Sahabat Lalang Ungu, menurut kalian adakah peran blogger dalam membangun industri pariwisata di daerahnya? Aku yakin hampir semua menjawab ‘ada‘ dan bahkan sebagian besar di antara kalian bahkan telah mengambil peran dalam upaya peningkatan pariwisata di daerah masing-masing, bukan?
Nah, ketika pertanyaan itu dilontarkan kepada Ketua Komunitas Blogger Pekalongan -Noorma, Cah Kesesi Ayu Tea- , jawabannya tidak hanya ‘ada’, namun juga bahwa ‘memberikan kontribusi pada perkembangan pariwisata di Pekalongan -baik Kabupaten maupun Kota- adalah salah satu dari tujuan dibentuknya komunitas Blogger Pekalongan (KBP) pada Nopember tiga tahun yang lalu’. Mengalir cerita tentang upaya-upaya yang telah dilakukan KBP bagi Pekalongan tercinta.
Begitulah…para anggota KBP memang telah berkomitmen untuk itu, dan selama 3 tahun ini telah berusaha menjalankan dengan sebaik-baiknya untuk ikut serta memperkenalkan Pekalongan ke luar daerah dengan mengabarkan hal-hal baik tentang Pekalongan, baik melalui blogpost maupun post-post di sosial media masing-masing.
Lalu, apakah tidak ada kendala dalam blogging?
Ah, tak mungkin bila tidak ada kendala, bukan? Dan yang paling mengemuka dalam diskusi kami beberapa waktu lalu, kendala terbesar yang kami rasakan dalam blogging yang adalah menjaga konsistensi posting dan membagi waktu.
Menjaga mood untuk ngeblog secara teratur memang sungguh tak mudah, hehe.. Di samping itu, anggota KBP memang terdiri dari blogger dengan latar belakang profesi yang berbeda-beda, dan membagi waktu antara tugas utama dan aktifitas blogging bisa menjadi tantangan tersendiri bagi kami..
Tapi dalam diskusi kemarin kami juga bersepakat bahwa kendala-kendala itu tak boleh membuat kita berhenti untuk terus berkarya dan berbagi konten positif melalui blog maupun medsos, termasuk menjalankan komitmen KBP untuk berperan positif dalam mendukung perkembangan pariwisata Pekalongan.
Oh ya, diskusi yang kumaksudkan di atas adalah sebuah acara Temu Blogger yang kuikuti pada Senin, 11 Nopember 2019 lalu dengan tema ‘Peran Blogger dalam Membangun Industri Pariwisata Kota Pekalongan di Era Digital‘.
Asyik sekali mengikuti acara ini. Pertama karena sudah lama KBP tidak kumpul bareng cukup lengkap sehingga kesempatan seperti benar-benar kita manfaatkan untuk bersilaturahmi antar anggota, kangen-kangenan..hehe.. Kedua karena acara ini diselenggarakan di tempat yang asyik, dengan host yang ramah dan ceria dan….konsumsi yang maknyuuus.. ☺
Memang, di mana sih acaranya kemarin?
The Kitchen Resto itu lah lokasi tempat berlangsungnya Temu Blogger Pekalongan kali ini. Restaurant Hotel Horison Pekalongan ini memang istimewa. Mengedepankan signature sebagai resto yang menyajikan Halal Chinese Food dan aneka menu yang tersaji di sini dibandrol dengan harga yang terjangkau yaitu mulai Rp.50.000,- sampai dengan Rp.150.000,- /nett. Uhuy banget, bukan? 😋
Acara Temu Blogger kemarin yang dipandu dengan ceria oleh Kak Nabila -PR Hotel Horison Pekalongan- dihadiri oleh 20 blogger dengan tambahan beberapa anggota kelurga blogger, namun ruangan di The Kitchen Resto itu tetap terasa cukup lapang, karena resto ini memiliki kapasitas 50 pax.
Setelah berbincang santai sambil menikmati aneka kudapan yang tidak hanya enak dipandang namun juga enak dirasa, disajikan pula makan malam secara prasmanan dengan menu yang tak kalah sedapnya. Tak ketinggalan sajian minuman spesial dari Horison yaitu Jus Sayur yang benar-benar menyegarkan tenggorokan kami sore itu.
Dalam kesempatan kemarin, Chef Gianto dari The Kitchen Resto juga sempat memparadekan menu-menu andalan dari The Kitchen Resto yaitu :
1. Udang Sarang Mas
Udang Sarang Mas adalah menu yang berbahan udang dan digoreng menggunakan kuning telur hingga renyah. Merupakan menu favorit di The Kitchen Resto yang bisa kita nikmati dengan harga Rp.90.000,- Mau tahu penampilan Udang Sarang Mas? Ni dia…
2. Mie Goreng Ayam Char Siu
Untuk penikmat mie, dapat mencoba menu mie goreng yang dimasak dengan telur dan sayur serta disajikan dengan potongan daging ayam Char Siu sebagai topping. Menu bernama Mie Goreng Ayam Char Siu ini sudah dapat dinikmati dengan mengeluarkan dana Rp.55.000/nett saja.
3. Ayam Panggang Hongkong
Nah, jika kalian penikmat daging ayam, maka Ayam Panggang Hongkong dari The Kitchen Resto ini pantas dicoba. Ayam panggang yang disajikan dengan bumbu khas Hongkong dan berharga Rp.85.000/nett ini rupanya juga menjadi menu favorit pengunjung The Kitchen Resto. Setelah mencicip, aku tahu alasannya…memang enak sih! 😋
Oya, ketiga menu itu tersaji dalam porsi yang besar lho.. Jadi, cocok lah bila dipesan untuk dinikmati bareng-bareng dengan keluarga, sahabat atau orang-orang tersayang.
Selain ketiga menu tersebut, dalam parade menu oleh Chef Gianto kemarin juga disajikan minuman-minuman fave yaitu : Espresso Cendol -yaitu Es Cendol yang disajikan dengan Espresso- dan Espresso Milky Regal (susu yang di-blend dengan Espresso dan topping biskuit Regal), keduanya dibandrol dengan harga Rp.30.000,- saja.
Nah..itulah pengalamanku mengikuti Temu BLogger di Hotel Horison beberapa waktu lalu dan juga cerita tentang beberapa sajian asyik yang membuat sore kami berlalu dengan menyenangkan di The Kitchen Resto.
Penasaran ingin mencicip juga?
Capcus ke Hotel Horison Pekalongan di Jl Gajah Mada No 11 A Pekalongan deh.. Nggak harus sore, mau sarapan di sana juga bisa karena di The Kitchen Resto ini juga bisa sarapan a la all you can eat hanya dengan Rp.70.000/pax saja.
Oya, di Bulan Nopember ini promo rutin di The Kitchen Resto adalah menu Tauto Pekalongan yang disajikan dengan lontong dan tempe, seharga Rp 35.000/nett.
Asyik bukan? Jadi…kapan kita akan makan bareng di sini? 😋
Pingback: Pengalamanku Staycation Bersama Ibu di Horison Pekalongan |