Antara Aku dan Bawang Goreng

Sahabat Lalang Ungu, apakah kalian punya pengalaman dengan sesuatu yang dulunya nggak suka…eh lha kok sekarang jadi suka? Kalau aku, punya beberapa. Antara lain beberapa buah-buahan dan olahan makanan.

Buah Kedondong dan Salak adalah buah-buah yang dulu aku nggak suka tapi sekarang jadi doyan. Dulu aku menemukan banyak alasan untuk tidak menyukai kedua buah ini, antara lain rasanya (yang satu sepet satunya lagi asam), bentuk fisik buahnya (yang satu kulit nya tajam sering melukai jari, satunya lagi keras dan perlu perjuangan untuk bisa memakannya). Pokoknya ada saja alasannya. Haha .. Anehnya alasan-alasan itu tak berarti lagi saat sekarang aku suka makan keduanya! 😀

Nah selain kedua buah itu, ada lagi nih makanan yang seperti itu : dulu tak suka, eh sekarang nyari-nyari kalau nggak nemu. Nama makanan itu adalah….Bawang Goreng! Ada apa antara aku dan Bawang Goreng? Simak ceritanya ya ..

Gambar oleh Regimantas Danys dari Pixabay

Saat aku kecil eh hingga remaja kalau nggak salah, Bawang Goreng adalah olahan makanan yang selalu kuhindari. Aku lupa alasan pastinya, yang jelas aku selalu menolak memakannya. Menyingkirkannya bila tak sengaja menemui ada di hidangan yang akan kusantap, bahkan -maaf- melepeh / mengeluarkannya dari mulut kalau tak sengaja termakan!

Kalau sekarang ditanya alasan/penyebab tak suka Bawang Goreng, aku tak ingat pasti.  Mungkin pas awal nyicip dulu itu dapat yang gosong sehingga terasa pahit, atau karena penampilan bawang goreng di masakan yang letoy sangat tidak menarik, atau…entahlah aku lupa kenapanya, yang pasti tidak suka. Eh ketidaksukaanku itu tidak berlaku untuk bawang putih goreng ya… Kalau yang satu ini aku suka, bahkan kalau ngadep setoples kacang bawang yang kucari lebih dulu bawang putih goreng nya 😀

Lalu kapan mulai suka Bawang (merah) Goreng?

Hmm…seingatku saat camping waktu SMA dulu. Masa-masa ikut Pramuka, aku beberapa kali ikut acara kemah. Nah salah satu temanku suka membawa bekal bawang goreng yang renyah, dimakan dengan ditaburkan di atas menu apapun yang dihidangkan saat itu. Kebiasaan yang ditiru teman-teman lainnya. Melihat banyak teman-teman yang suka dan mengikuti caranya..aku jadi tertarik untuk nyobain juga.

Eh…lha kok enak?! Kriuk-kriuk gitu, nggak lembek meskipun ditaburkan di atas mi rebus (masakan kebangsaan saat kemah). Nah..mulai saat itulah aku jadi doyan makan bawang goreng, khususnya yang digoreng garing sehingga tetap kriuk-kriuk saat dikunyah.

Makanan dan bawang goreng
Kalau sekarang, makanan enak, ditambah bawang goreng jadi makin lezaaat menurutku..

Begitulah, sejak saat itu sampai sekarang Bawang Goreng menjadi salah satu kesukaanku. Nggak hanya ditaburkan di hidangan saja..sering kucemilin juga. Tapi..bukan berarti aku lalu suka membuat sendiri, untuk yang satu ini aku nyerah. Bawang goreng buatanku tetap letoy kalau sudah dingin, jadi aku lebih suka beli jadi 🤭

Oya, ternyata bukan hanya sebagai penyedap makanan saja, Bawang Goreng juga mempunyai manfaat bagi tubuh kita. Coba deh googling dengan kata kunci ‘manfaat bawang goreng’ akan kau temui artikel-artikel yang memperinci manfaat olahan bawang yang satu ini. Tapi…jangan juga menjadi berlebihan dalam mengkonsumsinya ya..karena segala sesuatu yang berlebihan itu tidak baik, bukan?

Baca juga: Berkenalan dengan Bawang Dayak

Bawang Goreng saat sarapan
Bawang Goreng penyelamat eh penyemangat sarapan minimalis 🤭

Nah, segini dulu ya cerita randomku tentang Bawang Goreng, salah satu olahan makanan yang pernah kuhindari namun sekarang justru kusukai. Bagaimana dengan kalian, suka atau tidak dengan Bawang Goreng? Atau ada yang mau bagi tips membuat Bawang Goreng tetap kriuk meski sudah dingin? Yuk bagi ceritanya di kolom komen ya ..

11 thoughts on “Antara Aku dan Bawang Goreng”

  1. Setiap orang pasti ada hal yg tidak disukai termasuk makanan. Aku juga sejak kelas 5 SD sampe sekarang ga mau makan ikan apapun k3cuali ikan asin itupun kalau terpaksa makan. Banyak yg heran aku suka udang, cumi, kepiting. Pokoknya aku suka seafood kecuali ikan basah.

  2. Aku kebalikannya mbak gak terlalu suka bawang goreng kalau dicemilin. Tapi buat dicampur ke makanan tertentu baru ya dinikmati aja. Cuma emang gk terlalu yang suka banget 😀
    Tapi alasannya bukan krn pernah makan yang pahit2nya gak tau knp menurutku hanya kyk bukan sesuatu yang terlalu penting untung dicampur di makanan hihihi beda selera ya ^_^V

  3. Kalau aku ada makanan tertentu yang menghindari dikasih bawang goreng, kaya mie, soto, huhu.. kenapa sensasinya jadi emm, bikin rasa asli makanannya berubah. Kalau bumbu kacang, gitu, makin enak ditabur bawang goreng.

  4. Bawang goreng adalah pelengkap wajib saat makan coto Makassar atau konro. Tak ada bawang goreng maka tak sedap makan coto dan konro hehehe. Tapi kalau disuruh goreng sendiri, kita sama. Sama-sama ogah.

  5. paporittt banget bawang goreng, karena emang kalau makan tanpa bawang goreng rasanya hambarrrr, males gitu makannya kurang selera. proud sama orang Indonesia yang punya stok bawang melimpah dan bisa bikin bawang goreng enak buat temen makan

  6. Saya suka banget bawang goreng, sama sukanya kayak sambal, cuman emang kalau nggak ada ya nggak dicari 😀
    Mungkin karena kebiasaan sejak kecil, sering makan seadanya.
    Kalau ada ya di makan, kalau nggak ada ya nggak dicari.
    Kadang ada loh orang yang nggak bisa makan tanpa pelengkap kesukaannya, kayak bawang goreng, sambal, kerupuk dll 😀

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *