Sahabat Lalang Ungu, beberapa hari kemarin pada suatu pagi saat melintas di jalan lingkungan kantor yang menghubungkan bagian ruang kerja bidang kami dengan ruang Sekretariat, tiba-tiba tercium aroma wangi yang lembut.
Karenanya aku menghentikan sejenak langkahku dan otomatis mencari sumber aroma tersebut. Dan ternyata tak perlu susah-susah mencari karena beberapa langkah di depanku kutemukan serumpun perdu yang tampak semarak dengan bunga-bunga putihnya.
Bergegas kudekati dan ternyata memang betul, aroma wangi lembut menguar dari bunga-bunga putih yang bermunculan di antara hijau dedaunan perdu tersebut.
Ah.. Bunga Ceplokpiring kami bermekaran! 😍
Reflek tanganku membuka tas dan mengeluarkan HP. Bunga-bunga cantik yang sedang bermekaran itu, sangat pantas untuk masuk ke galeriku, bukan? Langsung cekrak-cekrek dari berbagai sudut lah yaaa .. 😊
Peristiwa mekar serempaknya bunga Ceplokpiring ini memang cukup istimewa buatku, karena selama hampir 7 tahun di kantor ini, baru sekali itu kutemui berbunga banyak / serentak. Biasanya jaraaang sekali dia berbunga, kalaupun berbunga cuma beberapa kuntum.
Kembang Ceplokpiring alias Gardenia
Selain istimewa karena baru sekali itu kutemui berbunga serentak, Ceplokpiring itu sendiri istimewa buatku karena merupakan salah satu bunga kesukaan almh Ibu kami, selain Wijayakusuma. Di rumah masa kecil kami di Salatiga, dulu ada serumpun bunga ini yang sayangnya waktu kami bawa beberapa stek saat pindah ke Semarang tidak berhasil hidup.
Nama-nama lain Ceplokpiring
Ohya, kami di Salatiga akrab menyebutnya dengan nama Ceplokpiring, namun dia mempunyai nama-nama lainnya juga, antara lain Gardenia. Nama latinnya adalah Gardenia jasminoides J. Ellis.
Menurut Wikipedia, Gardenia ini masuk ke dalam keluarga tumbuhan kopi / rubiaceae dan terdiri banyaaak spesies, di antaranya adalah Gardenia Jasminoides yang kukenal sebagai Ceplokpiring ini. Konon tumbuhan ini bukan asli Indonesia, melainkan berasal dari Tiongkok/ Jepang yang masuk ke negara kita sekitar abad 18.
Selain dikenal sebagai Gardenia, bunga cantik nan harum ini dikenal pula dengan beberapa nama lain, yaitu Raja Puteh (Aceh), Kacapiring (Sunda & Melayu) ataupun Jempiring (Bali). Oya, bunga cantik ini ternyata juga maskot Kota Denpasar. Di luar negeri bunga ini dikenal sebagai Common Gardenia / Cape Jasmine.
Ciri-ciri Ceplokpiring / Gardenia
Tanaman ini merupakan tanaman perdu tegak yang bisa tumbuh hingga 1-2 meter tingginya. Mempunyai batang berkayu dengan banyak cabang pendek dan ranting mudanya yang dilapisi lilin berwarna hijau kecoklatan.
Bentuk daunnya elips dengan ujung dan pangkal yang meruncing, berwarna hijau tua dengan tepian daun rata dan permukaan daun mengkilap. Panjang daun sekitar 4-13 cm dengan lebar 2-5 cm.
Bunga Ceplokpiring ini merupakan bunga tunggal yang tersusun dari belasan helai/kelopak bunga. Berwarna putih dengan ukuran yang relatif besar yaitu seukuran telapak tangan. Mengeluarkan aroma harum lembut yang menjadi salah satu daya tariknya selain bentuknya yang cantik. Enam kelopak terluarnya terpuntir sebagian, membentuk pola yang khas.
Adapun buahnya, konon berbentuk bulat telur, memiliki kulit tipis dan mempunyai banyak biji. Informasi ini kubaca dari berbagai artikel, karena terus terang aku belum pernah melihatnya secara langsung, hehe…
Meskipun nama Gardenia Jasminoides ini mempunyai arti ‘seperti bunga melati/Jasmine’ tapi menurutku bunga ini lebih mengingatkanku pada bunga mawar putih, tepatnya seperti bunga mawar putih yang terletak di atas baling-baling..hehe ..
Syarat Tumbuh dan Perbanyakan Ceplokpiring/ Gardenia
Ceplokpiring alias Gardenia ini bisa diperbanyak secara generatif yaitu melalui bijinya maupun secara vegetatif yaitu melalui setek ataupun cangkok. Saat ini kami sedang mencoba melakukan perbanyakan dengan cara stek batang, semoga berhasil ya.
Tanaman ini menyukai tanah / media tanam yang cenderung asam (ber-PH 5-6). Jika kondisi tanah terlalu basa maka dia akan sulit menyerap nutrisi sehingga pertumbuhannya bisa terganggu.
Ceplokpiring atau Gardenia ini salah satu tumbuhan yang menyukai panas. Di negara 4 musim, biasanya mekar pada pertengahan musim semi hingga akhir musim panas. Di daerah kita yang hanya mengenal 2 musim maka kemarau adalah saat yang paling sering bunga ini mekar.
Manfaat Ceplokpiring
Selain dimanfaatkan sebagai bahan parfum / pengharum ruangan, minyak atsiri Gardenia juga bisa dimanfaatkan antara lain sebagai bahan repellent elektrik cair terhadap nyamuk penyebab DBD. Selain itu, ternyata tanaman ini juga mempunyai banyak manfaat sebagai obat herbal.
Minuman herbal bunga Gardenia dipercaya sebagai detoksifikasi dan menurunkan kolesterol jahat. Daunnya konon bisa digunakan sebagai obat sariawan, sedangkan akarnya dapat digunakan sebagai obat sakit gigi. Untuk lebih detilnya, Sahabat Lalang Ungu bisa mencari info manfaat tumbuhan ini melalui artikel-artikel di internet ya…
Sahabat Lalang Ungu, itulah ceritaku kali ini tentang Bunga Ceplokpiring alias Gardenia. Apakah kalian tahu bunga ini atau di sekitar kalian ada tumbuh juga tanaman ini? Yuk, bagi ceritanya di kolom komen ya ..
Pingback: Di Umur Berapa Kalian Tahu Bentuk Pohon Lada? |