Hai Sahabat Lalang Ungu, salam sehat dan bahagia ya.. Sepertinya sudah cukup lama aku nggak cerita-cerita tentang tanamanku ya, nah kali ini aku akan cerita tentang upayaku mengembalikan warna pink pada tanaman Syngonium kami.
Pada akhir Oktober 2021 lalu, aku sempat kepincut alias sangat tertarik dengan salah satu tanaman hias yang ditawarkan di salah satu akun IG penjual tanaman hias yang kuikuti.
Syngonium Pink Schott itulah nama dari salah satu tanaman hias yang menarik perhatianku saat itu. Warna daunnya yang merah muda pastel, penampilannya yang terlihat kompak serta penuturan penjualnya bahwa tanaman ini tidak rewel perawatannya membuatku tak sabar ingin mengadopsinya.
Singkat cerita aku pun melakukan transaksi dengan penjualnya dan pada awal November 2021 si pinky cantik itu sudah sampai di rumahku setelah melalui perjalanan sekitar 3 hari dari kota asalnya. Alhamdulillah kondisi tanaman baik saat kuterima.
Ketika Daun Syngonium Pink Schott Berubah Warna
Bulan-bulan pertama si pinky ini masih subur dan tetap terlihat cantik meski sempat kujuluki Si Daun Lima karena beberapa waktu itu tiap kali daun baru muncul maka sebentar kemudian ada satu daun tua nya yang layu..begitu terus hingga jumlah total daun nggak nambah-nambah..tetap limaaa saja 😁
Aku pun mencari-cari info lebih lanjut tentang tanaman satu ini, agar bisa lebih mengenal dan memberikan perawatan sesuai dengan yang dibutuhkannya.
Syngonium dikenal juga sebagai tanaman ‘mata panah’ karena bentuk daunnya yang menyerupai bentuk mata panah. Merupakan genus dari keluarga Arum (aracea), tanaman ini berasal dari Amerika Tengah dan Selatan, banyak tumbuh di hutan tropis atau sub tropis dan dapat merambat inang/tempat tumbuhnya hingga ketinggian 20 meter lho!
Warna daunnya bermacam-macam tergantung varietasnya. Ada yang berwarna hijau, putih, kemerahan, atau kombinasi dari ketiganya. Umumnya tanaman ini tidak berbunga, jadi sebagai tanaman hias ia dinikmati karena keindahan daunnya. Salah satu varietasnya berwarna daun merah muda, seperti yang kami miliki ini.
Hari berganti, bulan berjalan, dan sampailah pada waktu aku kemudian menyadari bahwa syngonium ku telah berubah. Si pinky mulai rajin memunculkan daun-daun baru, namun warna pink-nya semakin memudar sebaliknya daun-daunnya menjadi dominan hijau 😬
Tidak itu saja, bentuk daunnya pun mulai berubah. Kalau awalnya tiap daun berbentuk mata panah, bentuk daunnya sekarang seperti terbagi 3 bagian dengan 2 daun kecil di bagian pangkal daun dan satu daun besar memanjang di tengah, bahkan ada daun dewasa yang bentuknya terbagi 5 bagian.
Apakah warna daun berubah hijau karena kurang sinar matahari?
Pot si pinky ini memang kuletakkan di teras depan (rumahku menghadap arah barat), terkena sinar matahari tapi tidak langsung. Lokasi ini kupilih setelah membaca kebutuhan tanaman ini akan sinar matahari tapi tidak secara langsung. Tapi…kenapa warnanya jadi memudar ya?
Sempat kupindah penempatan pot itu ke lokasi lain yang lebih tidak ternaungi. Sinar matahari lebih banyak diterima, namun hasilnya tidak juga terlihat kembali : warna pink masih tetap hilang tergantikan warna hijau yang dominan.
Upaya Mengembalikan Warna Pink pada Syngonium Pink Schott yang Berubah Warna
Aku cari-cari referensi lagi, dari artikel maupun melalui konten-konten tanaman hias di YouTube. Salah satunya menyebutkan bahwa untuk tanaman yang warna merah pada daunnya berubah menjadi hijau, pruning / pemotongan tanaman ini bisa menjadi salah satu cara untuk kembali mendapatkan warna merah muda itu.
Tanaman induk dipotong-potong (istilahnya dicacah) lalu dari potongan/hasil cacahan yang ditanam kembali itu nantinya akan muncul daun-daun baru dengan warna semula (dalam kasus tanaman kami warna pink/merah muda). Karena solusi pindah ke tempat yang lebih terkena matahari tidak juga berhasil, maka aku memantapkan hati mencoba cara pruning / mencacah ini.
Begitulah akhirnya syngonium ku itu kucacah. Pada tanaman induk kusisakan bonggol dengan 2 daun dewasa, sedangkan bagian atasnya kupotong menjadi 3 cacahan masing-masing dengan 1-2 daun dewasa dan tiap ruas cacahan itu sudah mempunyai akar udara.
Setelah itu dilakukan propagasi dengan air untuk menumbuhkan akar pada masing-masing cacahan tersebut. Selama masa propagasi itu tanaman kuletakkan di tempat yang teduh / tidak terkena panas matahari secara langsung. Sedangkan untuk tanaman indukan tetap kuletakkan di tempat semula yang lebih terang/lebih banyak terkena sinar matahari.
Setelah cukup akar sekitar sebulan dilakukan propagasi dengan air, maka ketiga hasil cacahan mulai ditanam di pot dengan media tanah dan diletakkan di lokasi yang terkena sinar matahari.
Awal Februari 2023 ini adalah sekitar 5 bulan setelah dilakukan pruning atau pencacahan syngonium pink schott dan beberapa hari lalu ketika aku mengamati pertumbuhan ketiga hasil cacahan (yang masih dalam 1 pot) aku merasa senang sekali. Alhamdulillah bahagia rasanya karena akhirnya warna pink pada daun-daun barunya sudah mulai muncul kembali! 😊
Dua daun baru dominan pink ini berasal dari 2 tanaman yang berbeda. Yang 1 merupakan daun kedua dari cacahan-1 sedangkan pada cacahan-2 daun baru yang dominan pink ini merupakan daun ketiganya. Pada cacahan-3 baru muncul 1 daun baru dengan warna masih dominan hijau + garis pink di tengahnya.
Lalu bagaimana kabar tanaman Syngonium Pink Schott induknya?
Nah seperti itulah kondisi nya saat ini. Meski penempatannya sama-sama di tempat yang terkena sinar matahari, tapi warna pink pada daun-daun baru belum juga muncul. Mulai rimbun dan meninggi, dengan daun-daun dewasa berbentuk belah 5 dan berwarna dominan hijau. Benar-benar seperti tanaman yang berbeda dari tanaman cantik yang kuadopsi lebih dari setahun lalu! Hmm… sepertinya akan kucacah lagi saja untuk mendapatkan tanaman-tanaman baru yang berwarna pink daunnya.
Sahabat Lalang Ungu, itulah cerita ku tentang tanaman Syngonium Pink Schott kami yang berubah warna dan upayaku untuk mengembalikan warnanya. Berdasarkan pengalaman ini dapat disimpulkan bahwa cara pruning / pencacahan (sejauh ini) berhasil mengembalikan warna pada Syngonium Pink Schott yang mengalami perubahan warna daun. Semoga info ini bermanfaat ya..
Oya, apakah kalian pernah juga mengalami hal yang sama? Yuk bagi ceritanya di kolom komen. Terima kasih ..
23 Comments
Leave a reply →