LALANG UNGU

Ruang berbagi pengalaman dan manfaat

Berkunjung ke Lokawisata Baturraden yang semakin cantik

| 28 Comments

judul_post

Akhir pekan lalu, aku berkesempatan mengikuti acara piknik keluarga yang diadakan Dharma Wanita kantor kami.  Rencana awal ke Pulau Panjang Jepara, namun karena satu dan lain hal, harus terjadi perubahan tempat tujuan. Setelah beberapa alternatif diajukan untuk dipilih, ternyata pilihan terbanyak adalah ke Baturraden.

Hm, aku pribadi sempat merasa kecewa karena perubahan tujuan dari Jepara ke Baturraden itu. Ya, karena aku sudah beberapa kali ke Baturraden, sedangkan ke Jepara samasekali belum pernah 🙁

Tapi, kupikir lagi, Lokawisata Baturraden itu sudah cukup lama tak kukunjungi, lebih dari 5 tahun. Terakhir tahun lalu memang ke Baturraden, tapi ke hutan wisatanya. Naah, mungkin saja suasana lokawisata itu sudah berubah, bukan?

Kami berngkat dari Pekalongan sekitar pukul 6 pagi. Ya biasalah kalau pergi berombongan, pasti tak bisa tepat waktu karen adaaa saja yang tidak mentaati kesepakatan waktu. Lumayanlah, telatnya ‘hanya’ 30 menit dari rencana semula, hehe..

Alhamdulillah perjalanan lancar, kurang lebih 4 jam, karena sekitar pukul 10 pagi kami telah memasuki gerbang daerah wisata Baturraden itu, langsung menuju tempat parkir Lokawisata Baturraden.

Setelah semua peserta turun dari 2 bis yang membawa kami dari Pekalongan, rombongan pun menuju pintu masuk Lokawisata Baturraden.  Oya, HTM nya Rp. 14.000 / orang.

Rombongan menuju gerbang Lokawisata Baturraden

Rombongan menuju gerbang Lokawisata Baturraden

gapura

Sebelum masuk, beli tiket di loket sebelah gerbang ini yaa… HTMnya cuma 14K saja…

Sejak melewati pintu gerbang itu, aku langsung merasa pangling. Rupanya benar, suasana tempat wisata itu sudah jauh berbeda. Semakin bersih dan cantik! Horee..jadi makin semangat deh jalan-jalannya…

selamat-datang

Haai… Selamat datang di Lokawisata Baturaden .. Disambut Si Ungu itu, jadi makin semangat.. 🙂

Sayup-sayup terdengar suara musik yang membawakan lagu daerah, kukira sedang ada acara tertentu di sana, ternyata dugaanku salah. Ada sekelompok pemuda yang sedang memainkan alat musik tradisional / angklung (?) untuk menghibur pengunjung secara gratis. Ya, pengunjung yang sedang melintas atau sengaja duduk-duduk di sekitar mereka bisa mendengarkan secara gratis, bahkan boleh berfoto-foto dengan mereka. Nah, bila ada pengunjung yang kogel / terketuk hatinya ingin memberikan sumbangan, bisa memasukkan uangnya ke kotak di depan mereka. Ngamen secara elegan! 🙂

grup-musik

‘Pengamen’ elegan itu… Musiknya enak di dengar, penampilannya pun enak difoto..hehe..

Ada apa saja di lokawisata ini?

Hm, banyak juga lho… Yang pertama, masih ada Teater Alam yang berbentuk pesawat terbang itu. Dengan membayar HTM Rp. 5.000,- pengunjung dapat memasuki badan pesawat dan di dalamnya menyaksikan film tentang alam.

Pesawat Teater Alam

Pesawat Teater Alam

Kemudian ada Cascade dan air mancur alami. Beberapa meter dari pintu masuk pengunjung sudah dapat melihat ada semacam air mancur raksasa ( atau tepatnya muncrat, hehe ) yang akan menarik perhatian. Nah, cari saja papan petunjuk “Cascade Alam” dan menuruni anak-anak tangga yang cukup banyak jumlahnya, kita akan sampai di dasar air mancur / air muncrat itu.. Bagi yang malas turun (karena sudah terbayang capainya naik kembali,hehe) bisa juga menikmati dan berfoto-foto dari atas saja…seperti saya.. 🙂

view1

Hijaunya menyejukkan mata. Heei…, ada air mancur raksasa…

cascade & air mancur alam

Air mancur alami ini, buatku masterpiece Lokawisata Baturaden

Lalu ada juga kolam renang. Naah…ini dia yang paling menarik buat anak-anak yang datang ke sini.  Pasti tak sabar untuk menyeret ayah / bundanya untuk segera ciblon di sana.

Selain itu ada juga lokasi Terapi Ikan, bukan tempat terapi bagi ikan-ikan lho…melainkan tempat kita diterapi oleh ikan-ikan itu..hehe..  Lalu ada juga tempat pijat dan  lulur lumpur. Sayang aku kemarin tidak mencoba terapi & pijat itu, jadi tidak bisa bercerita banyak tentang itu..hehe..

Secara keseluruhan, banyak spot-spot kece bagi para penggemar swafoto. Suasana hijau dari rumput dan pepohonan, warna-warni bunga dan tanaman hias di taman-tamannya, jembatan cantik merah merona ataupun bebatuan besar dan air sungai yang jernih..pilih saja manasuka!

Oya, bagaimana dengan kulinernya? Yang penasaran dengan Sate Kelinci, langsung deh pilih diantara banyak penjual makanan ini di sana. Kalau aku lebih memilih sate ayam saja, karena terbayang imutnya kelinci-kelinci jadi gak tega makan satenya..hihi..

kuliner

Cape jalan-jalan atau berenang…nyate duluuu…

Eh, ada sedikit kekurangannya juga di lokawisata ini. Mushollanya terlalu kecil ! Ya, saat waktu sholat tiba, pengunjung berduyun-duyun menuju musholla yang sayangnya terlalu kecil sehingga wudhu dan sholatnya harus berdesak-desakan, sungguh tidak nyaman. Semoga pengelola bisa menyediakan tempat sholat yang lebih luas & nyaman, sehingga pengunjung puas di akhir kunjungannya ke sana.

Alhamdulillah, acara jalan-jalan di Baturraden kemarin mengasyikkan : udara sejuk, penataan taman yang cantik, infrastruktur yang menunjang, bersih, wahana beragam, kuliner enak…kumplit deh. Terima kasih, Buibu DWP yang sudah mengajakku jalan-jalan ke Baturraden. Besok-besok lagi yaa… *numan  🙂

Sudah pernah ke Baturraden, teman? Bagaimana pengalamanmu di sana? Yuuk, bagi ceritanya di sini…

Catatan : setelah dari lokasi ini, kami menuju Taman Miniatur Dunia / Small World , sebuah tempat wisata baru di Baturraden. Insya Allah ceritanya menyusul yaa..

Yang mau tahu asyiknya Small World Ketenger, mangga langsung merapat ke sini

28 Comments

  1. Pingback: Jejak jalan-jalanku di 2016 |

  2. Pingback: Small World Ketenger, obyek wisata baru di Baturraden |

Leave a Reply

Required fields are marked *.