Salam jumpa, Sahabat Lalang Ungu.. Apa kabar? Semoga sehat dan bahagia selalu ya.. Kali ini aku akan ceritakan pengalamanku berkunjung ke Kampung Ragam Warna yang ternyata bukan kampung warna-warni biasa.
Mentari sedang sepenuh hati memancarkan sinarnya di Sabtu siang 26 Oktober yang baru lalu, ketika akhirnya kusampai di Kampung Ragam Warna, setelah menempuh perjalanan sekitar 2 jam dari rumahku di Kota Pekalongan. Alhamdulillah…

Selamat datang di Kampung Ragam Warna
Apa itu Kampung Ragam Warna?
Mungkin pertanyaan itu muncul di benak teman-teman yang belum tahu tentang kampung cantik ini. OK deh..kuceritakan dulu sekilas tentang kampung ini ya..
Tentang Kampung Ragam Warna
Asal-usul nama Kampung Ragam Warna
Kampung Ragam Warna adalah sebutan bagi sebuah kampung kecil di daerah Kaliwungu Kendal yang mempunyai keistimewaan yaitu seluruh bangunan, jalan dan lingkungannya tampil ceria dengan warna-warni yang semarak.
Setahun lalu -tepatnya 9 Mei 2018- sebutan itu resmi disematkan ke kampung yang terdiri dari 2 RT / 2 gang dengan jumlah warga sekitar 100 KK yang sejak setahun sebelumnya telah sepakat membuat kampung mereka lebih menarik dengan mewarnai rumah dan jalan lingkungan di kampung itu.
Peresmian Kampung Ragam Warna kala itu dilakukan oleh Bupati Kendal dan dihadiri Pimpinan Pacific Paint serta tokoh-tokoh masyarakat termasuk di antaranya Sang konseptor Kampung Ragam Warna yaitu Ibu Wiwik W Wijaya.
Lokasi Kampung Ragam Warna
Kampung kecil yang kemudian disebut sebagai Kampung Ragam Warna itu adalah Kampung Mranggen, yang terletak di Desa Kutoharjo Kec Kaliwungu Kab Kendal Jawa Tengah.
Kalau kalian mencari kampung ini di Google Map, alamat yang tertera adalah Mranggen Nolokerto Kaliwungu, seperti terlihat di foto berikut ini.

Terlihat di sini, Kp Ragam Warna ini sekitar 1 jam dari lokasi awal (Pekalongan)
Atau kalian lebih familiar dengan lokasi Makam Kyai Musyafa Kaliwungu? Nah.. melewati gang yang menurun di sebelah kompleks makam yang selalu ramai pengunjung terlebih saat Syawal ini, kalian akan sampai di Kampung Ragam Warna.
Menurutku, paling nyaman ke lokasi ini dengan kendaraan pribadi atau travel yang ada fasilitas antar sampai lokasi, namun bila menggunakan kendaraan umum tentu saja bisa. Tentukan saja tujuan kalian ke Pasar Sore Kaliwungu, lalu dari sana bisa menggunakan ojek ke Mranggen ini, dengan biaya sekitar Rp10.000,- saja.
OK, jadi kampung ini seperti kampung-kampung warna-warni lainnya kan?
Eh…jangan salah! Kampung Ragam Warna ini berbeda konsepnya dengan kampung warna-warni lainnya.
Ada apa di Kampung Ragam Warna?
1. Festival Drumblek

Penampilan salah satu peserta Drumblek di Kampung Ragam Warna
Sebenarnya acara inilah yang membuatku sampai ke Kampung Ragam Warna ini. Beberapa waktu lalu aku melihat banner tentang diselenggarakannya Festival Drumblek Pacific Paints Cup 1 di Kampung Ragam Warna, yang diramaikan oleh Lomba Foto, Vlog dan Blog dengan hadiah yang menggiurkan. Kesempatan ikut lomba sekaligus mengenal Kampung Ragam Warna, sungguh tak dapat kutolak..haha…
Oh ya, tentang drumblek itu sendiri, adalah ‘pelesetan kata’ dari drumband / marching band. Jadi ‘drumblek’ ini adalah drumband dengan menggunakan perpaduan drum dan ‘blek’ ( Bhs Jawa : kaleng ) serta peralatan lain (misal alat masak yang sudah tak terpakai) sebagai alat-alat untuk menghasilkan bunyi/nada yang berirama. Sungguh kreatif! ☺
2. Workshop Seni
Ternyata di Kampung Ragam Warna kami tidak hanya disuguhi pentas Drumblek. Sebelum menikmati pentas Drumblek di hari kedua, pada hari pertama kami sudah disuguhi aneka konten edukasi, antara lain workshop-workshop seni.

Pak Mukjizat dan SMOCK (Foto by Jiah Al Jafara)
Workshop-workshop yang diselenggarakan kali ini adalah Workshop SMOCK (Seni Model Orang Cah Kaliwungu – seni lukis dengan menggunakan kain perca yang diremas / diremet (Bhs Jawa), Kartun, Lukis Payung dan pembuatan Masakan Tradisional Sumpil (pada hari pertama) dan juga workshop Lukisan Ampas Kopi yang diselenggarakan di hari kedua.

Workshop dan hasil Seni Lukis Ampas Kopi (Foto by Jiah Al Jafara)
3. Lomba Lukis Payung
Payung lukis rupanya menjadi ikon lain dari Kampung Ragam Warna. Warna-warni payung lukis dengan berbagai ukuran menghiasi lingkungan Kampung Ragam Warna, dan Lomba lukis payung menjadi salah satu dari rangkaian acara Festival Drumblek Kampung Ragam Warna ini.

Dua peserta asyik melukis payung
Peserta beragam, dari anak-anak, remaja hingga orang dewasa. Asyik sekali mengamati kesibukan mereka, merubah payung kertas polos menjadi payung cantik melalui permainan warna maupun motif. Ada yang duduk bersama kelompoknya saat mengerjakan, ada yang duduk berdua, tak sedikit pula yang memilih lokasi menyendiri menyelesaikan lukisan itu. Namun ada kesamaan tersirat disana : semangat berkreasi untuk meraih prestasi!

Ekspresi Seni melalui Lomba Lukis Payung di Kampung Ragam Warna

Sebagian payung cantik hasil karya peserta lomba
4. Pentas Seni
Setelah workshop dan lomba lukis payung selesai, sore hari setelah waktu Ashar dimulailah acara pentas seni di Kampung Ragam Warna.
Penampilan Rebana ‘Al Badar’ Kaliwungu mengawali pentas seni di sore hari itu. Selain lantunan nasyid nan merdu, ada pula Tari Sufi yang dapat dinikmati oleh segenap pengunjung.

Tari Sufi di Kampung Ragam Warna
Tari Sufi yang kusaksikan kali ini menurutku istimewa, karena kalau biasanya kusaksikan tarian ini ditarikan oleh para pemuda berkostum khas putih-putih, maka kali ini kulihat Tari Sufi ditarikan juga oleh remaja Puteri. Dan terasa lebih menarik karena kostum yang digunakan warna-warni.. ahaay.. 😍

Tarian Anak Kampung Ragam Warna

Seni Rebana Modern
Malam harinya selepas pembukaan secara resmi Festival Drumblek Pacific Paint Cup 1 oleh Pimpinan Pacific Paint dan tokoh masyarakat (Camat, Lurah) giliran anak-anak menampilkan kreasi seni mereka. Ada Tarian Anak Kampung Ragam Warna dan Rebana Modern dari SDN 02 Nolokerto Kaliwungu. Dan acara pentas seni malam itu ditutup dengan penampilan ‘Daun Bambu’ sebuah Grup Band Reggae dari Kaliwungu. Sungguh malam Minggu berkesan di Kampung Ragam Warna!

‘Daun Bambu’ di Kampung Ragam Warna
5. Ragam Warna Lingkungan
Sejak sampai di Kampung Ragam Warna ini, pengunjung sudah dimanjakan dengan warna-warni cantik lingkungan ini. Sepertinya, tidak ada rumah yang polos biasa-biasa saja di kampung ini. Semua bangunan berhias warna-warni dan dihiasi lukisan aneka tema maupun pola-pola geografis sederhana tapi cantik.

Salah satu sudut Kampung Ragam Warna

Senyum2 sendiri lihat yang satu ini..
Banyak spot-spot cantik untuk pepotoan, salah satu di antaranya adalah sebuah sudut yang dinamai Taman Ragam Warna. Payung-payung cantik aneka ukuran juga menjadi properti pepotoan yang ok punya ☺

Taman Ragam Warna

Warna-warninya menggoda hasrat berpose-ria.. ☺

Penyejuk mata
6. Masakan rumahan yang enak dan jajanan murah-meriah
Selama 2 hari 1 malam di Kampung Ragam Warna, perutku puas..hehe.. Dua kali makan siang, satu kali makan malam dan satu kali sarapan kami nikmati di sebuah rumah yang dinamai Mranggen Galery dan juga rumah di seberangnya.
Menunya sederhana, masakan rumahan biasa, namun rasanya enak. Miroso kalau kata orang Jawa, hehe.. Selain itu, ada warung-warung kecil di mana kita dapat mencicipi jajanan setempat, yang harganya murah meriah euy..

Es Setup Pisang dan Bubur sumsum ini..enam ribu sajaaa..
Di siang hari pertama yang cukup terik, segelas Es Setup Pisang dan Es Sirup + serutan melon menyegarkan tenggorokanku. Sedangkan di hari kedua yang tak kalah teriknya, Es Buah lah yang menjadi penyelamatku. Dan masing-masing harganya adalah… Rp3.000/gelas! Mantuuul… 😋
7. Warga yang ramah dan guyub
Hal menarik lain yang dapat kita temui di Kampung Ragam Warna adalah warga yang ramah dan guyub.
Senyum dan sapa akan sering kita jumpai dari warga kampung ini. Setidaknya anggukan sebagai ganti ucapan / sapaan. Dalam beberapa kesempatan berbincang dengan warga di sana, mereka dengan senang hati menjawab pertanyaan kami.
Salah satu di antaranya adalah Bu Juwariyah, yang menemani kami menyantap Es Setup Pisang dagangannya sambil beliau mengupas bawang sebagai persiapan memasak dan tetap ramah menjawab keingintahuan kami tentang Kampung Ragam Warna. Terima kasih, Buuuk…
Adapun suasana guyub (kebersamaan) warga terlihat dari peran serta warga dalam penyelenggaraan acara ini. Panitia lokal adalah warga setempat, melibatkan para pemuda-pemudi yang tergabung dalam AKKUR ( Anggone Kumpul Kepingin Upayaning Rukun – Tujuan berkumpul karena menginginkan / mengusahakan kerukunan ) maupun para bapak dan para ibu. Semua bahu membahu melaksanakan tugas demi penyelenggaraan acara yang sukses.
Nah, itulah cerita pengalamanku di Kampung Ragam Warna. Pengalaman yang membuktikan bahwa Kampung Ragam Warna bukan seperti kampung warna-warni biasa. Konten edukatif, itulah yang menjadi pembedanya, sebagaimana yang diungkapkan oleh Bu Wiwik W Wijaya dalam perbincangan kami sore itu. Harapannya konten edukatif ini memberi manfaat tidak hanya bagi pengunjung namun juga tuan rumah / warga setempat.
Dalam kesempatan itu, penggagas Kampung Ragam Warna ini juga menyampaikan tagline dari Kampung Ragam Warna yaitu ‘Kampung Sempit yang Hangat‘. Pengalamanku di sana telah membuktikan tagline itu : hangatnya suasana dan sambutan warga. Lebih terasa hangat lagi di hati karena di sana ketemu teman2 Blogger dari banyak daerah. Teman dunia maya yang insya Allah menjadi sahabat pula di dunia nyata.

Bersama teman2 Blogger di Kampung Ragam Warna ( Foto punya Mba Donna & Nyi PD )
Sampai jumpa lagi di Kampung Ragam Warna pada Festival Drumblek berikutnya, teman-teman… 😀
November 1, 2019 at 07:09
Cerah ceria… menarik banget, instagramable, hhee. Tapibseru juga festival drumblek nya. Ajakin dong mak
November 1, 2019 at 07:14
Yuk Mak..th depan yaa…
November 1, 2019 at 07:39
Masya Allah keren ya idenya untuk objek wisata. Mix antara konsep kampung pelangi yg lagi trend dgn budaya dan edukasi
November 1, 2019 at 23:32
Iya mba..konten edukasi terutama dlm budaya menjadi salah satu yg ditonjolkan di sini..
November 1, 2019 at 10:31
menarik nih, anak juga suka ya diajak ke kampung warna, sebenarnya nggak terlalu jauh juga ya dari rumahku hehehe oke deh, masuk daftar rencana
November 1, 2019 at 23:33
Nah..mumpung dekat.. Jagoan juga bisa belajar melukis payung lho..
November 1, 2019 at 13:48
Spot instagramable selanjutnya nih, gak kalah sama jodipan nya malang yaa hihi, semoga kedepannya lebih banyak desa wisata gini, bisa jadi salah satu potensi pariwisata juga kan jadinya hihi keren sekalii
November 1, 2019 at 23:34
Iya, sebaiknya memang tak hanya watna-warni namun ada segi edukasinya seperti di sini ya..
November 1, 2019 at 14:11
Ternyata beneran warna warni ya. Sayang banget saya batal ikut acara ini. Ada kecelakaan dan saya ga bisa kemana2. Semoga jika ada acara serupa bisa ikut nanti mah
November 1, 2019 at 23:34
Wah..semoga skg semua baik2 ya Teh.. mudah2an di festival th depan Teh
November 1, 2019 at 20:06
Seneng banget deh klo lihat kampung kayak gini, warga pun jadi lebih semangat mengais rezeki karena bisa dijadikan tempat wisata, instagramable pula 🙂
November 1, 2019 at 23:35
Aamiin..
November 1, 2019 at 21:06
Lihat yang warna-warni begini bikin semangat, ya. Mudah-mudahan warganya selalu ceria seperti warna kampungnya
November 1, 2019 at 23:35
Semoga.. Aamiin..
November 1, 2019 at 21:21
Ini sih keren bangeeet. Jadi ada pembedanya yaa dari kampung2 dengan berbagai macam warna itu. Karena kampung mranggen punya nilai jual yang lebih sih kalo aku bilang.
Keren banget, semoga ekonomi warga di sana semakin baik. Juga anak2 dan pemuda pemudi semakin terasah jiwa kreativitas dan seni nya
November 1, 2019 at 23:35
Aamiin..semoga ya mba..
November 1, 2019 at 23:07
ya ampun mbak sekilas tadi aku kitra di kampung jodipan malang.. 😀
November 1, 2019 at 23:36
Nah..kampung warna-warni memang ada banyak ya..hehe.. Harus cari pembeda yg positif bila ingin tetap eksis ya..
November 1, 2019 at 23:34
Bener-bener penuh warna dan ceria banget ya. Seneng deh bisa berkesempatan melihat ragam kreativitas kampung ini. Keren banget
November 2, 2019 at 06:03
Iya mba..tak sekedar menampilkan kampung yg diwarnai tapi juga ada atraksi lain..
November 2, 2019 at 04:55
Seru kalau ada events yg didukung warganya gini. Warga nggak cuma jadi penonton tapi ikut berkreasi. Semoga dengan ikut merasa memiliki, kampungnya jadi lebih terawat.
November 2, 2019 at 06:04
Begitulah harapannya ya mba..agar warga juga mendapat keuntungan dr wisata ini..
November 2, 2019 at 05:52
Ini benar-benar kampung yang buakan hanya sekedar warna-warni ya, mba. Lengkap sajian dan pengalaman yang akan didapat jika berkungjung ke sana.
Payung-payungnya cantik banget. Tarian sufi juga ada. Keren.
November 2, 2019 at 06:05
Iya mba..jadi makin asyik di sini..
November 2, 2019 at 06:48
Liatnya jadi lebih cerah ya terus ada spot-spot buat foto2 juga. Btw itu payung-payung hias jadi ngingetin aku waktu dulu kecil pernah belu payung kaya gitu hehe.
November 2, 2019 at 16:08
Payungnya lucu-lucu ya mba..nggemesin..
November 2, 2019 at 08:39
MashaAllah.. ini namanya mengenal lebih dekat dengan kampung ragam warna ya mbak.. selain memang kampungnya berwarna warni.. tapi banyak juga ragam budaya di kampung ini.. banyak seni budaya yang bisa kita dapatkan ditempat ini.. duh ingin rasanya kesini.. semoga suatu saat nanti aku berkesempatan juga ketempat ini ya mbak.. aamiin
November 2, 2019 at 16:08
Mudah2am di festival drumblek th depan bisa ikutan y mba..asyik lho..
November 2, 2019 at 09:25
Pasti seru sekali ya, Mbak bisa ikutan acara Festival Drumblek di Kampung Ragam Warna. Lingkungannya bersih dan ceria dengan warna-warninya. Pengen bisa ke sana, deh!
Di foto ternyata ada Teh Ida dan Bunda Intan juga ya…
November 2, 2019 at 16:10
Betul..kemarin ‘serumah’ dg Bunda Intan, Teh Ida, Teh Andri dan Ambu Maria, blogger2 Bandung ya.. juga sama Ila dari Tegal dan Jiah dari Jepara..
November 2, 2019 at 09:51
Itu blek yang iasa diisi air ya mbak dijadikan drum? kreatif juga ya. Kampungnya gak cuma dibuat warna-warni tapi banyak kegiatan bermanfaat di sana ya
November 2, 2019 at 16:11
Kami menyebutnya drum/drim mba..berbahan plastik. Klo yg blek yg kaleng..ada yg kaleng minyak, cat, dll
November 2, 2019 at 10:05
Halo Mba kita ketemu di.sana ya kemarin… Hehe seru ya.. Mdh2 an next year bs jumpa lagi…
November 2, 2019 at 16:12
Hai Teh… Senang bertemu teman2 dari Bandung.. Aamiin semoga ketemu lagi di kesempatan lain ya..
November 2, 2019 at 10:14
Inspiratif sekali ini mbak. Kalau kampung warna warni yang pernah saya lihat hanya kampungnya yang dihias dengan aneka warna. Namun berbeda dengan kampung ragam warna ini, bukan hanya kampungnya yang dihias tetapi masyarakat nya juga kreatif dan mempunyai kreatifitas yang tinggi, sehingga mereka mampu berkreasi dan menunjukkan ciri khas kampung ragam warna itu sendiri.
November 2, 2019 at 16:13
Betul mba..edukasi seni / budaya ditonjolkan di sini..
November 2, 2019 at 10:43
warna-warni, ceria, mempesona, instagramable, setiap sudutnya kayanya ga ada yang ga bagus untuk di foto deh mba. jadi pengen ke sana akutuh
November 2, 2019 at 16:13
Yuk..ke sini rame2 di tahun depan mba..hehe..
November 2, 2019 at 11:12
Kampung ragam warna ini kreatif banget ya mbak, mulai dari tatanan dan warna-warni kampungnya. Jadi yang datang juga senang melihat semarak warna-warni.
November 2, 2019 at 16:13
Betul mba..yg lihat pun jadi ceriaa…
November 2, 2019 at 11:34
Waw…aku blm pernah kesini mb..pingin kepoin kpn2 ma anak2. Bru denger nih festival drumblek …keren
November 2, 2019 at 16:14
Setiap tahun akan diselenggarakan mba..
November 2, 2019 at 12:14
Ngangenin untuk dikunjungin ya mba Tan? hehehe
aku yang kurang puas explore ngelukis dengan ampas kopi seruu pastinya.
Yang terkenalnya sih memang drumblek
November 2, 2019 at 16:15
Nah iya..aku miss yg satu itu juga. Baru tahu setelah ketemu Jiah yg ikut workshopnya..hiks..
November 2, 2019 at 12:22
Bener ya Mbak , kampung ragam warna ini bukan sekadar kampung warna warni biasa. Unik sekali kampunh seperti apalagi sampai dijadikan objek wisata dan diadakan kegiatan seperti di atas. Keren deh.
November 2, 2019 at 16:15
Unik dan menarik ya mba..
November 2, 2019 at 14:06
Aaahh senangnyaaa kumpul dengan teman-teman blogger ya mba. Apalagi tempatnya emang keren. Konsep aneka ragam warna yang ditawarkan memang menarik. Bikin pengunjung jadi ceria gitu ya?
Apakah di hari-hari biasa ya ada pertunjukan yang meriah gitu mba, atau khusus kalau ada event kayak drumblek itu aja?
November 2, 2019 at 16:16
Ramenya setahun sekali pas festival drumblek ini..
November 2, 2019 at 14:17
Wah berasa ada di negeri dongeng. Beneran! Asli seru banget ya kampungnya. Orangnya kreatif-kreatif, dan bisa jadi percontohan untuk produktivitasnya dan kreativitasnya bagi masyarakat lain.
November 2, 2019 at 16:17
Seru mba..peserta lomba bukan hsnya dr desa ini tapi juga dari desa-desa lain di Kendal
November 2, 2019 at 17:24
Wuih meriah, rame, seru, & warna-warni.
Btw, festival drum blek ini jadi event tahunan ya mbak?
November 2, 2019 at 18:01
Iya Dini..setiap tahun akan diselenggarakan di sini..
November 2, 2019 at 17:47
Belum berjodoh terus dengan festival kampung ragam warna ini…tapi baca tulisan ini jadi puas berasa ikut hadir ke sana… Ternyata bagus yaa, destinasi sejenis di Smrg ada, tapi ini lbh terkonsep dgn baik
November 2, 2019 at 18:02
Nanti jln2nya ke sini klo Dede baby sdh bisa diajak jalan mba..hehe..
November 2, 2019 at 17:49
One stop holiday banget ya mbak. Ga cuma bisa selfie2 penuh warna tapi makanan enak dan pertunjukan seni juga ada
November 2, 2019 at 18:03
Iya Muna, kukira hanya akan nonton parade drumblek..eh ternyata acara lain banyak bangeeet…
November 2, 2019 at 18:26
Bukan hanya kampung yang dikasih cat warna, tapi memang ragam budaya dan seni dan kulinernya menarik banget.
November 3, 2019 at 15:07
Iya mba..jadi puas deh pengunjungnya..
November 2, 2019 at 18:31
Jadi penasaran dengerin langsung Drumblek-nya ^^
Semacam tahun depan harus diagendakan, berkunjung ke Kampung Ragam Warna. Cuzzz..
November 3, 2019 at 15:07
Yuuk..agendakaaan, mba Say..
November 2, 2019 at 18:45
Haiiissh … Cantik beud kampungnya. Kalau di tempatku masih banyak priyayi sepuh yang menginginkan kampung tuh ya apa adanya aja, jangan dibikin warna warni kayak permen. Ngalah deh, para pemudanya
November 3, 2019 at 15:06
Kampung asli juga cantik mba..bisa ditonjolkan tema jadoelan..hehe..
November 2, 2019 at 18:47
Keren abis acara acaranya juga konsep event secara keseluruhan. Cara nulis liputannya juga rumut, komplit, lengkap sekali. Great job mbak
November 3, 2019 at 15:04
Maturnuwun Mba Di..
November 2, 2019 at 18:59
Kereeen bangeet kampung yang satu ini mba.. pasti menarik bisa langsung main di sini mbaa
November 3, 2019 at 15:04
Iya mba..asyik melihat aneka seni budaya di sini..
November 4, 2019 at 04:53
Mechta,
Kalau hari biasa, dan nggak ada acara khusus, apa yg menarik dari kampung ini?
Batik? Lukisan? Seperti di kampung batik, Semarang….kalau kita masuk gang2 nya…bisa lihat berbagai ragam khas batik Semarangan.
Siapa tahu suatu ketika sampai ke kampung ini.
November 4, 2019 at 05:02
Ada sebuah rumah di sana yang diberi nama Mranggen Galery, Bu. Di dalamnya kita bisa melihat beberapa hasil karya seni baik lukisan payung, smok, dll. Ada juga paket wisatanya Bu.. Bisa hub IG Kampungragamwarna.. Namun ramainya memang di saat ada acara besar seperti festival Drumblek, Weh-wehan (rangkaian acara Maulid Nabi) atau wisata religius ( makam Wali )
November 4, 2019 at 10:20
Hai Mbak Tanti, blm sempet ngobrol lama ya kitaaa, hehe. Alhamdulillah bs maem2 dan foto barengan 🙂 btw, sumpil sempet nyicipin ga mb? Aku beberapa kelewatan yg workshop, atur tenaga sama bayik, wkwk. Smg next kita ketemu lagi di event2 keren lainnya ya
November 4, 2019 at 10:24
Aamiin.. insya Allah ya mba.. Duh aku ketinggalan nyicip Sumpil juga mba, hehe.. Jadi penasaran..
November 4, 2019 at 11:05
Seruu liat beragam kreasi seninya, aku takjub sana anak-anak kecil yg udah bs ngelukis payung dg hasil yg bagus. Kalo aku yg gambar paling lukis seadanya aja wehehe. Ama tari2annya juga, udah luwes untuk ukuran anak sd.
November 6, 2019 at 19:34
Nah iya..keren2 hasillukisannya ya La..dan saat tampil di tari / rebana mereka juga keren. Jempol dah!
November 4, 2019 at 11:18
Wah ulasannya lengkap
Bikin saya Pingin kesana lagi , belum nyobain setup pisang nih
November 4, 2019 at 14:02
Segeeeer, Ambu..hehe..
November 4, 2019 at 14:34
Sesuai bgt sama namanya Ragam Warna, penuh corak warna yg apik, jd pingin nengok kampung ini. Thanks ya utk ulasan nya
November 4, 2019 at 18:15
Yuk Kak..mampir juga kesini kapan2..
November 4, 2019 at 16:12
Kompak sekali ya warga kampunya bisa bikin ragam warna gt. Belum lagi kreasi seninya ya
November 4, 2019 at 18:14
Iya Kak..salut utk kebersamaan warganya..
November 4, 2019 at 22:03
Betul-betul nyeni, ya…dari semuanya, paling suka dengan lukisan kopi.
Secara konsep bagus. Semoga tetap bisa dijaga hingga seterusnya dan makin banyak ditiru oleh daerah lain. Hitung-hitung pemberdayaan lokal, yess?
November 5, 2019 at 04:24
Yups, setuju mba.. Pemberdayaan masy lokal salah satu tuj keg ini..
November 4, 2019 at 22:19
Mantapp mbaa….
November 5, 2019 at 04:24
Makasih, Moy..
November 5, 2019 at 16:42
Seru banget pastinya kegiatan di sini. warganya juga kompak mendukung
November 5, 2019 at 16:58
Iya kak..salut dg kekompakan mereka..
November 5, 2019 at 16:42
Ini kayaknya orang sekampung seniman semua deh
Setiap sudut kampungnya dibuat cantik dan menarik
Segala bentuk kreasi lengkap di sana
Mau banget suatu hari bisa berkunjung ke Kampung Ragam Warna
November 5, 2019 at 17:00
Nyeni..haha..istilah yg pas betul y mba.. meski mgkn tidak semua kreasinya asli warga sana..
November 5, 2019 at 17:16
Wahhh keren kampungnya. Ternyata ada banyak banget hal menarik yang ada disana
November 5, 2019 at 17:57
Betul Kak..senaaang bisa hadir di sana..
November 5, 2019 at 17:30
Wow kece banget ya kampung itu. Kerajinan nya juga keren banget apa lagi yang lukisan kopi, takjub.
November 5, 2019 at 17:56
Iya Kak.. salut utk Kendal yg menyimpan harta karun seni seperti ini..
November 6, 2019 at 09:10
Huaaa ternyata acaranya seru banget yaa kak, duh nyesel banget kemaren aku nggak ikutan heu~ Warana Warni hehe
November 6, 2019 at 17:40
Tahun depan masih ada tuh..hehe..
November 6, 2019 at 19:15
Tulisannya asik dibaca dan runut. Bikin pengen mampir juga neh mbak. Kapan lagi ya ada ? Pengen ikutan deh.
November 6, 2019 at 19:31
Tahun depan insya Allah ada lagi mba.. pantengin IGnya Kampung Ragam Warna mba..
November 8, 2019 at 02:39
konsepnya bagus ya, memang harsunay begitu janagn hanay diwarnain saja
November 9, 2019 at 13:25
Hehe.. setujuuu..
November 8, 2019 at 16:28
Lengkap banget artikel ttg Kampung Warna ini. Bener-bener warna-warni secara visual dan kegiatannya aneka warna. Aku penasaran ama SMOCK tuh. Dan lukisan ampas kopinya keren…
Tiap tahun yaa acaranya…
November 9, 2019 at 13:24
Betul mba..ini agenda rutin tahunan.. Trmksh apresiasinya utk tulisan ini..
November 9, 2019 at 22:21
Enak ya jaraknya kalau cuma 2 jam. Jadi bisa sering bolak-balik ke sana 🙂
November 10, 2019 at 05:56
hehe..iya..ada banyak pilihan transportasi juga..
November 10, 2019 at 21:51
Seru Makin banyak Desa wisata seperti ini. Menambah pendapatan masyarakat. Penasaran sama sajian miroso warung makannya deh Mbak. Mesti nyobain saya
November 11, 2019 at 05:31
Yuk main ke sini, Kak..
November 11, 2019 at 11:20
Setelah setahun menjadi kampung warna-warni, gimana nih perasaan warga melihat orang luar hilir mudik ke kampung mereka untuk mengeksplorasi kampung yang beraneka macam warna?
November 11, 2019 at 19:42
Baru sempat nanya ke 3 orang penduduk di sana, kebetulan ketiga menyambut baik dan menyatakan menambah penghasilan kelg mereka..hehe..
November 11, 2019 at 21:13
Oh, di Kendal ada juga tempat keren seperti ini ya? AKu taunya Kampung Warna-Warni di Malang hehehe. Kalau sebuah area jadi bagus, rapi dan cantik gini….in sya allah warganya makin menjaga keindahan dan kebersihan ya. Lukisan payung2nya juga cantik2 ga kalah sama payung Tasik 🙂
November 12, 2019 at 06:13
Iya kak..semoga begitu ya..
November 13, 2019 at 00:39
Yang begitu menarik perhatian saya itu payungnya
Ada yang sampai sebesar itu ya (foto terakhir) ?
Seneng deh kalau bisa mampir ke suatu tempat saat ada festival di sana 🙂
November 13, 2019 at 06:03
Haha..iyaa…itu payung2 besaaar dan cantik jadi penghias panggungnya..
November 13, 2019 at 11:32
dulu kan udah pernah ke sekitar Kaliwungu, jadi takjub deh di wilayah ini sekarang banyak potensi wisatanya…
mudah2an bisa ke sana lagi deh
November 13, 2019 at 15:31
Ya mba..ke sini pas ada acara festival ini atau acara budaya (wehwehan day) tampaknya lebih asyik..
November 13, 2019 at 16:20
Dari jaman dulu pengen banget ke kampung warna warni seperti. Kalau baca tulisan2 dimana-mana pun keren, termasuk ini. Beneran warna warni, ngga cuma warna tapi budaya yang ditampilkan ya.
Kulinernya juga katanya enak ya mba?
November 13, 2019 at 17:23
Iya..enak juga kulinernya..
November 20, 2019 at 07:38
Jatuh cinta sama kampungnya yang bersih dan teratur, juga kegiatannya seru bangrt mulai dari melukis payung cantik hingga melukis ampas kopi, mupeng..