas petani

Di Alam Sutra, medan tracking cukup datar dan pemandangan didominasi hamparan kebun sayur. Hijaunya daun tanaman Wortel, Selada maupun Adas berpadu serasi dengan birunya langit berhiaskan awan seputih kapas. Sungguh cara cuci mata yang mantab, teman…

Adapun beberapa menara pandang yang ada di sana terbuat dari bambu, terlihat relatif sederhana dibandingkan dengan menara-menara pandang yang ada di puncak Gancik. Namun tetap saja, menjadi daya tarik tersendiri bagi pengunjung untuk berfoto-ria…hehe..

Menara-menara pandang di Alam Sutra

Nah, teman… Itulah cerita tentang kecantikan Dewi Sambi alias Desa Wisata Samiran Boyolali. Bagaimana, menarik bukan? Yuuk…segera saja datang dan saksikan sendiri keelokannya ya…

 

Oya, tulisan ini diikutsertakan pada Wonderful Indonesia Blog Competition  .  Yuuk, ikutan juga ya teman-teman…

 

 

67 Comments

Leave a Reply to Uniek Kaswarganti Cancel reply

Required fields are marked *.