Pengalamanku Menginap di The Wujil Ungaran pada Masa Adaptasi Kebiasaan Baru. Pandemi belum usai. Covid19 belum lagi berlalu, meski saat ini pemerintah sudah mengisyaratkan kita telah memasuki Era New Normal atau pelaksanaan Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB), kita masih harus tetap waspada dan disiplin menerapkan protokol kesehatan dalam kehidupan kita sehari-hari.
Itu pula sebabnya ketika beberapa waktu lalu aku mendapat tugas untuk melakukan perjalanan dinas ke luar kota, hatiku sempat was-was. Selama hampir 4 bulan ini, semakin terbiasa dengan pelaksanaan cara kerja baru di kantor, antara lain pelaksanaan rapat-rapat secara virtual, maka agak kaget dengan adanya undangan rapat selama 2 hari dari kantor di Provinsi. Hm, rupanya era new normal sudah benar-benar dimulai.
Persiapan Pribadi Sebelum Ke Luar Kota
Namun bagaimanapun tugas harus tetap dilaksanakan, perjalanan ke luar kota selama 2 hari itu tetap harus kujalani. Untuk itu terlebih dahulu aku melakukan beberapa persiapan, yaitu: (1) Memastikan kondisi kesehatan prima; (2) Memilih moda transportasi yang aman dan nyaman; (3) Memeriksa penerapan protokol kesehatan di tempat tujuan.
Memastikan kondisi kesehatan prima.
Pertama aku memastikan dulu kondisi kesehatanku, karena bila aku memaksakan diri berangkat dalam kondisi tidak sehat bukan saja berbahaya bagi diriku namun juga bisa membahayakan orang lain di sekitarku.
Setelah yakin benar-benar sehat aku pun menjaga kesehatanku dengan upaya meningkatkan imun tubuh antara lain dengan mengkonsumsi makanan & minuman sehat dan menambah suplemen bila perlu.
Membekali diri dengan vitamin yang biasa diminum kurasa baik juga. Tidak lupa membawa perlengkapan sesuai kebutuhan a.l masker kain, tisu basah dan kering, hand sanitizer, dll.
Memilih moda transportasi yang aman dan nyaman
Menurutku yang paling aman adalah menggunakan kendaraan pribadi. Namun karena hal itu tidak memungkinkan maka aku berusaha memilih transportasi umum yang telah menerapkan protokol kesehatan.
Kereta Api adalah pilihanku kemarin dan alhamdulillah pengalaman perjalananku dengan KA Kaligung Pekalongan-Semarang kemarin relatif aman dan nyaman. Protokol kesehatan telah diterapkan. Sebelum masuk ke peron penumpang diperiksa suhu badan dan mencuci tangan dengan hand sanitizer yang di sediakan. Kursi-kursi di ruang tunggu juga telah ditandai memperhitungkan jarak antar orang.
Kondisi di stasiun (baik di Pekalongan maupun Poncol Semarang) terlihat cukup lengang, tidak terlihat kerumunan calon penumpang. Tapi tetap saja aku memilih tempat duduk yang cukup jauh dari penumpang lain untuk jaga-jaga, hehe.. Kondisi di dalam gerbong juga sepi. Rata-rata hanya 1 kursi yang ada penumpang dalam 1 baris.
Memeriksa penerapan protokol kesehatan di lokasi tujuan
The Wujil Resort & Conventions , hotel bintang 3 yang berlokasi di Jl Soekarno Hatta Km 25,5 Wujil, Kec Bergas Kab Semarang ini lah yang akan menjadi tempat tujuanku. Oleh karena itu aku mencari info terlebih dahulu mengenai hotel ini, khususnya dalam hal penerapan protokol kesehatan.
Alhamdulillah melalui salah satu akun media sosialnya aku mendapat informasi tentang penerapan protokol kesehatan di hotel ini, baik dalam persiapan tugas bagi karyawan, persiapan sarana dan prasarana pelayanan hingga protokol kesehatan dalam penerimaan & pelayanan tamu. Cukup meredakan rasa was-was yang sempat muncul. Hehe.. Untuk lengkapnya tentang penerapan protokol kesehatan di The Wujil ini dapat dilihat di IG TV The Wujil yang berjudul ” Untuk Anda, Untuk Kita Semua”
Pengalamanku di The Wujil Ungaran pada Masa AKB
Ini adalah kali kedua kunjunganku di The Wujil, yang pertama di bulan September 2019, namun merupakan kunjungan pertamaku di masa New Normal / Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB) ini. Alhamdulillah pengalaman berkunjung kali ini pun menyenangkan.
Baca juga : 5 Hotel Cantik yang Paling Berkesan Untukku Selama Tahun 2019
Staf Ramah dan Santun
Sore itu Ungaran sedang diguyur gerimis saat aku tiba di The Wujil Resort & Conventions sekitar pukul 14.30. Seorang petugas menyambut dengan senyum ramah di balik face shield yang dikenakannya, mempersilakanku untuk membersihkan tangan dengan hand sanitizer yang tersedia, sambil mengukur suhu tubuhku dengan thermo gun yang dibawanya. Setelah itu, masih dengan keramahan yang sama mengarahkanku ke ruang pertemuan saat aku menanyakannya. Alhamdulillah, keramahan dan kesantunan selalu menebarkan aura positif 🙂
Ruang Rapat Nyaman dan Menerapkan Physical Distancing
Aku bergegas menuju ruang rapat itu, melakukan registrasi dan bergabung dengan peserta lainnya di ruang rapat yang relatif luas dan nyaman. Tidak sempat memotret namun aku sempat memperhatikan penerapan protokol kesehatan di sana.
Ada penanda dipasang di lantai untuk mengatur jarak antrian di depan meja registrasi dan akses masuk dan keluar dari registrasi ke ruang pertemuan dibedakan, sehingga tidak terjadi kerumunan. Di dalam ruang, tempat duduk peserta diatur berjauhan satu sama lain dan snack telah disediakan di masing-masing meja, terbungkus rapi dengan plastik bening sehingga peserta tak perlu berdesakan mengambil snack a la prasmanan seperti biasanya.
Kamar Yang Bersih dan Nyaman
Menjelang Maghrib sesi pertama acara selesai. Sebelum melanjutkan acara sesi berikutnya di malam hari itu, terlebih dahulu aku menyegarkan diri di kamar yang telah disediakan.
Alhamdulillah, seperti kunjunganku sebelumnya, kali ini pun aku mendapat kamar yang menyenangkan. Begitu masuk, sudah merasa nyaman melihat suasana kamar yang bersih dan rapi. Tidak hanya tempat tidur yang terlihat nyaman, namun juga suasana keseluruhan hingga ke kamar mandi terlihat rapi dan menimbulkan rasa aman dan nyaman. Hm..tak sabar beristirahat di sini setelah rangkaian tugasku selesai nantinya.
Physical distancing di Ruang Makan
Penerapan protokol kesehatan juga dilaksanakan di ruang makan. Terdapat suasana yang benar-benar berbeda dari pengalamanku di sini tahun lalu.
Sebelum masuk ke ruang makan tamu diminta untuk membersihkan tangan dengan hand sanitizer yang tersedia dan tetap menggunakan masker. Pengaturan tempat makan juga memperhitungkan jarak antar pengunjung : meja sedang yang biasanya untuk 4 orang kali ini ditata untuk 2 orang demikian pula meja besar hanya ditata untuk 4 orang, masing-masing dengan alat makan yang tersedia di meja terbungkus rapi dalam plastik bening.
Kalau biasanya tamu mengambil makanan sendiri secara prasmanan, kali ini tamu-tamu dilayani oleh petugas dalam pengambilan makanan yang diinginkan sehingga mengurangi kontak tamu dengan peralatan yang dipakai bersama. Ide yang bagus juga ya..
Lingkungan Asri dan Nyaman
Malam itu seperti sudah diduga, aku tidur dengan sangat nyenyak, sehingga paginya terbangun dengan tubuh terasa segar dan suasana hati yang bagus. Rencana awal mau goler-goler santai saja di kamar sebelum melanjutkan tugas pagi itu.
Tapi…ketika selesai mandi pagi iseng aku membuka gorden kamar ke arah balkon, samar terlihat pemandangan asri yang menggoda di luar sana!
Oh iya..kemarin itu aku mendapat kamar di lantai 1, dengan balkon yang menghadap ke taman. Saat aku keluar kamar, pemandangan yang terlihat membuatku mengurungkan niat santai-santai di kamar, sebaliknya membuat minuman hangat lalu bersiap jalan pagi di taman itu.
Senang sekali pagi itu berjalan pelan menyusuri jalan setapak di area taman dan play ground yang diakses dari arah samping ruang makan. Udara pagi terasa bersih dan sejuk, sisa hujan semalam dan embun pagi menyisakan kesegaran di dedaunan dan bunga-bunga yang ada di sana.
Melihat beberapa alat bermain anak di sana, teringat krucil kami yang pastinya senang bila berkesempatan bermain di sana. Sedangkan bebungaan dan taman asri mengingatkanku pada ibu. Ah, mudah-mudahan ada kesempatan mengajak keluarga menikmati suasana nyaman dan asri di Wujil ini. Aamiin..
Memang asri sekali suasana out door di The Wujil ini. Betah deh menikmati pepohonan rindang, rumput hijau, gemericik air dan tarian ikan-ikan di kolam, serta warna-warni bunga. Tak hanya menyegarkan mata namun juga menenangkan hati.. 😊
Nah Sahabat Lalang Ungu, itulah cerita pengalamanku menginap di The Wujil Ungaran di masa Adaptasi Kebiasaan Baru ini. Alhamdulillah, tugas terlaksana dengan baik dan hilang was-was di hati karena dapat menjalankannya dengan tetap menerapkan protokol kesehatan.
Bagaimana dengan kalian teman, punya pengalaman menginap di hotel pada masa AKB ini? Yuk, bagi ceritanya di kolom komen ya.. Terima kasih…
Baca Juga : Yuk Wisata ke Gedongsongo di Era Adaptasi Kebiasaan Baru
67 Comments
Leave a reply →