Hai Sahabat Lalang Ungu, semoga tetap sehat dan berbahagia ya.. Di catatan tentang anggrek kali ini, aku ingin cerita tentang pengalaman kami menghadapi serangan tungau pada tanaman anggrek rawatan kami.
Tungau, Apa Itu?
Tungau merupakan hewan berkaki delapan yang berkerabat dengan laba-laba dan masuk dalam sub ordo Arcarina. Dengan ukuran sangat kecil, mereka hidup di daratan maupun air, menjadi parasit pada hewan maupun tumbuhan.
Pada tanaman anggrek, tungau yang menjadi Organisme Pengganggu Tanaman (OPT) disebut juga spidermite atau laba-laba merah yang meskipun ukuran tubuhnya super kecil sehingga tak terlihat dengan mata telanjang, namun kerusakan yang ditimbulkannya sangat nyata.
Bagaimana Ciri Anggrek yang Terserang Tungau?
Tanda utama yang terlihat pada tanaman anggrek yang terserang tungau ini adalah permukaan / bagian bawah daun terlihat kasar keperakan. Hal ini terjadi karena tungau menembus jaringan daun dan menyedot sari tanaman meninggalkan luka-luka kecil yang berwarna keperakan.
Daun yang terserang tungau kemudian akan menguning, mengering dan gugur satu persatu, karena sari tanaman sudah habis terserap oleh OPT tersebut. Pada akhirnya tanaman dapat menjadi gundul tanpa daun, mengering dan mati.
Kehadiran spidermite dapat dideteksi dengan mengusap bagian permukaan bawah daun anggrek dengan menggunakan kapas/tisu. Apabila hasilnya terdapat bercak berwarna coklat kemerahan pada kapas/tisu tersebut maka itulah kumpulan tungau/spidermite nya.
Bagaimana Cara Berantas Tungau pada Anggrek?
Serangan tungau biasanya terjadi pada musim kemarau di mana kondisi hangat dan kering merupakan kondisi yang cocok untuk perkembangannya. Oleh karenanya untuk mencegah perlu ditingkatkan kelembaban sekitar tanaman pada saat kemarau.
Apabila sudah terdapat ciri-ciri tanaman terkena tungau, segera jauhkan tanaman itu dari tanaman lain yang belum terserang karena tungau sangat cepat berkembangnya dan menginvasi tanaman-tanaman lainnya.
Cara pemberantasan tungau paling efektif memang menggunakan pestisida kimiawi yaitu jenis akarisida. Berikut kubagikan sebuah catatan hasil gugling, di salah satu blog anggrek ( orchid-tree ) :
- Untuk infeksi ringan gunakan pestisida berbahan kimia propargite dengan dosis 1 ml per liter air
- Untuk infeksi berat gunakan pestisida berbahan kimia spiromesifen dengan dosis 1 ml per liter air.
Beberapa contoh akarisida yang dapat digunakan a.l : Omite, Obron, Curacon, Kelthane, dll. Sahabat dapat mencari di toko pertanian online maupun offline.
Selain disemprot menggunakan akarisida, banyak juga penggemar anggrek yang melakukan pengendalian OPT satu ini dengan cara lain, yaitu dengan menyemprotkan air dengan tekanan keras pada bagian daun terutama bawah daun agar tungau-tungau terbuang bersama aliran air.
Selain itu ada juga yang melakukan pembersihan manual pada daun dengan menggunakan air bercampur sabun cuci / minyak goreng / baby oil / alkohol. Masing-masing mempunyai alasan sendiri-sendiri.
Pengalamanku Mengatasi Serangan Tungau pada Anggrek
Setelah mendapati bahwa sebagian besar tanaman anggrek rawatan kami terkena tungau yang ditandai dengan daun-daunnya yang berwarna keperakan itu, aku pun mencari informasi tentang apa yang harus kulakukan untuk mengatasinya. Beragam informasi kudapat seperti yang kutulis di atas.
Mengingat serangan sudah memakan cukup banyak korban sementara tak cukup waktu untuk memesan akarisida maka aku memilih melakukan pengendalian tanpa akarisida yaitu perawatan manual dengan alat dan bahan yang tersedia di rumah.
Langkah-langkah yang kulakukan adalah sbb:
- Memisahkan tanaman yang sudah terinfeksi tungau dengan tanaman yang sehat.
- Menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan : air, sabun cuci piring, daun Lidah Buaya, mangkuk, gunting dan pisau.
- Menggunting daun-daun tua yang menguning/mengering juga daun yang sudah sangat parah serangan tungau nya.
- Menyiapkan bahan pencucian daun : semangkuk air + beberapa tetes sabun cuci piring. Pada mangkuk lain disiapkan air saja untuk pembilasan.
- Dengan menggunakan tangan melakukan pencucian pada daun-daun semua tanaman yang terindikasi terinfeksi tungau, satu-persatu. Pertama dengan menggunakan air sabun, lalu setelah itu dibilas dengan air tanpa sabun. Lakukan secara lembut terutama pada bagian permukaan bawah daun agar stomata daun tidak rusak.
- Setelah dilakukan pencucian tanaman diangin-anginkan hingga daun-daun yang basah menjadi kering permukaannya.
- Potong daun Lidah Buaya dan oleskan cairan daunnya ke permukaan daun anggrek yang telah dicuci sebelumnya. Lakukan secara merata pada permukaan atas maupun bawah, untuk memberi nutrisi pada daun-daun tersebut. Sisa potongan Lidah Buaya dapat disebarkan juga pada media anggrek.
- Perawatan selesai, dapat diulang lagi setiap 3 hari kemudian, selanjutnya dapat dilakukan secara berkala (seminggu sekali) sebagai pencegahan pada tanaman.
Nah Sahabat Lalang Ungu, itulah pengalamanku mengatasi serangan tungau pada anggrek kami. Saat ini sekitar 3 pekan setelah perawatan tersebut kulakukan, ada tanaman-tanaman yang berhasil melewati masa kritis dengan ciri daun yang rusak tidak bertambah dan mulai tumbuh daun baru, namun ada juga beberapa tanaman yang sepertinya tidak sanggup melewati masa kritis: semua daun menguning dan berguguran satu persatu. Kondisi ini terutama pada seedling anggrek yang terserang tungau 🥺
Apakah kalian mempunyai pengalaman menghadapi masalah yang sama? Yuk bagi kisahnya di kolom komen ya…
12 Comments
Leave a reply →