Menikmati 4 Kuliner Kenangan di Sidoarjo dan Kartosuro. Salam, Sahabat Lalang Ungu… Tak terasa sudah hampir pertengahan Bulan Desember, yang artinya Tahun 2021 akan segera berlalu. Semoga sahabat selalu sehat dan bahagia ya..
Silaturahmi Keluarga Sebagai Ganti Wisata Bersama
Akhir Desember biasanya merupakan salah satu waktu yang dinanti di keluarga kami, karena di libur akhir tahun hampir selalu kami agendakan wisata bersama. Namun, Desember tahun ini terasa berbeda. Kami kurang antusias merencanakan piknik bareng, karena ibu/Yangti-nya anak-anak tak lagi ada bersama kami.
Sebagai gantinya, kami bersilaturahmi ke keluarga Oom (adik alm Bapak) di Sidoarjo, beliau satu-satunya sesepuh keluarga kami yang masih sugeng saat ini, dan acara silaturahmi ke Keluarga Oom ini sekaligus untuk mewujudkan keinginan almh ibu untuk bersilaturahmi ke sana yang sempat beberapa kali tertunda karena pandemi.
Alhamdulillah perjalanan Pekalongan-Semarang-Sidoarjo PP berjalan dengan lancar dan relatif cepat. Dari Pekalongan Jumat siang, menjemput keluarga Semarang lalu habis ashar bablas ke Sidoarjo via tol dan sampai penginapan di Krian sekitar pukul 10 malam. Sedangkan saat pulang, start dari Sidoarjo sekitar jam 9 pagi, mampir makan siang dan silaturahmi keluarga di Kartosuro sebentar, lalu lanjut ke Semarang dan sampai di Pekalongan sekitar Maghrib. Rata-rata 5-6 jam perjalanan kami.
Sepanjang acara jalan bareng ini tentu saja diwarnai dengan banyak rindu dan kenangan akan alm & almh bapak-ibu dan juga kakak sulung kami. Di jalan, di penginapan apalagi saat di rumah Oom dan keluarga Kartosuro, ingatan ke almh ibu sangat kuat. Momen kebersamaan pertama kami tanpa almh ibu sungguh terasa sepi. Tapi kami tidak boleh larut dalam duka. Kami yakin, almh ibu pun tak ingin kami begitu..

Alhamdulillah…putra-putri Bp Soeranto bisa bersilaturahmi lagi dengan Oom Rudi, adik bungsu beliau…
Ah..cukup sudah bicara tentang duka dan rindu yaa.. Sahabat Lalang Ungu, kali ini aku akan cerita tentang kuliner yang kami nikmati kemarin ya.. Tentu saja selama Jumat-Sabtu itu kami tidak hanya menikmati 4 kuliner itu saja, tapi ke-4 kuliner yang akan kuceritakan berikut ini menyimpan banyak kenangan di keluarga kami.
Rawon
Salah satu masakan khas Jawa Timur ini bukan menu yang asing bagi keluarga kami. Rawon adalah salah satu pilihan menu yang sering muncul di acara kumpul-kumpul keluarga kami, terutama bila almh ibu memasak sendiri.
Alasannya selain karena memang kesukaan keluarga, menu ini cukup praktis : satu menu sudah komplit ada sumber protein nabati (tempe/tahu goreng) dan hewani (daging dan telur asin rebus), juga ada sayuran sebagai pelengkap (taoge, timun, kemangi), tinggal nambah nasi, kerupuk dan sambel..hehe..

Yang ini Rawon a la salah satu resto di Rest Area Tol Solo-Ngawi
Nah, mumpung sedang trip ke Jawa Timur, menu inilah yang menjadi pilihan kami ketika istirahat dan makan malam di salah satu rest area Tol Solo-Ngawi malam itu. Dan ternyata, keesokan harinya tante juga menyajikan Rawon saat makan siang di rumah beliau.
Rupanya beliau ingat masakan kesukaan kami ini, dan tentunya maknyuuuus rasa Rawon masakan tanteku ini, yang khas menggunakan daun Brambang / Bawang Merah sebagai pelengkapnya.

Yang ini Nasi Rawon a la Tante Rudi
Lontong Kupang / Kupang Lontong
Sepulang dari rumah Oom, sore itu adik-adik (putra Oom) mengajak kami mampir makan Lontong Kupang di sentra kuliner daerah Gedangan Sidoarjo.
Belum sah ke Sidoarjo kalau belum menikmati salah satu ikon kuliner Sidoarjo itu, begitu kata mereka. Hayuuuklaah… 😊

Mampir di Sentra Kuliner Gedangan Sidoarjo
Ah..saat sepiring Lontong Kupang tersaji di depanku, kenangan bertahun lalu pun menyeruak muncul di benakku, bahkan sempat ‘mengembunkan’ mataku. Kenangan kebersamaan keluarga kami menyantap Lontong Kupang berbelas tahun lalu di kawasan Pantai Kenjeran Surabaya. Saat itu keluarga kami masih lengkap : bapak-ibu bersama 5 anak, diantar Oom sekeluarga.
Aku pun segera mengusir rasa haru yang muncul dengan berfokus menikmati sajian Lontong Kupang di depanku. Kalian sudah pernah makan? Kalau belum pernah, nih kuberi tahu ya tentang kuliner khas Sidoarjo yang satu ini.

Sepiring Lontong Kupang khas Sidoarjo
Sepiring Lontong Kupang / Kupang Lontong ini terdiri dari irisan lontong, Kupang putih -semacam kerang kecil-kecil berwarna putih dan irisan Lentho -semacam perkedel dari singkong- yang kemudian diguyur dengan kuah yang sudah dibumbui dengan petis, bawang putih dan gula. Ditaburi bawang putih goreng saat akan disajikan dan bila suka lebih sedap ditambah perasan Jeruk Nipis. Hmm..cita rasanya gurih, manis dan sedikit asam. Sedeeep 😋
Oya, sebelumnya ku sempat browsing tentang kuliner ini dan ternyata Kupang itu sendiri selain enak juga bermanfaat bagi tubuh karena memiliki kandungan asam amino esensial yang dibutuhkan oleh tubuh namun tidak bisa diproduksi oleh tubuh manusia sendiri sehingga harus diambil dari bahan makanan antara lain dari Kupang ini.

Pasangan ideal : Lontong Kupang & Es Kopyor / Kelapa Muda / Degan
Pelengkap sajian Lontong Kupang ini antara lain Sate Kerang dan minumannya yang paling pas adalah degan / kelapa muda. Selain menyegarkan, kelapa muda juga membantu sebagai penawar bagi mereka yang sensitif terhadap seafood.
Bestik Kumplit dan Suryo Ndadari
Kalau Bestik teman-teman mungkin sudah tak asing ya?
Perkawinan menu Belanda-Jawa yang konon namanya berasal dari pelafalan beef steak oleh lidah Jawa, namun penampilannya jelas berbeda. Sepiring Bestik terdiri dari irisan daging (sapi/ayam) ditemani telur pindang, sayuran a.l selada, wortel dan kentang, dan berkuah encer warna cokelat yang bercita-rasa manis-asam nan segar.

Bestik Kumplit a la Mbah Semar
Nah.. kalau Suryo Ndadari sudah tahu belum?
Itu bukan nama tarian atau tembang di Kota Solo lho, melainkan salah satu menu jadul yang bisa kalian temui di salah satu rumah makan legendaris di Jl. Adi Sumarmo daerah Kartosuro yang spesialis menyediakan menu-menu tempo doeloe.
Suryo Ndadari ini adalah varian lain dari bestik, terdiri dari irisan daging, kentang, timun, wortel dan telur, dengan kuah encer berwarna coklat bercita-rasa manis-asam segar . Nah yang membedakan dengan bestik adalah telurnya didadar. Mungkin dari sini nama Suryo Ndadari ini berasal, dalam bahasa Jawa, Suryo = matahari sedangkan Ndadari = purnama. Oya ada keripik kentang sebagai pelengkap hidangan ini.

Suryo Ndadari : Bestik dengan Telur Dadar
Sudah beberapa tahun kami tidak menikmati menu-menu jadul di rumah makan kecil ini. Suasananya masih seperti dulu, sayangnya tempat ini tidak mempunyai tempat parkir yang representatif dan terpaksa parkir di pinggir jalan Adi Sumarmo yang relatif ramai namun tak terlalu lebar itu.
Sahabat Lalang Ungu, itulah sekelumit ceritaku tentang 4 kuliner kenangan yang kami nikmati pada acara Jalan Bareng keluarga kami. Apakah kalian juga suka ke-4 kuliner itu? Yuk bagi ceritanya di kolom komen ya… Terima kasih…
December 12, 2021 at 06:49
Alhamdulillah silaturahim dengan keluarga Oom terlaksana ya Mbak Tanti. Al fatihah untuk ibu…
Ohya dari ke-empat kuliner di atas aku paling penasaran dengan Lontong Kupang. Belum pernah makan lontong sayur dengan kerang soalnya
December 12, 2021 at 09:04
Aamiin.. Terima kasih, mba Evi.. Nah kalau paske Surabaya, Sidoarjo dan sekitarnya bisa diagendakan tuh nyicip Lontong Kupangnya..
December 12, 2021 at 20:33
Aku jadi penasaran sama lontong kupangnya mbak, belum pernah coba soalnya. Hehe. Kalau rawon entah kenapa aku kurang suka.
December 14, 2021 at 11:55
kalau pas ke Sidoarjo/Surabaya / Jatim..dicoba Lontong Kupangnya mba..
December 12, 2021 at 21:57
Lontong sama rawon tidak begitu asing. Itu bestik malah baru saya tahu. Sepertinya enak dan bikin ketagihan juga sih ya…
Penasaran…
December 14, 2021 at 11:54
yuuk..dicicip..
December 13, 2021 at 06:45
baru tahu ini ada suryo ndadari. puitis ya, namanya. coba kalau ndog ndadari. hehehe…
December 14, 2021 at 11:53
hihi..dibikin puitis biar pelanggan penasaran kali mba..
December 13, 2021 at 10:06
Openingnya penuh haru eh makin discroll kebawah kok makin bikin ngiler gimana sih mbak saya laper ini malem malem huhu
December 14, 2021 at 11:53
hihi..yuuk maksi duluuu..
December 13, 2021 at 19:40
Duuh jadi kangen makan rawon. Saya kalau pergi ke kampung halaman orang tua, yang paling dirindukan itu memang makanan khas di sana. Sayang untuk dilewatkan,deh!
December 14, 2021 at 11:53
betul sekaliii..
December 13, 2021 at 23:29
aku udah lama pol gak makan lontong kupang, mba. terakhir makan tuh kayaknya pas SMA. sekarang gatau deh dimana orang jual lontong kupang yang enak.. udah gak update lagi
December 14, 2021 at 11:53
nggak kangen mba? hehe..
December 13, 2021 at 23:51
Aku baru denger Suryo Ndadari, kak Tanti.
Bistik Jowo yang nikmat.
Btw, Bapakku rahimahullah pun kesenangannya makan Lontong Kupang alias lontong balap.
Kalau di Surabaya, Lontong Kupang langganan kami ada di depan Pasar Pusat Jual-Beli Emas ((aku lupa nama daerahnya)), yang pasti kalau makan di sana, kudu rela antri selama beberapa menit agr dapet tempat duduk yang nyaman.
Dan makannya gak boleh sambil ngobrol, kasian yang antri lainnya.
December 14, 2021 at 11:52
wii..seenak.itu ya Teh..sampai yg beli ngantriii..
December 14, 2021 at 01:52
aku juga kerap kali mampir ke resto karena kangen dengan makanan dan minuman tertentu mba.. apalagi yang banyak kenangannya
December 14, 2021 at 11:52
tos duluuu..
December 14, 2021 at 03:10
Dulu waktu masih kerja di Sidoarjo saya sering ke Gedangan mbak buat icip2 lontong kupang dan es degan. Tempatnya didepan pabrik Maspion, dan memang deretan itu jualan dengan menu yang sama. Jadi kangen pengen ke Sidoarjo, karena hanya disitulah lontong kupangnya yang enak banget. Kalau makanan khas Solo saya belum pernah icip2…lihat rawon jadi pengen euih….sudah lama tidak menikmati cita rasa rawon yang bikin selera makan makin nambah hehehe…
December 14, 2021 at 11:51
naah..ikut bernostalgia ya..
December 14, 2021 at 05:39
Tiada yang hal paling berbahagia bisa bekumpul bersama keluarga ya mbak. Makan ra mangan kumpul itu kayaknya sekarang udah gak zamannya ya, sebab kalau ketemu pasti makan makan hehe btw pengen deh nyobaik bestiknya. kayak semur kalau di bogor
December 14, 2021 at 11:51
iya mbaa..kuahnya mirip semur..
December 16, 2021 at 12:05
Aku setuju banget bestiknya orang Kartosuro dan sekitar Solo itu kayak semur. Cuman isinya lebih warna-warni, sehingga menarik banget.
Aku kalo ke Solo, maunya makan bistik ini. Sering mampir ke warung selat dan nyobain selat plus bistik. Wuenaaak!
Mbak Tanti, kalau ke Sidoarjo lagi, cobalah belok ke Surabaya, terutama ke kawasan Gayungsari. Di sana ada warung rawon enak, namanya Rawon Pak Pangat. Tempatnya buka dari pagi sampai malem, dan selalu banyak orang di sana buat makan dine in, plus servisnya cepet pula.
December 19, 2021 at 17:50
naah…catat dulu nih mba..warung Rawon Pak Pangat ya mba.. Maturnuwuun..
December 14, 2021 at 06:03
Menu kulinernya unik dan menggugah selera ya, dari semua itu yang pernah saya coba baru rawon itu bukan asli Jawa Timur karena makannya di daerah Sunda, hehe, penasaran sama Bestik dan Lontong Kupang dan Suryo Ndari, kayaknya bisa bikin lidah merasakan sensasi khasnya
December 14, 2021 at 11:50
yuuk..dicobain..
December 14, 2021 at 08:32
Ya ampun, mbacanya pas jam brunch.
Jadi auto lapar.
Apalagi Lontong Kupangnya disanding dengan es sirup. Fotonya ekstra tampak lezat dan segar.
December 14, 2021 at 11:50
es kopyor mba..hihihi..
December 14, 2021 at 12:07
kalau ke Suraba ataupun Sidoarjo (kan deketan ya) emang khas banget ya itu dengan Rawon, semacam gak boleh dilewatkan gitu ya Mbak, sama lontongnya juga katanya ya.
yeaay, senangnya bisa kumpul keluarga lagi ya Mbak, sambil kulineran pula 🙂
December 14, 2021 at 13:08
iya mba..alhamdulillah..
December 14, 2021 at 14:46
Aku pekan lalu ke Surabaya dan Sidoarjo udh pemgen makan lontong kupang eh tapi nggak kesampaian. Makasih nih mba jadi buat aku pengen lagi
December 19, 2021 at 17:52
semoga besok2 pas ke sana lagi sempat nyicip ya mba..
December 14, 2021 at 15:25
Rawon is one of my fave Indonesian food. Sukaak bangeedd. Haha. Indonesia kaya banget memang kulinerannya ya, tiap daerah pasti punya khasnya sendiri. Kayak lontong kupang ini saya baru tau loh..
December 19, 2021 at 17:51
setuju mba…kuliner daerah kita memang beraneka ragam dan rasa ya..
December 14, 2021 at 20:14
Jadi kangen nih makan lontong kupang, pernah makan kuliner ini 20 tahun yang lalu, kangen juga pengen jalan2 ke Surabaya dan Sidoarjo lagi 🙂
December 19, 2021 at 17:51
waah..sudah lama banget ya mba..waktunya diulang lagi nih..
December 14, 2021 at 22:51
Enaknya silaturahmi itu ya bisa sambil makan2, hehe. Btw liat gambar makanannya malam2 gini jadi auto lapar, kelihatan nikmat semua 😀
December 19, 2021 at 17:50
hihi..nikmaaat..
December 16, 2021 at 08:09
Eh saya jujur, kalo makan rawon di Surabaya dengan rawon di Bekasi, bahkan Banyuwangi, kok beda ya? Emang bener paling cihuy tuh rawon asli Surabaya. Lontong Kupang itu favorit suami saya dan percaya gak saya baru makan lontong kupang pertama kali dalam hidup itu 2014, saat berumur 23 tahun. Wwkwkwkwk. Enak banget kuliner kenangan Surabaya ini.
December 19, 2021 at 17:50
yummy…
December 16, 2021 at 16:45
Ngiler berat sama Lontong Kupangnya. Tampak enak banget dengan bumbu yang komplit. Kapan ya bisa jalan-jalan ke Sidoarjo, biar bisa wisata kuliner juga.
December 19, 2021 at 17:49
semoga segera ya mba..
December 16, 2021 at 23:19
suryo ndadari sama selat solo sama ga sih mba? kalau dilihat-lihat mirip ya.
December 19, 2021 at 17:49
bedanya telurnya didadar mba..
December 17, 2021 at 06:30
Wahh kulineraannya emang bikin ngiler-ngiler banget, hampir semuanya adalah makanan yang aku suka bangett. Apalagi impian banget bisa makan lontong kupangnya yang katanya harus cobaaa dan enak bangettt huhu
December 19, 2021 at 17:48
emang seenak itu lhooo..
December 17, 2021 at 07:46
wah saya penasaran sama lontong kupang nih gimana ya rasanya. biasanya kalau lontong di sini lauknya telur, ayam atau ikan gabus soalnya
December 19, 2021 at 17:48
kalau Kupang nya sdh pernah nyicip vlm mba..? klo ke Surabaya dsk nyicip dilu deh..
December 18, 2021 at 13:54
Memang kalau salah seorang keluarga sdh tiada pasti terasa sekali bedanya ya mbak… tp alhamdulillah silaturahmi bs ttp terjalin,bonusnya bs kulineran jg.
December 19, 2021 at 17:47
iya mba…ini kali pertama pergi bareng2 tanpa ibuk..rasanya sungguh berbeda..
December 18, 2021 at 20:13
Aku baru ngrasain rawon sama bestik. Tapi malah baru tahu kalau bestik ada juga di Jawa Timur. Biasanya beli di Solo. Apakah citarasanya berbeda juga ya?
Biasanya kalau di Jawa Tengah terkenal lebih manis, sementara Jawa Timur lebih ke gurih.
Btw, seneng ya mbak bisa kumpul keluarga. Di keluarga besar eyang dari ibu tiap Desember juga selalu punya agenda kumpul-kumpul.
December 19, 2021 at 17:47
bestik yg kuceritakan ini memang di Solo kok mba..hehe..
December 19, 2021 at 20:06
Alhamdulillah senang banget bisa bersilaturahmi dengan keluarga besar ya mbak setelah sekian lama tak berdua, aku juga kih akhirnya ketemu keluarga besar di Sukabumi setelah dua tahun..penasaran lontong kupang deh..