LALANG UNGU

Ruang berbagi pengalaman dan manfaat

Sudahkah Kita Meminta Maaf Dengan Baik?

| 20 Comments

Sahabat Lalang Ungu, apakah kalian tahu tentang 3 kata ajaib / three magic word yang konon merupakan kunci kesuksesan komunikasi/ interaksi antara seseorang dengan orang lainnya? Yups, ketiga kata ajaib yang kumaksud itu adalah Please (tolong),  Sorry (maaf) dan Thank you (terimakasih).

Ketiga kata sederhana yang tidak selalu mudah untuk dikatakan oleh seseorang kepada orang lainnya. Ada yang karena tidak tahu bahwa kata-kata itu penting, ada pula yang mungkin tidak menganggap ketiga kata itu penting sehingga merasa tidak perlu mengucapkan dalam kesehariannya.

Kalau aku sendiri sih setuju dengan pendapat bahwa ketiga kata itu penting, sebagai bentuk penghargaanku kepada orang lain. Dan beberapa kali aku merasa agak terganggu ketika menjumpai seseorang mengabaikan 3 kata ajaib itu sementara menurutku secara etika dia perlu mengatakannya.

Baca juga :  2 Ilustrasi

Meminta maaf misalnya. Menurutku dari ketiga kata ajaib itu yang paling berat diucapkan adalah kata maaf. Sebuah kata yang menjadi salah satu bentuk pengakuan atas sebuah kesalahan, sekaligus salah satu upaya pertanggungjawaban atas kesalahan tersebut.

Sorry

Gambar oleh Raka C. dari Pixabay

Mengapa Sulit Meminta Maaf?

Tidak semua orang mudah mengucapkan maaf atau meminta maaf. Ada yang tidak mau karena tidak merasa bersalah atau tidak tahu bahwa ia salah. Ada juga yang merasa arogan / tak perlu meminta maaf karena merasa lebih dari orang lain sehingga tak perlu meminta maaf meskipun ia salah. Dan ada juga yang sudah tahu salah tapi tidak berani mengakui dan meminta maaf, mungkin karena takut akan konsekwensi yang harus ditanggung karena mengakui kesalahan itu.

Oya, keberanian meminta maaf ini ternyata tidak selalu berkaitan dengan umur seseorang. Ada suatu kejadian yang membuatku merasa salut pada seorang anak SMP yang berani meminta maaf, bahkan atas kesalahan yang tidak secara langsung dilakukannya! Baca ceritanya : Ketika Melon dan Maaf Dipertukarkan.

Di lain peristiwa aku berhadapan dengan seseorang yang secara usia sudah dewasa namun tidak berani langsung mengakui kesalahan yang dilakukannya bahkan mencari kambing hitam atas tindakan yang diambilnya yang jelas-jelas salah dan melukai hatiku.

Manfaat Meminta Maaf

Sebenarnya meminta maaf tak akan pernah menjadi hal yang sulit, bila kita tahu bahwa permintaan maaf itu tidak hanya memberi dampak positif pada orang yang dimintai maaf, namun juga bagi seseorang yang meminta maaf itu sendiri.

Terbebas dari beban pikiran, membuat kita lebih hati-hati dalam bersikap, mendewasakan diri, memulihkan / membangun kepercayaan dalam suatu hubungan, mengembalikan hubungan harmonis, itulah beberapa manfaat meminta maaf yang tidak hanya baik bagi orang yang dimintai maaf namun juga bagi seseorang yang meminta maaf.

Bagaimana Cara Meminta Maaf Dengan Baik?

Gambar oleh Alexa dari Pixabay

Konon, dari cara seseorang meminta maaf kita bisa tahu tulus tidaknya permintaan maaf tersebut. Itu sebabnya kita mesti tahu bagaimana cara meminta maaf dengan baik, agar niat baik kita sampai dan tidak disalahartikan.

1. Menyadari dan mengakui kesalahan

Bagaimana kita bisa meminta maaf dengan tulus bila terus merasa tak bersalah? Cobalah introspeksi diri, lihat dari sudut pandang orang lain, mungkin ini akan mempermudah dalam menyadari dan mengakui kesalahan kita.

Tak haram juga untuk menanyakan kepada orang lain, apa kesalahan yang menurut mereka telah kita perbuat. Tentunya cara bertanya juga baik-baik, bukan dengan kata atau intonasi yang justru bisa membuat kita seperti menantang.

2. Tak perlu mencari pembenaran atau bahkan kambing hitam

Seseorang yang meminta maaf dengan tulus akan mengambil tanggung jawab atas kesalahan yang dilakukannya bukan justru mencari pembenaran atau melempar tanggung jawab dengan mempersalahkan orang lain.

Tak perlu juga ada kata ‘jika’ atau ‘tapi’ dalam ungkapan permintaan maaf kita, karena itu hanya menunjukkan bahwa peminta maaf belum sepenuhnya menyadari kesalahannya dan berusaha membersihkan namanya.

3. Ungkapkan permintaan maaf, penyesalan dan janji tak akan ada pengulangan kesalahan

Dalam ungkapan permintaan maaf, tak cukup hanya menyatakan kata maaf saja, tapi lebih baik sampaikan permintaan maaf  dan rasa menyesal atas hal spesifik apa yang telah kita lakukan. Janji tak akan mengulangi kesalahan yang sama di masa datang juga perlu diungkapkan sebagai bentuk pertanggungjawaban atas kesalahan.

4. Tindakan nyata menjadi bukti

Mungkin kalian pernah membaca pepatah : ‘Tak cukup hanya janji, yang terpenting adalah bukti.’ Begitupun dengan permintaan maaf yang tulus, hanya bisa dibuktikan dengan tindakan nyata selama dan setelah ungkapan permintaan maaf itu dilakukan.

Nah sahabat Lalang Ungu, apakah kalian termasuk golongan yang  berani meminta maaf atas kesalahan kalian? Dan bagaimana cara kalian meminta maaf? Yuk, bagi ceritanya di kolom komen ya…

Gambar oleh freestocks-photos dari Pixabay

20 Comments

Leave a Reply

Required fields are marked *.