Cerita Ringan Tentang Angkringan

Angkringan Solo

Hai Sahabat Lalang Ungu, apa kabar? Semoga selalu sehat dan bahagia ya.. Oya sahabat, bila mendengar / membaca kata angkringan, apa yang terlintas di benakmu, teman?

Tempat makan murah meriah, malam hari, tempat nongkrong, gerobak, tenda dan bangku-bangku, sego kucing, Jogja, Solo, kopi jos, teh kampul, susu jahe, aneka gorengan, aneka sate-satean, penyelamat perut mahasiswa, hik, wedangan, suasana akrab. Nah, beberapa yang kusebutkan ini adalah yang terlintas di benakku ketika mendengar kata angkringan.

Asal-usul Angkringan

Awalnya kukira nama angkringan itu berasal dari kata ‘nangkring‘ yang merupakan salah satu cara duduk dengan menaikkan satu kaki di bangku, mengingat sebagian besar angkringan menyediakan tempat duduk untuk pembelinya berupa bangku-bangku panjang tanpa sandaran dan sering digambarkan pelanggan menaikkan kaki di bangku itu alias nangkring.

Ternyata setelah baca-baca, perkiraanku itu salah lho…hehe.. Konon, kata ‘angkringan’ itu berasal dari kata ‘angkring’ yaitu alat jualan makanan keliling berupa gerobak pikul. Perkembangan zaman kemudian merubah alat dagang ini dari gerobak pikul menjadi gerobak dorong dan cara berjualan pun tidak lagi berkeliling namun di suatu lokasi tertentu.

Pedagang keliling
Pedagang keliling zaman dahulu, dengan angkringnya. (Foto dari web Orami)

Perdebatan yang juga sering terjadi adalah daerah asal angkringan ini. Ada yang menyebutnya berasal dari Jogja, ada pula yang berpendapat bahwa asalnya adalah dari Solo (meski kalau di Solo angkringan ini lebih dikenal sebagai hik). Nah, dari berbagai artikel yang kubaca, ternyata kedua pendapat itu salah!

Desa Ngerangan Klaten Jawa Tengah adalah salah satu daerah yang sering disebut sebagai daerah asal pedagang angkringan yang pertama di beberapa artikel, karena salah seorang warganya yang memulai berdagang makanan keliling di kota Solo dengan menggunakan angkring/gerobak pikul tersebut. Kalau saat ini, angkringan ini sudah menyebar tidak hanya di Jogja, Solo, namun juga di kota-kota lain di Jawa.

Menu di Angkringan

Salah satu yang membuat angkringan ini istimewa sebagai tempat makan adalah menyajikan menu beragam dengan harga yang murah meriah. Ada beragam makanan dan minuman yang umumnya ada/disajikan pada sebuah angkringan.

Angkringan Solo
Beragam makanan dan minuman yang disajikan di angkringan (Foto dari web Pemkot Solo)

Sego Kucing

Nah..inilah menu utama yang selalu ada di angkringan baik di Jogja, Solo, Semarang maupun kota-kota lain. Bukan berarti nasi untuk kucing lho…hehe..

Yang disebut Sego Kucing ini adalah nasi bungkus dengan porsi kecil (mungkin seperti porsi untuk makan kucing..hehe..). Oya, konon ada pembeda yang khas antara Sego Kucing di angkringan Jogja dan Solo. Kalau di Jogja nasi bungkusnya itu berlauk olahan teri pedas, sedangkan di Solo lauknya bandeng dan sambel.

Aneka Lauk Pendamping

Nah, sebagai pendamping Sego Kucing di angkringan ini, disediakan aneka pilihan lauk lainnya : baceman (tahu, tempe), gorengan (tahu, tempe,bakwan, dll), aneka sate (sate telur puyuh, sate usus, sate keong, sate ayam, sate jeroan, dll), olahan ceker ayam (goreng, bacem, pedas).

Minuman Khas

Karena angkringan umumnya buka sore hingga malam atau bahkan dini hari, maka minuman yang bisa dipilih umumnya adalah minuman hangat, meskipun tetap menyediakan juga minuman dingin/es.

Angkringan di Jogja minuman khasnya adalah kopi jos yaitu kopi hitam yang diracik dengan gula dan air panas lalu ditambah potongan arang panas sehingga menimbulkan suara ‘josss’ saat arang masuk ke kopi…

Nah kalau di Solo minuman khas angkringan nya adalah teh kampul dan susu segar Boyolali. Teh kampul ini adalah minuman teh (panas/dingin) yang ditambah irisan jeruk peras yang pating krampul alias mengambang di air tehnya. Ah jadi ingat, aku mencicipi Teh Kampul ini justru di Karanganyar waktu itu.

Kopi Joss dan Teh Kampul
Kopi Joss dan Teh Kampul, dua minuman khas yang ada di angkringan (Foto asli dari VoA Indonesia & Steemit)

Suasana Angkringan

Nah, selain menu yang beragam dan relatif murah, hal lain yang konon banyak membuat kangen dari angkringan ini adalah suasana akrab dan egaliternya.

Pelanggan angkringan bukanlah dari kalangan tertentu saja, namun bisa dikatakan dari semua kalangan ada. Dan biasanya terjalin komunikasi antar pelanggan saat mereka di angkringan ini. Dari sekedar ngobrol ngalor-ngidul  hingga diskusi tema tertentu bisa terjadi di angkringan ini.

Angkringan Modern

Suasana ngangeni dari angkringan inilah rupanya yang memberi ide bagi orang-orang untuk membuka usaha makanan bukan di kaki-lima namun dengan vibes angkringan.

Sahabat Lalang Ungu mungkin banyak yang sudah menjumpai kafe atau bahkan resto yang mengambil tema angkringan. Ada yang menyediakan menu angkringan dengan harga yang relatif murah (meski mungkin tidak semurah di angkringan asli, hehe), ada yang menciptakan suasana angkringan namun dengan menu-menu berbeda.

Bahkan ada pula angkringan yang menyediakan pesanan makanan/minuman nya secara online lho! Yang terakhir ini aku baru tahu beberapa waktu lalu ketika buka-buka salah satu aplikasi pesanan makanan secara online dan menemukan salah satu angkringan sebagai mitranya.

Angkringan dan Kenangan

Jujur saja, aku tak punya banyak kenangan tentang angkringan, karena jarang sekali makan di angkringan. Bukan karena tak suka makanan, minuman atau tempat nya lho…lebih karena angkringan kan umumnya buka di malam hari, nah aku jarang sekali keluar khusus di malam hari cari-cari makan..hehe..

Ada satu kesempatan makan di angkringan yang selalu kuingat, yaitu di salah satu angkringan yang ada di depan salah satu RS besar di Yogyakarta. Malam itu aku kebagian jadwal jaga / menunggu ibu yang dirawat di sana. Salah seorang kakak sempat mengajakku mengisi perut di angkringan depan RS itu. Sudah cukup larut namun masih cukup lengkap beragam lauk di sana. Namun malam itu aku hanya makan Sego Kucing ditemani sate usus dan minum jahe hangat. Kekhawatiran akan kondisi ibu membuatku kurang nafsu makan malam itu, apalagi untuk menikmati suasana angkringan 😔

Beberapa kesempatan makan di angkringan lainnya seringnya adalah saat dalam perjalanan, sampai di sekitar Solo/Jogja malam lalu mampir istirahat sebentar di salah satu angkringan sambil ngopi-ngopi agar mata mas supir kembali segar sebelum kembali melanjutkan perjalanan, hehe..

Ah, ngomongin eh nulis tentang angkringan kok jadi pengen makan di angkringan juga nih.. Sayang beberapa malam ini di kotaku hujan terus. Eh..atau cobain angkringan online saja ya? Hmmm… sepertinya ide yang bagus, bukan?

Angkringan di Go Food
sekarang angkringan pun menyediakan layanan pesan antar lho…

Oya teman, apakah kalian ada kenangan tentang angkringan? Yuk bagi ceritanya di kolom komen ya…

14 thoughts on “Cerita Ringan Tentang Angkringan”

  1. Angkringan ini bisa dibilang maknaan favoritku, murah dan mengenyangkan meskipun kebanyaken jeroan jadi kurang sehat hahaha. Makin kangen sama Jogja dan segala suasana riuh rindangnya, huhuhu.

    Di bekasi ada juga sih, tapi harganya kemahalen jadi aku agak males.

  2. Makin kangen Jogja dan jajan+nongkrong di angkringan yang banyak di Jogja. Seru nih kalau ada yang bisa memasukkan angkringan dalam suatu kisah ya, misalnya di novel gitu

  3. Kak Tantii..
    Tetanggaku ada yang punya usaha angkringan. Di bayangan aku angkringannya kaya warkop gitu.. Jadi kami berniat santai-santai aja pas datang ke acara pembukaannya (santai means paki baju santai).

    Ternyataaaa..
    Angkringannya KEREN BANGET. Letaknya di Jalan utama Dago bawah dan tempat parkirnya luar biasa luas.

    Memang definisi angkringan di kota metropolitan tuh jadi beda ya..

  4. Setiap main ke Solo suka banget nongkrong di angkringan. Hampir setiap sudut kota solo ada angkringan sampe subuh. Makanya untuk sekedar ngobrol aku memilih ke tempat angkringan karena makanannya juga banyak dan bervarian. Minumannya juga bisa milih.

  5. Di Deket tempat kerjaku dulu ada yang dagang layaknya angkringan gitu. Asik memang tinggal pilih yang disukai. Kalau makan langsung di lokasi lahirnya angkringan nah belum pernah nih daku

  6. Walaupun saya orang Makassar, tapi kenangan tentang angkiran lumayan banyak Mbak. Soalnya putra keempatku paling suka nongkrong sama teman-temannya di angkringan Makassar yg ada di Jl. Pengayoman dan lucunya, saya juga diajak jado ikutan nongkrong dong sama mereka hahaha.

  7. Ah makin gak sabar otw Yogya, jelas aku akan mencari angkringan nanti aamiin.
    Gak tau kenapa rasanya tuh wenaaaakk apalagi kalau makannya tu bareng2 rame2 sama keluarga atau teman.
    Bisa milih lauk pendamping sendiri sesuai selera. Kalau aku paling suka minum teh manis anget-nya yang kentel 😀

  8. Kalau aku, tahu angkringan itu identik dengan Jogja atau Solo. Berhubung jarang ke sana, teringatnya hampir tengah malam jajan. Tapi ini versi yang duduk lesehan. Sekarang hampir gak ada yang jualan dipikul. Cape

  9. Angkringan ini jadi salah satu tempat makan favorit ya buat berbagai kalangan, udah lengkap, harganya biasanya super terjangkau pulak.
    Lauknya itu loh, bikin ngiler aja 😀
    Etapi kadang kalau asal nggak pakai nanya-nanya harga, ternyata harganya nggak murah-murah banget ya, jadi wajib nanya dulu 😀

  10. Wah gak kepikiran kata nangkring heheee. Tapi buat orang Jogja, kaki naik ketika makan itu gak sopan, pamali. Kemungkinan asal Klaten itu sepertinya bener, soalnya alm mertua dulu punya kontrakan kecil2 yg nyewa orang Klaten jualan di angkringan.
    Aku & suami kalau nggak sama tamu lebih suka angkringan kecil2 di pinggiran. Yg viral2 itu menunya kebanyakan nugget2an & bakso tusuk, kami kurang suka makanan frozen.
    Semoga dirimu sekeluarga sehat terus ya, supaya bisa angkringan lagi dg suasana lebih ceria. Aamin.

  11. Aku suka makan angkringan kalau ke Jogja, enak dan murah. Tapi kadang harus hati2 juga, perlu nanya harga. Pernah digetok harganya udh kaya di resto mahaal. Ahaha. Oknum pedagang ini sih, gak semua. Ternyata awal mula angkringan di klaten ya, aku pikir malah Jogja.

  12. wahh lengkap yaa makanan dan minuman yang dijual di angkringan ini. kayaknya kalo ada penjual angkringan di daerahku, bakalan laris manis deh jualannya

  13. Takjub dengan jualan angkringan yang di foto di atas. Ibu2 itu jenis jualannya beragam sekali ya. Di Makassar juga ada angkringan, Mbak Tanti .. sejak tahun 2000 belasan … lupa tepatnya 2015 apa sebelumnya ya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *