LALANG UNGU

Ruang berbagi pengalaman dan manfaat

Terong hidroponik
Terong hidroponik

Yuk Bertanam Terong Hidroponik di Halaman Rumah Kita

| 85 Comments

Terong hidroponik

Yuk, bertanam Terong hidroponik di halaman rumah kita

Yuk Bertanam Terong Hidroponik di Halaman Rumah Kita. Salam jumpa Sahabat Lalang Ungu, semoga tetap sehat dan berbahagia ya.. Sekitar setahun terakhir ini keluarga kami sedang hobi bertanam dengan menggunakan sistem hidroponik. Beberapa jenis sayuran daun sudah kami coba dan Alhamdulillah berhasil cukup baik.

Baca juga : Bertanam Secara Hidroponik di Rumah, Kenapa Tidak?

Bagaimana dengan sayuran buah, seperti Terong, Tomat..bisakah ditanam secara hidroponik?

Pertanyaan itu mengusik hati kami, sehingga kami pun bertanya ke teman-teman penggiat hidroponik maupun mencari jawaban lewat tulisan-tulisan yang tersebar di dunia Maya. Jawabannya adalah BISA. Bertanam Terong atau Tomat bisa kita lakukan secara hidroponik. Nah, pada tulisan kali ini akan kuceritakan pengalaman kami bertanam Terong secara hidroponik.

Persiapan Penanaman

Sarana Penanaman Terong Hidroponik

Kami menggunakan hidroponik Sistem Wick dalam penanaman Terong hidroponik ini, sehingga membutuhkan : (1) Pot penampung air – untuk ini kami menggunakan kaleng bekas cat ukuran sedang dengan tutup kaleng yang dilobangi bagian tengahnya; (2) Pot tempat tanaman – kami menggunakan toples plastik bekas; (3) Sumbu dari potongan kain – kami menggunakan potongan kain flanel, dapat diganti potongan kaus / handuk bekas, dll; (4) Media tanam – kami menggunakan rockwoolcocopiet saat awal penanaman, lalu diganti dengan hidroton saat tanaman mulai besar sehingga butuh media lebih kokoh.

Sistem Wick Terong hidroponik

Sarana tanam Terong hidroponik sistem Wick

Persiapan Bibit Terong

Persiapan bibit Terong dapat dilakukan dengan penyemaian benih secara hidroponik ataupun dengan membeli bibit Terong dari kios tanaman. Apabila membeli, pilih bibit yang sehat ditandai dengan tampilan batang tegak kokoh dan daun-daun segar.

Pemindahan bibit dari persemaian ke Sistem Wick dapat dilakukan setelah muncul 4-5 daun sejati atau usia 4-5 minggu setelah semai.

Semaian Terong hidroponik

Semaian bibit Terong sebelum dipindah pot hidroponik

Persiapan Penanaman Terong Hidroponik

  1. Siapkan air bernutrisi yang akan digunakan sebagai media tanam dengan mencampurkan air dengan AB mix (10 ml larutan Nutrisi A + 10 ml larutan Nutrisi B per 1 lt air), isikan air ke dalam pot penampung air.
  2. Pasang sumbu pada pot tanaman, masukkan bibit Terong dan penuhi pot itu dengan media tanam (Rockwool/cocopiet). Selama tahap peremajaan ini bisa gunakan satu wadah besar berisi air untuk merendam pot sebelum dipindah ke pot sistem wick.

    Peremajaan bibit Terong hidroponik

    Tahap peremajaan bibit Terong hidroponik

  3. Pasang pot tanam pada lubang yang telah disediakan pada tutup pot penampung air sistem wick. Pastikan bagian bawah sumbu terendam air bernutrisi.
  4. Terong hidroponik siap, lakukan perawatan tanaman sesuai kebutuhan.

Perawatan Terong Hidroponik

  • Pada awalnya tempatkan pot Terong hidroponik ini di tempat yang terkena cahaya matahari namun tidak secara langsung. Setelah masa penyesuaian sekitar 1-2 Minggu, siap dipindahkan ke tempat yang mendapat sinar matahari lebih banyak.
  • Periksa ketersediaan air sekitar 2 hari sekali, jika air telah surut dapat ditambahkan lagi air bernutrisi dengan perbandingan nutrisi & air seperti telah ditulis sebelumnya. Pada hari terik biasanya air akan lebih cepat menyusut.
  • Dapat digunakan alat untuk mengecek kadar nutrisi dalam air, pada awal pertanaman kadar nutrisi air sekitar 800 PPM sedangkan setelah dewasa sekitar 1000 PPM

    Perawatan Terong hidroponik

    Cek ketersediaan dan kondisi air bernutrisi secara berkala

  • Periksa apakah ada hama / penyakit yang menyerang tanaman. Kutu putih adalah salah satu hama yang sering muncul. Bisa dilakukan penyemprotan dengan pestisida nabati untuk mengusir hama yang menyerang.
  • Gunakan media tanam yang lebih kokoh apabila pohon telah mulai besar dan masuk masa generatif.

    Penggunaan hidroton sebagai media penunjang pohon Terong hidroponik dewasa

Kami mulai menanam 3 pohon Terong Hidroponik ini pada akhir Mei 2020, bersama dengan penanaman beberapa pohon Terong lain dengan media tanah. Ternyata pertumbuhan Terong hidroponik jauh lebih bagus dibanding yang ditanam di polibag dengan media tanah. Selain penampilan fisiknya lebih bagus, lebih tahan di cuaca terik juga lebih cepat berbuah. Berikut beberapa foto perkembangan Terong hidroponik kami.

Bunga Terong

19 Juli 2020, pada usia 50 HST muncul bunga yang 10 hari kemudian berkembang menjadi buah pertama.

Terong hidroponik 56 HST

Perkembangan di umur 56 HST

Bakal buah Terong hidroponik

Di umur 63 HST mulai muncul bakal buah yang dinanti-nanti 🙂

Terong hidroponik 71 HST

Menjelang panen di umur 71 HST

Pemanenan Terong Hidroponik

Pada usia ke 47 HST (Hari Sesudah Tanam) mulai muncul bunga pertama pada salah satu pohon Terong Hidroponik kami, meski kemudian bunga itu gagal berkembang. Bunga selanjutnya muncul di umur 50 HST, dan berhasil berkembang hingga menjadi buah.

Dalam 1 pohon terdapat 2-3 bunga yang muncul bersamaan dan setelah berkembang menjadi buah (sekitar 10 hari kemudian), muncul pula bunga-bunga lainnya. Jadi, pemanenan Terong dapat dilakukan lebih dari 1 kali per pohonnya 😍

Panen perdana Terong hidroponik kami adalah pada 13 Agustus 2020 di usia pohon 75 HST. Meski hanya panen 3 buah Terong saja…namun rasa senangnya sungguh terasa 😀

Panen Terong hidroponik 75 HST

Panen perdana Terong hidroponik di umur 75 HST

Terong ungu

Cuma dapat 3 sih..tapi senengnyaaaa….haha..

Olahan Terong

Langsung dieksekusi jadi Terong Panggang Kuah Asam Manis a la Mechta 😋

Nah, Sahabat Lalang Ungu, itulah cerita pengalaman kami menanam Terong secara hidroponik untuk mensiasati lahan yang terbatas. Alhamdulillah saat ini kami sedang menunggu panen berikutnya dari ke-3 pohon Terong hidroponik sementara Terong-terong di polibag pun mulai berbunga. Semoga pengalaman kecil ini bisa menginspirasi teman-teman untuk tetap berupaya memanfaatkan lahan pekarangan meskipun terbatas.

Punya pengalaman bercocok tanam di lahan terbatas juga? Yuk, bagi kisahnya di kolom komen ya.. Terima kasih…

Oya, ingin membaca tulisan-tulisan tentang tanaman dan pengalaman berkebun lainnya? Silakan bisa dibaca di sini ya..

85 Comments

  1. Pingback: Yuk Membuat Tabulampot Tomat Hidroponik Skala Rumah Tangga |

Leave a Reply

Required fields are marked *.