“Mah, staycation yuuk..”
“Stekesien ki opo to, Wuk?”
“Hm..niku lho Mah, nginep teng hotel”
“Ooh..pindah turu nang hotel, to?”
😆😆😆
Sekelumit percakapan itu terjadi antara aku dan ibu di awal bulan Pebruari lalu, ketika aku mengutarakan niatku untuk mengajak beliau menginap semalam di hotel pada tanggal kelahiranku.
Niat yang tiba-tiba saja muncul, ingin memberikan suatu kenangan yang istimewa bagi beliau di hari istimewaku itu, karena aku merasa selama ini kuraaang sekali waktuku yang teralokasi untuk beliau yang telah bertaruh nyawa melahirkanku sekian puluh tahun lalu. Sehari-hari meninggalkan beliau sesiangan karena tugas dan hanya bertemu sore hingga malam, bahkan di akhir pekan kadang ada kegiatan juga sehingga tak selalu bisa menemani beliau di rumah. Duuh…sediih.. Maafkan aku, Mah.. 😢
Nah kebetulan tanggal lahirku tahun ini pas di akhir hari kerja, dan karena hari berikutnya kakak-kakak dan keluarga akan datang ke rumah untuk kumpul-kumpul, maka aku memutuskan mengajak ibu menginap di hotel malam sebelum kedatangan kakak-kakakku itu.
Demikianlah, Jumat 28 Pebruari 2020 lalu jadi juga aku bersama ibu staycation di salah satu hotel di Kota Pekalongan. Kenapa milih hotel di kota sendiri? Pertimbangan waktu yang terbatas membuat pilihan hotel yang dekat rumah menjadi logis, bukan? Hehe.. Selain itu, berdasarkan rekomendasi teman-teman, Hotel Horison Pekalongan adalah salah satu hotel pilihan di Kota Pekalongan lho…
Lokasi Hotel Horison Pekalongan
Hotel Horison Pekalongan yang menjadi tujuan kami ini adalah hotel bintang 3 yang berlokasi sangat strategis yaitu di tepi jalan Pantura dan sangat dekat dengan Stasiun Kota Pekalongan, tepatnya di Jl. Gajahmada No 11A Kramatsari Pekalongan Barat Kota Pekalongan.
Jika dari arah utara (Pemalang / Wiradesa Kab Pekalongan), maka setelah memasuki batas Kota Pekalongan lokasi hotel ini di sebelah kiri jalan sebelum Stasiun Pekalongan. Sebaliknya bila dari arah selatan (Semarang / Kab Batang) lokasi hotel ini setelah Stasiun Pekalongan, di kanan jalan. Etapi gak perlu bingung, aktifkan saja googlemap-mu. Gampaaang pasti ketemu..hehe..
Nah, kalau dari rumah kami di Perum Binagriya Pekalongan, jaraknya sih tak sampai 2 Km, kemarin itu hanya 5 menit dari rumah, kami sudah sampai 😊
Pengalamanku Staycation di Hotel Horison Pekalongan
Check-in cepat dan petugas ramah
Menjelang pulang kantor Jumat itu ada pesan masuk di WA yang ternyata dari staf hotel yang menanyakan apakah kami jadi chek-in hari itu. Ah iya, rupanya aku lupa untuk memberi tahu bahwa kami akan chek-in agak sore karena jam kerjaku di Hari Jumat sampai jam 14.30. Maka sesampai di rumah kami pun segera berangkat setelah Ashar karena ibu pun sudah siap rupanya, hehe..
Oya sebelumnya kami agak was-was karena ibu harus menggunakan kursi roda setelah sempat jatuh sekitar 10 hari sebelumnya, takutnya terkendala saat di hotel. Tapi rupanya itu hanya perasaan khawatir yang tak beralasan. Kak Ana, staf Horison yang menghubungiku menyatakan bahwa tidak ada masalah dengan pemakaian kursi roda di Hotel Horison Pekalongan, dan memang demikianlah adanya. Alhamdulillah..
Sesampai di pintu masuk kami disambut dengan ramah oleh staf hotel yang sedang bertugas, yang juga membantu mendorongkan kursi ibu sementara adik menurunkan tas kami. Segera aku melakukan proses chek-in sementara adik iparku menemani ibu menunggu di sofa melingkar yang ada di ruang lobby tersebut, ditemani segelas Jus Sawi yang merupakan welcome drink khas Hotel Horison.
Setelah proses chek-in yang relatif cepat oleh petugas yang ramah kemudian mendapat kunci kamar, aku pun bergabung dengan adik dan ibu untuk menunggu adik yang sedang memarkir mobil. Aku pun tak ketinggalan menikmati welcome drink yang enak itu dong… Asli enak lho..nggak ada pahit-pahitnya sama sekali sebagaimana yang kadang-kadang terasa di jus sayur. Mantab deh!
Kamarnya bersih dan nyaman
Bersama-sama kami kemudian menuju kamar yang ada di lantai 9 yang rupanya adalah lantai teratas di Hotel Horison ini. Tak masalah, ada lift yang cukup lega sehingga kami bisa langsung masuk semua, bertiga + ibu yang berkursi roda.
Sore itu, kami mendapat kamar tipe delux dengan tempat tidur twin. Penataan interior kamar yang didominasi warna putih-coklat keemasan terlihat bersih dan terasa nyaman. Oya, terasa istimewa karena ada detil-detil cermin di seputar ruangan, sehingga kamar seluas 23m2 itu terlihat lebih lega. Ada Cermin besar di dinding yang berseberangan dengan tempat tidur dan cermin di dinding belakang tempat tidur, dengan motif semacam Batik Jlamprang yang menjadi hiasan dinding kamar ini.
Yang lebih melegakan hati, pintu kamar mandi cukup lebar sehingga kursi roda ibu bisa masuk ke dalam kamar mandi! Syukurlah…ibu bisa tetap nyaman saat harus ke kamar mandi. Dan satu hal lagi yang kusuka dari detil kamar mandi hotel ini adalah tersedianya keran di area mandi, selain shower yang terpasang di atas. Tidak semua hotel yang pernah kuinapi menyediakan keran yang memudahkan pengunjung untuk berwudlu ini di kamar mandinya. Trims Horison 👍
Makan malam yang berkesan
Hujan turun cukup deras di Kota Pekalongan tak lama setelah kami sampai di Horison waktu itu. Hingga malam masih hujan bahkan kian deras. Untung saja kami memang sudah berencana untuk makan malam di hotel saja. Dari kamar kami menelpon untuk memesan tempat di resto sekalian menu yang kami lihat dari buku menu yang ada di kamar.
Rupanya malam itu resto sudah dipesan untuk suatu acara, sehingga akhirnya kami makan malam di area Putri Lounge yang berada sebelah The Kitchen Resto -restonya Hotel Horison Pekalongan- dekat pintu menuju kolam renangnya.
Malam itu kami memesan menu yang -buatku- spesial yaitu : Udang Sarang Mas, Kwetiaw Siram Ayam Charsiu dan Sapo Tahu Horison. Khusus Udang Sarang Mas itu memang sudah ingin kuajak keluargaku tuk mencicip sejak aku diperkenalkan menu itu pada acara gathering blogger Pekalongan di Hotel Horison beberapa bulan lalu. Dan ternyata, memang enaaak.. Ada sensasi rempah terasa dan meskipun sedikit pedas pada ‘sarang’ berbahan telur, tapi justru menambah rasa nikmat. Udang Sarang Mas itu langsung jadi favorit aku dan adik-adikku, sementara ibu kami tetap memilih Sapo Tahu sebagai menu favorit beliau..hehe.. Ini nih..penampakan ke-3 menu pesanan kami malam itu.
Kolam renangnya sangat mengundang
Setelah menikmati makan malam dan ngobrol dengan ibu dan adik-adikku, aku sempat keluar sebentar menuju area kolam renang yang letaknya bersebelahan dengan resto. Aiih..suasana di tepi kolam pada malam berhujan itu tampak sangat syahdu.
Penasaran bagaimana suasananya saat pagi/siang hari? Foto berikut yang kuambil keesokan harinya setelah sarapan mungkin bisa menjawab rasa penasaran itu.
Biru air kolamnya sangat mengundang untuk diselami, bukan? Kebayang deh di siang hari yang terik di kota kami, alangkah sejuknya berenang di sana lalu saat istirahat duduk-duduk santai di tepi kolam ditemani Jus Sawi dingin. Ahaaay..jadi pengeeen.. 😊
Menu sarapannya enak dan beragam
Setelah makan malam itu, adikku dan isterinya pulang ke rumah kami sementara aku dan ibu kembali ke kamar. Melihat aku sendiri mendorong kursi ibu, seorang staf yang bertugas sigap membukakan pintu lift dan dengan senyum ramah mempersilahkan kami masuk lalu membantu memencet tombol lantai sehingga aku tidak perlu repot mengeluarkan kunci kamar dari tas. Aih, terima kasih mas..
Malam itu aku dan ibu ngobrol ngalor-ngidul lalu tertidur dengan nyaman hingga alarmku berbunyi di waktu subuh. Sempat tertidur lagi setelah subuhan, akhirnya aku pun membangunkan ibu dan bersiap untuk sarapan sekitar jam 7 pagi.
Berdua kami menuju The Kitchen Resto untuk sarapan dan terima kasih sekali lagi untuk staf yang sangat membantu saat naik-turun ke dan dari resto yang lantainya sedikit naik itu. Mungkin karena masih pagi, resto terlihat cukup sepi, hanya beberapa tamu yang sedang sarapan di sana dan akupun memilih meja paling ujung agar kursi roda ibu tidak mengganggu pengunjung lain di resto itu.
Kulihat menu yang tersaji cukup beragam dan bervariasi antara menu tradisional dan a la barat dan untuk minumnya pun ada banyak pilihan. Oya, ada 2 sudut yang menarik perhatianku yaitu semacam gerobak bertuliskan ‘Traditional Corner’ dengan beberapa pilihan menu a.l Nasi Megono -menu khas Pekalongan- juga aneka Gorengan, Opor Ayam dan Sambal Goreng Kentang , juga ada meja rendah di sisi dinding kaca yang menyajikan jajanan tradisional antara lain : Bubur Kacang Hijau, Kolak Pisang, Jajan Pasar dan…Jamu. Iya, Jamu Jawa dalam botol-botol gendut yang khas itu lho.. 👍
Pagi itu ibu sarapan buah, Bubur Ayam dan Dimsum sedangkan untuk minumnya memilih Jus Sawi (lagi). Aku? Haha..kalau aku si omnivora ini tentunya mencicip macam-macam. Mulai dari buah, omelet, Dimsum, hingga Nasi Goreng + Tumis Sayur + Bihun. Hah..karbo dengan karbo? Iyaaa…serusuh itu memang makanku, gak sanggup menentukan pilihan tiap ada 2 menu kesukaan yaitu Nasi Goreng & Bihun Goreng, maka memilih menggabungkan sedikit dari keduanya di piringku. Jangan ditiru yaaaa..
Bersantai di kamar yang nyaman
Nah, selesai makan pagi kami kembali ke kamar dengan perut kenyang dan hati riang. Di kamar, kasur nyaman kembali melambai-lambai, tapi masa iya sengaja meluangkan waktu bersama ibu malah dipakai tidur saja? Haha..
Akhirnya kami kembali ngobrol sambil berbaring dan nonton TV. Lalu ketika kemudian ibu tertidur, TV kumatikan dan aku menggunakan kesempatan itu untuk membaca buku -hal yang akhir-akhir ini tak sering bisa kulakukan- dan sempat juga membuka HP menuntaskan list BW dari salah satu grup BW yang kuikuti. Ah..nikmaaat bisa ngleyeh di akhir pekan begitu..
Suara telepon kamar menginterupsi keasyikan membacaku, ternyata dari resepsionis yang menanyakan apakah aku akan chek-out siang itu atau memperpanjang hari menginapku. Hm, tak terasa ternyata sudah jam 11, waktunya bersiap pulang.
Suara telepon itu rupanya membangunkan ibu, maka sambil menunggu adik menjemput aku berkemas lalu membantu ibu untuk bersiap pulang. Pukul 11.30 adik datang dan kami pun chek-out pada jam 12 sebagaimana ketentuan. Bye bye Horison..sampai jumpa lagi! 🙂
Sahabat Lalang Ungu, demikianlah cerita pengalamanku staycation bersama ibu di Hotel Horison Pekalongan pada pekan lalu. Meskipun sebentar tapi mengasyikkan. Alhamdulillah.. Mudah-mudahan lain waktu bisa menginap lebih lama tidak hanya bersama ibu tapi juga bersama anggota keluargaku lainnya. Ah, pasti bocah kecil kami akan betah berenang-renang seharian di sini..haha..
Oya, apakah teman-teman ada pengalaman berkesan saat staycation dengan keluarga, sahabat atau para kesayangan lainnya? Yuuk.., bagi kisahnya di kolom komen ya.. Terima kasih…
70 Comments
Leave a reply →