Semarang, 30 Agustus 2025, 11.30
Aku baru saja merebahkan tubuh di sofa panjang ruang tamu kakakku, sambil membuka HP yang sepanjang perjalanan tadi anteng di dalam tas.
“Waduh.. Lap. Mataram rusuh!” suara adikku yang duduk di depanku, sambil tak lepas matanya dari HP di tangannya.
Sementara itu deretan pesan masuk di HP ku satu demi satu terbuka: foto-foto dan video demo yang rusuh terkirim di beberapa grup yang kuikuti.
Otomatis aku segera bangkit dari posisi rebahanku dan menyimak satu demi satu pesan yang terkirim itu. Mencerna pesan mengerikan berisi kenyataan pahit. Ya Allah…sebagian kota kami membara!! Bagian yang sangat dekat dalam keseharianku, luluh lantak dimakan api!! Innalillahi wainnailaihi rajiun..







