
Yuk, bertanam Terong hidroponik di halaman rumah kita
Yuk Bertanam Terong Hidroponik di Halaman Rumah Kita. Salam jumpa Sahabat Lalang Ungu, semoga tetap sehat dan berbahagia ya.. Sekitar setahun terakhir ini keluarga kami sedang hobi bertanam dengan menggunakan sistem hidroponik. Beberapa jenis sayuran daun sudah kami coba dan Alhamdulillah berhasil cukup baik.
Baca juga : Bertanam Secara Hidroponik di Rumah, Kenapa Tidak?
Bagaimana dengan sayuran buah, seperti Terong, Tomat..bisakah ditanam secara hidroponik?
Pertanyaan itu mengusik hati kami, sehingga kami pun bertanya ke teman-teman penggiat hidroponik maupun mencari jawaban lewat tulisan-tulisan yang tersebar di dunia Maya. Jawabannya adalah BISA. Bertanam Terong atau Tomat bisa kita lakukan secara hidroponik. Nah, pada tulisan kali ini akan kuceritakan pengalaman kami bertanam Terong secara hidroponik.
Persiapan Penanaman
Sarana Penanaman Terong Hidroponik
Kami menggunakan hidroponik Sistem Wick dalam penanaman Terong hidroponik ini, sehingga membutuhkan : (1) Pot penampung air – untuk ini kami menggunakan kaleng bekas cat ukuran sedang dengan tutup kaleng yang dilobangi bagian tengahnya; (2) Pot tempat tanaman – kami menggunakan toples plastik bekas; (3) Sumbu dari potongan kain – kami menggunakan potongan kain flanel, dapat diganti potongan kaus / handuk bekas, dll; (4) Media tanam – kami menggunakan rockwool & cocopiet saat awal penanaman, lalu diganti dengan hidroton saat tanaman mulai besar sehingga butuh media lebih kokoh.

Sarana tanam Terong hidroponik sistem Wick
Persiapan Bibit Terong
Persiapan bibit Terong dapat dilakukan dengan penyemaian benih secara hidroponik ataupun dengan membeli bibit Terong dari kios tanaman. Apabila membeli, pilih bibit yang sehat ditandai dengan tampilan batang tegak kokoh dan daun-daun segar.
Pemindahan bibit dari persemaian ke Sistem Wick dapat dilakukan setelah muncul 4-5 daun sejati atau usia 4-5 minggu setelah semai.

Semaian bibit Terong sebelum dipindah pot hidroponik
Persiapan Penanaman Terong Hidroponik
- Siapkan air bernutrisi yang akan digunakan sebagai media tanam dengan mencampurkan air dengan AB mix (10 ml larutan Nutrisi A + 10 ml larutan Nutrisi B per 1 lt air), isikan air ke dalam pot penampung air.
- Pasang sumbu pada pot tanaman, masukkan bibit Terong dan penuhi pot itu dengan media tanam (Rockwool/cocopiet). Selama tahap peremajaan ini bisa gunakan satu wadah besar berisi air untuk merendam pot sebelum dipindah ke pot sistem wick.
Tahap peremajaan bibit Terong hidroponik
- Pasang pot tanam pada lubang yang telah disediakan pada tutup pot penampung air sistem wick. Pastikan bagian bawah sumbu terendam air bernutrisi.
- Terong hidroponik siap, lakukan perawatan tanaman sesuai kebutuhan.
Perawatan Terong Hidroponik
- Pada awalnya tempatkan pot Terong hidroponik ini di tempat yang terkena cahaya matahari namun tidak secara langsung. Setelah masa penyesuaian sekitar 1-2 Minggu, siap dipindahkan ke tempat yang mendapat sinar matahari lebih banyak.
- Periksa ketersediaan air sekitar 2 hari sekali, jika air telah surut dapat ditambahkan lagi air bernutrisi dengan perbandingan nutrisi & air seperti telah ditulis sebelumnya. Pada hari terik biasanya air akan lebih cepat menyusut.
- Dapat digunakan alat untuk mengecek kadar nutrisi dalam air, pada awal pertanaman kadar nutrisi air sekitar 800 PPM sedangkan setelah dewasa sekitar 1000 PPM
Cek ketersediaan dan kondisi air bernutrisi secara berkala
- Periksa apakah ada hama / penyakit yang menyerang tanaman. Kutu putih adalah salah satu hama yang sering muncul. Bisa dilakukan penyemprotan dengan pestisida nabati untuk mengusir hama yang menyerang.
- Gunakan media tanam yang lebih kokoh apabila pohon telah mulai besar dan masuk masa generatif.
Penggunaan hidroton sebagai media penunjang pohon Terong hidroponik dewasa
Kami mulai menanam 3 pohon Terong Hidroponik ini pada akhir Mei 2020, bersama dengan penanaman beberapa pohon Terong lain dengan media tanah. Ternyata pertumbuhan Terong hidroponik jauh lebih bagus dibanding yang ditanam di polibag dengan media tanah. Selain penampilan fisiknya lebih bagus, lebih tahan di cuaca terik juga lebih cepat berbuah. Berikut beberapa foto perkembangan Terong hidroponik kami.

19 Juli 2020, pada usia 50 HST muncul bunga yang 10 hari kemudian berkembang menjadi buah pertama.

Perkembangan di umur 56 HST

Di umur 63 HST mulai muncul bakal buah yang dinanti-nanti 🙂

Menjelang panen di umur 71 HST
Pemanenan Terong Hidroponik
Pada usia ke 47 HST (Hari Sesudah Tanam) mulai muncul bunga pertama pada salah satu pohon Terong Hidroponik kami, meski kemudian bunga itu gagal berkembang. Bunga selanjutnya muncul di umur 50 HST, dan berhasil berkembang hingga menjadi buah.
Dalam 1 pohon terdapat 2-3 bunga yang muncul bersamaan dan setelah berkembang menjadi buah (sekitar 10 hari kemudian), muncul pula bunga-bunga lainnya. Jadi, pemanenan Terong dapat dilakukan lebih dari 1 kali per pohonnya 😍
Panen perdana Terong hidroponik kami adalah pada 13 Agustus 2020 di usia pohon 75 HST. Meski hanya panen 3 buah Terong saja…namun rasa senangnya sungguh terasa 😀

Panen perdana Terong hidroponik di umur 75 HST

Cuma dapat 3 sih..tapi senengnyaaaa….haha..

Langsung dieksekusi jadi Terong Panggang Kuah Asam Manis a la Mechta 😋
Nah, Sahabat Lalang Ungu, itulah cerita pengalaman kami menanam Terong secara hidroponik untuk mensiasati lahan yang terbatas. Alhamdulillah saat ini kami sedang menunggu panen berikutnya dari ke-3 pohon Terong hidroponik sementara Terong-terong di polibag pun mulai berbunga. Semoga pengalaman kecil ini bisa menginspirasi teman-teman untuk tetap berupaya memanfaatkan lahan pekarangan meskipun terbatas.
Punya pengalaman bercocok tanam di lahan terbatas juga? Yuk, bagi kisahnya di kolom komen ya.. Terima kasih…
Oya, ingin membaca tulisan-tulisan tentang tanaman dan pengalaman berkebun lainnya? Silakan bisa dibaca di sini ya..
August 30, 2020 at 13:33
Aku sudah beli nih mbak bibit & peralatan buat menanam hidroponik baru mau mulai menanam 😀 nanti kalau bingung aku boleh tanya ya, biar bisa punya tanaman sayur sendiri kaya mbak Tanti
August 30, 2020 at 16:16
Siaaap…mari kita bertanam,mba Lia..
August 30, 2020 at 14:39
Ya ampun aku kenapa lemah sekali mba untuk mampu bertanam, mba :(. Tapi makasih mba tulisannya bisa menginpirasiku untuk memulai menanam 🙂
August 30, 2020 at 16:18
Ayo mbaaa…kamu pasti bisaa..*nari pom2
August 30, 2020 at 15:11
Huaa kusuka terong, Mbak … enaknya kalau dari pekarangan sendiri ya.
August 30, 2020 at 16:18
Tos duluuu..terong hijau maupun ungu, kusukaaa…
August 30, 2020 at 17:57
Itu media tanamnya sekilas kayak kue Mba, hahaha.
Btw saya kurang suka eh nggak suka terong sih, tapi suami suka banget, apalagi terong goreng.
Boleh juga nih dicontek.
Tapi tanam lainnya kayaknya lebih asyik dan pas deh buat saya, yang juga saya suka dan saya bisa makan 😀
August 30, 2020 at 20:33
Hehe..nama lainnya Clay Ball alias bola2 lempung.. Nah, paling pas memang menanam yg disukai mba..jadi lebih semangat hehe..
August 30, 2020 at 18:08
Yeayy, ini cocok banget dipraktekin di lahan sempit ya Mba
Terutama di kawasan urban.
Kayaknya besok aku mau coba praktek, ahhh
Makasii Mba
August 30, 2020 at 20:32
Selamat mencoba, mba..
August 31, 2020 at 10:30
Moga2 berhasiiilllllll
*kepalkan tangan ala Bung Tomo*
August 31, 2020 at 10:47
Aamiin..
August 30, 2020 at 22:14
Masyaa Allah mba, sangat senang lihat proses nanam terong ini… tapi kenapa sedih lihat diri sendiri yang nanam bayam aja gak berhasil muluk hikssss
August 31, 2020 at 10:48
Bukan tidak mba..beluuum…ayok semangaaat..
August 31, 2020 at 13:08
Keren banget mbaaa,naku kemarin nanem cabe tapi belum besar besar, salahnya dimana aku juga gatau wkwkwk
August 31, 2020 at 19:16
Kondisi pohonnya sehat kan? Biasanya klo kena kutu daun suka nggak produktif jg.. atau bila pupuknya kurang.. Semoga solusi sgra didapatkan ya..
August 31, 2020 at 19:42
Sebenarnya gak sulit yang penting mau telateni hidroponik ya, Mbak. Segernya kalau dari pekarangan sendiri.
August 31, 2020 at 20:10
Ya mba..tekad dan kemauan itu memang no 1..
August 31, 2020 at 21:40
Hidroponik pernah happening dan hit lagi nih pas pandemi ya karena lahan terbataspun bisa . Asal mau aja ya mba
September 1, 2020 at 05:55
Iya mba..mau mencoba dan menunggu hasilnya krn tdk bisa instan..hehe
August 31, 2020 at 21:53
Wah aku suka nih terong ungu! Digoreng biasà aja aku udah doyan bangets. Baru tau lho kalo bisa ditanam hidroponik, pake bekas cat pula nggak pake paralon. Boleh nih dicoba tanam
September 1, 2020 at 05:55
Hehe iya mba..sekalian pemanfaatan barang bekas nih..
August 31, 2020 at 22:14
Ada terong alm. Ayah paling suka dulu kalo dirumahnya ada tanaman gini. Apalagi kalo ada pohon terong hahaha hoby dia makan terong
September 1, 2020 at 05:54
Hehe..memang nikmat lhoo terong ituu..
August 31, 2020 at 23:08
Hmmm, i have planing do like this in my page. But sometime when i go to market and then buy some vegetable with low price. I am sadly. Then i am not to be urban farming again, hahaha
September 1, 2020 at 05:54
Ambil happy2 nya utk hobi saja dan memenuhi kebutuhan sendiri, hehe..
September 1, 2020 at 01:13
Wah baru tau terong juga bisa hidroponik yah, pas banget aku lagi suka sama kegiatan yang berhubungan sama tanaman nih hihi
September 1, 2020 at 05:53
Yuk mba..dicoba juga..
September 1, 2020 at 08:32
wah aku mupeeng bisa panen terong begini, kok itu tanpa disangga aman ya? padahal terong termasuk berat ya?
September 1, 2020 at 11:40
Alhamdulillah batang utama cukup kokoh mba..ditambah dengan media penyangga dari hidroton / clayball yg cukup solid. Tapi saat angin cukup besar agak ketar-ketir juga, takut tumbang hehe..
September 1, 2020 at 09:11
Puas banget rasanya masak hasil panen terong sendiri. Solusi banget hidroponik ini untuk orang-orang yang memiliki keterbatasan lahan ya mbak.
September 1, 2020 at 11:41
Betul mba..buat yg malas kotor2an tanah cara ini juga bisa jd solusi..hehe..
September 1, 2020 at 11:01
Wuih keren banget. Masak terong dari terong yang ditanam sendiri ya. Ih pengen deh bisa begitu. Kudu rajin dan telaten deh.
September 1, 2020 at 11:43
Yg penting suka dulu mba.. klo sudah suka, gak akan terasa berat melakukannya..hehe..
September 1, 2020 at 11:20
Aku masih bertanam pake media tanah di polybag. Pengen banget belajar bertanam pake hidroponik, tp harus ngumpulin media tanamnya ya.
Makasih infonya yz, mbak.nnti sytandain biar bs dikunjungi lagi, InsyaAllah.
September 1, 2020 at 11:44
Pakai media tanah juga ok banget mbaa..yg penting menanam dan merawat tanaman..
September 1, 2020 at 12:18
Lumayan juga ya mba dalam 2 bulan lebih dikit udah bisa panen terong. Aku selalu senang loh melihat orang panen dari kebunnya. Termasuk kalau lihat ibuku panen tomat, lombok, pisang dll gitu. 🙂
Coba yang metode tanam terong hidroponik ini kushare ke ibuku ya mba. Thks.
September 1, 2020 at 12:31
Aku juga selalu angkat jempol ke ibu2 sepuh yg masih tetap Trengginas nanam2 macam2.. Cb itu dibuatkan pot hidroponik ya Dik..mungkin beliau suka juga. KLO untuk ABmix bisa cari di kios tanaman / onlen
September 1, 2020 at 12:49
Belum punya pengalaman bercocok tanam di lahan terbatas. Lah ini lahan di rumah luas, tapi belum juga dimaksimalkan untuk bercocok tanam. Huhuhu..
September 1, 2020 at 14:17
Berbahagialah yg masih punya lahan luas mba…
September 1, 2020 at 12:52
Jadi kangen ibuku yang rajin banget bercocok tanam apa lagi menanam bunga dan tanaman obat-obatan
September 1, 2020 at 14:16
Hobi yg menyenangkan mba..
September 1, 2020 at 13:09
wah hasil panennya berlimpah mba, aku baru mau mulai nih hydriponik masih ngumpulin ilmu dan alatnya hehe
September 1, 2020 at 14:16
Hihi..cuma 3 biji mba…tapi senenge selangiit..
September 1, 2020 at 15:14
sepertinya aku tertarik untuk menanamnya karena suamiku suka bgt terong. tapi kalo hidroponik gitu rasanya enak jg ga mba buahnya
September 1, 2020 at 16:38
Rada buahnya tidak berbeda dg yg ditanam di tanah mba.. tetep enaaak..
September 1, 2020 at 22:13
Aku sempet mba coba nanam hidroponik gitu cuma sebaris Aja Dan gagal Ternyata dicerahkan jadinya nih semangt mau nanam lagi
September 2, 2020 at 05:20
Coba lagi yuk mba..
September 2, 2020 at 23:33
Gerakan menanam sperti ini menurutku juga mrupakan bagian dari ketahanan pangan dr rumah ya ka. Ssmoga makin byk sayur hidroponiknya
September 22, 2020 at 16:34
Aamiin.. Nanam2 juga yuuk Kak..
September 3, 2020 at 12:06
Wah seru ya kalau bisa menanam sayuran di rumah, kalau pingin tinggal petik
Konsep tanaman hidroponik ini bisa jadi solusi berkebun dgn lahan terbatas. Tapi..aku belum berhasil dgn sistem seperti ini
September 22, 2020 at 16:34
Yuk Kak dicobain lagi.. Coba Kangkung hidroponik deh..
September 4, 2020 at 07:38
Terima kasih sharingnya, sebenernya ingin juga menanam sayur di rumah, tapi saya takut gagal dan akhirnya gak keurus
September 4, 2020 at 12:26
Diciba dulu…gak apa gagal di awal2..yg penting asyik hehe..
September 6, 2020 at 15:06
Asik banget ya bisa sukses bertanam hidroponik kayak gini.. ikut seneng deh… dan jadi pengen bikin juga untuk tanaman lainnya hehe..
September 22, 2020 at 16:35
Trial n error’ mba..ga apa kurang berhasil di awal2..coba lagiii hehe..
September 15, 2020 at 10:39
Terong ungu favoritku mba. Bisa dibikin terong balado. Hehe. Sayangnya kok lama ya tumbuhnya. Huhu. Dulu pernah nanem 3-4 bulanan baru berbuah. Jadi akhirnya ga nanem lagi. Lebih gampang lombok. Ga terlalu butuh perawatan ekstra.
September 15, 2020 at 17:21
Hehe..masing2 punya plus minus ya.. Eh klo kami rupanya blom bemu kecocokan dg cabe..beberapa kali nanam gagal melulu..hehe..
September 22, 2020 at 18:35
Suka salut sama yang telaten kayak mbak Mechta gini. Sebenarnya lebih sehat, praktis, dan irit ya heheheh
September 22, 2020 at 21:26
Eh..ide dari aku, tapi eksekusinya oleh adiku kok..hehe.. Tapi thanks ya..
September 23, 2020 at 10:55
Wah, ini paling disuka ponakan ma makku mbak. Kalau aku nggak sabaran dan kenapa kalau nanem-nanem nggak sukses huhuhu. Tambah ilmu banget nih mbak. Terongnya menggiurkannnn maukkk…
September 23, 2020 at 14:01
Ayok mbaa..dicoba nanam juga..di air, di tanah..sama asyiknya lho.m
September 23, 2020 at 11:58
Aku pecinta terong, pernah coba beli 1 pot, namun gagal total berbuah. Perlu coba yang model hidroponik nih sepertinya. Kan seru kalau mau masak sayur tinggal petik jadinya irit deh.
September 23, 2020 at 14:00
Yuk..dicoba lagi mbaa..
September 23, 2020 at 15:06
jadi ngiler liat terong baladonya hihi, pasti rasanya lebih nikmat ya bu karena nanaem sendiri dari mulai masih benih sampai jadi terong besar. boleh dicoba nih buat nambah kesibukan dirumah menanam hidroponik
September 23, 2020 at 17:18
Paling aman nyoba dg sayuran daun mba, Kangkung, Sawi dll.. relatif lebih besar prosentase berhasilnya..
September 23, 2020 at 16:00
Bertanam hidroponik itu sebenarnya asyik sih. Mana bisa memanfaatkan lahan di mana saja. Nggak mesti di tanah kan.
Sudah gitu, bisa dikomersilkan juga.
Beberapa kali yuni coba baru sayuran daun aja sih. Hehehe
September 23, 2020 at 17:15
Iya mba, sayuran daun lebih cepet 30-45 hari sdh bisa panen..
September 23, 2020 at 16:10
Mbak Tanti nanti kalau pandemi sudah berakhir dan sudah bisa kopdar tolong diagendakan bikin acara belajar bareng teknik menanam hidroponik ya 🙂
September 23, 2020 at 17:15
Haha…lha aku juga baru belajar je.. Lebih pas nya belajar bareng kali yaa..
September 23, 2020 at 19:29
Awal tahun ni sempet dpt jatah benih terong dari darwis tp sayangnya si terong mati. Sedih aku tu mbak padahal udh sempet buah sekali. Aku mo nyobain ah pake hidroponik siapa tau berhasil. Thanks tips nya mbak
September 23, 2020 at 20:00
Jangan kapok nyoba lagi ya Say..
September 23, 2020 at 21:28
MBak Tanti, aku pengen sebenarnya bertanam dengan cara hidroponik. Tapi sayangnya lahanku terbatas, kalo pakai tanah bisa diselipkan di sela pot. Aku juga bertanam terong ungu, masih nungguin buahnya jadi nih
September 24, 2020 at 06:32
Hidroponik juga bisa pakai pot satu2 semacam kaleng2 ukuran kecil atau bahkan botol2 bekas air mineral mba..
September 23, 2020 at 22:51
Duuuuhh … Yang lain udah banyak yang panen akunya masih sebatas niat aja pengen nanem-nanem hahahha … Seneng lihat yang ungu-ungu ya mbaaakk …
September 24, 2020 at 06:31
Ayok..mulai juga mba…hehe..
September 24, 2020 at 09:14
Enak banget sih mbak makan terong balado produksi dan hasil tangan sendiri…butuh keuletan ya…
September 24, 2020 at 13:31
Hihi..butuh sabar nunggu terongnya berbuah mba..
September 24, 2020 at 14:08
wah, cakep banget Mbak tipsnya. Selama pandemi ini aku juga bertanam dikit2 di loteng. Senang banget rasanya jika bisa konsumsi hasil tanaman sendiri.
September 24, 2020 at 16:53
Rasanya banggaaaa gitu ya mba..
September 24, 2020 at 15:11
Waini bisa ditiru kegiatan positifnya yg bermanfaat banget secara kita sekeluarga suka ama terong deh mba
September 24, 2020 at 16:52
Yuk mba bikin juga di rumah, anak2 pasti seneng klo dilibatkan bikin smp merawatnya
September 24, 2020 at 19:28
Nyenengke ya mba ternyata mengikut dari awal tumbuh menjadi bunga, terus menjulur sampai tumbuh sempurna bentuk terong gitu. Pas panen pasti bahagiaaaa banget.
September 25, 2020 at 08:13
Iya Dik..suka takjub mengikuti perkembangan tanaman kita hehe..