Hai, Sahabat Lalang Ungu…apa kabar? Semoga tetap sehat dan bahagia ya.. Seperti janjiku sebelumnya, setelah menuliskan tentang tempat-tempat yang bisa dikunjungi di Cirebon dalam 1 hari, maka selanjutnya aku akan menuliskan cerita kunjunganku ke lokasi-lokasi tersebut, diawali dengan ceritaku berkunjung ke Keraton termuda di Cirebon : Keraton Kacirebonan.

Pintu gerbang ke Keraton Kacirebonan
Berawal dari upayaku menentukan rute kunjungan saat ke Cirebon akhir Desember 2019 lalu, apakah akan ke Keraton Kasepuhan atau Kanoman lebih dulu, di hotel aku membuka google map. Ternyata, yang terdekat lokasinya dengan tempat menginap saat itu adalah Keraton Kacirebonan.
Lho…ternyata tak hanya ada 2 keraton di Cirebon to? pikirku ketika itu. Sebab sependek pengetahuanku, hanya ada 2 keraton di Cirebon yaitu Kasepuhan dan Kanoman. Ternyata ada keraton ketiga yaitu Kacirebonan.
Rasa penasaran membuatku mencari-cari info secara singkat di dunia maya dan hasilnya semakin membuatku ingin mengunjungi keraton termuda ini. Nah, jadilah tujuan pertamaku pada keesokan harinya adalah ke Keraton Kacirebonan ini.
Lokasi dan HTM Keraton Kacirebonan

Suasana asri di halaman Keraton Kacirebonan
Teduh dan Asri itulah kesan pertamaku ketika sampai di keraton yang berlokasi di Pulasaren, Kec Pekalipan, Kota Cirebon ini. Mengikuti papan petunjuk aku pun mengarah ke sebuah bangunan di sebelah kiri, tempat para pengunjung mencatatkan diri di buku tamu dan membeli tiket masuk seharga Rp.10.000,- Biaya itu ternyata sudah termasuk jasa guide, jadi kita akan diantar mengelilingi keraton sambil mendapatkan penjelasan-penjelasan. Pak Yanto adalah nama petugas yang mengantarku berkeliling, orangnya ramah dan mampu memberi penjelasan dengan detil namun tidak membosankan. Alhamdulillah…
Sejarah Keraton Kacirebonan
Keraton Kacirebonan ini adalah ‘sempalan’ atau pecahan dari Keraton Kanoman, yang didirikan oleh Pangeran Muhamad Haerudin yang merupakan Putera Mahkota dari Sultan Kanoman IV. Sang Putera Mahkota ini menentang Belanda dan mengadakan perlawanan hingga akhirnya dikalahkan dan diasingkan ke Maluku. Namun karena rakyat Cirebon tidak terima dan terus melakukan perlawanan meskipun sudah diangkat sultan baru oleh Belanda, maka Pangeran Muhamad Haerudin ini dikembalikan dari pengasingan.
Karena Belanda telah mengangkat Pangeran Imamudin sebagai Sultan Kanoman V maka Pangeran Muhamad Haerudin kemudian mendirikan Kasultanan Kacirebonan pada Tahun 1808 dan menjadi Sultan Kacirebonan I bergelar Sultan Carbon Amirul Mukminin. Adapun saat ini sudah sampai pada keturunan ke-9 yaitu Sultan Kacirebonan IX Pangeran Raja Abdulgani Nata Diningrat Dekarangga, yang bertahta sejak tahun 1997.
Bangunan-bangunan di Keraton Kacirebonan
Setelah Sultan Kacirebonan I wafat, istri beliau yaitu Ratu Raja Resminingpuri pada tahun 1814 berinisiatif membangun keraton di daerah Pulosaren ini untuk membesarkan puteranya Pangeran Raja Madenda Hidayat yang saat itu berusia 5 tahun dan kelak akan menjadi Sultan Kacirebonan II. Beberapa bangunan dalam kompleks Keraton Kacirebonan ini antara lain :
Paseban

Paseban Wetan Pancaniti di Keraton Kacirebonan
Terdapat dua bangunan beratap joglo dan semi terbuka yang berhadapan di masing-masing sisi barat dan timur halaman keraton, yang berfungsi sebagai tempat menerima tamu. Paseban Wetan Pancaniti yang berada sebelah kiri pintu masuk untuk menerima tamu laki-laki, saat ini menjadi tempat pendaftaran pengunjung, sedangkan di Paseban Kulon Pancaratna yang berada di sebelah kanan kedatangan, kita dapat melihat beberapa perlengkapan kuno yang beberapa di antaranya masih dapat digunakan dalam acara-acara khusus. Dahulu Paseban Kulon ini untuk menerima tamu perempuan.

Paseban Kulon Pancaratna di Keraton Kacirebonan
Lawang Kahageung & Lawang Kliningan

Lawang Kahageung & Lawang Kliningan akses ke bangunan utama Keraton Kacirebonan
Lawang Kahageung merupakan pintu utama menuju bangunan induk, yang digunakan untuk keluar/masuk Sultan ataupun para tamu kehormatan. Sedangkan untuk tamu-tamu biasa maupun punggawa kesultanan keluar/masuk melalui Lawang Kliningan yang lebih kecil di arah kiri dari Lawang Kahageung ini.
Bangunan Induk Keraton

Bangunan induk Keraton Kacirebonan
Merupakan bangunan utama Keraton Kacirebonan yang didominasi oleh warna putih dan hijau, merupakan sebuah gedung dengan 8 pilar utama sebagai penyangganya. Bangunan ini menjadi tempat tinggal bagi keluarga Sultan.
Ruang Jinem Prabayaksa merupakan serambi bangunan utama yang saat ini menjadi tempat untuk menerima tetamu keraton maupun tempat berlangsungnya acara-acara keraton. Terlihat bersih dan terawat, dengan pancaran aura yang ‘adem’ menentramkan.

Suasana di Jinem Prabayaksa Keraton Kacirebonan
Pringgowati, Pinangeran, Kaputran & Kaputren
Bagian lain dari Keraton Kacirebonan ini adalah bangunan-bangunan yang dibangun oleh Sultan-sultan berikutnya, a.l : Pringgowati adalah bagian bangunan ruang tengah yang dibangun di masa Sultan Kacirebonan IV yang berfungsi sebagai tempat istirahat Sultan; Pinangeran merupakan tempat tinggal kerabat Sultan penyimpanan peralatan upacara muludan, terletak di samping Pringgowati; Kaputran & Kaputren merupakan tempat peristirahatan putera-puteri Sultan.
Di Keraton Kacirebonan ini disimpan banyak benda-benda bersejarah dari Keraton Kacirebonan ini. Ada bendera dan pusaka-pusaka, foto-foto kuno, juga peralatan-peralatan kuno yang seolah bercerita tentang kejayaan budaya Cirebon di masa lalu.

Bendera, Lambang & Silsilah Sultan Keraton Kacirebonan

Singgasana Sultan, tidak boleh diduduki oleh sembarang orang
Selain untuk menyimpan benda-benda bersejarah, terdapat pula sebuah ruangan yang digunakan untuk semacam ruang pamer bagi hasil kerajinan yang dapat dibeli pengunjung dan menjadi cinderamata dari keraton ini.
Foto-foto di Keraton Kacirebonan
Banyak hal yang diceritakan oleh Pak Yanto yang mendampingi kami waktu itu, namun tak bisa kutuliskan semuanya di sini. Semoga foto-foto berikut ini bisa memberikan gambaran tentang suasana di Keraton Kacirebonan saat kuberkunjung pada akhir Tahun 2019 lalu.

Suasana Paseban Kulon Pancaratna

Kereta Pengantin di Keraton Kacirebonan

Keramik-keramik kuno

Busana Sultan dan permaisuri

Perangkat Gamelan yg dikeramatkan di Keraton Kacirebonan

Galery seni di Keraton Kacirebonan

Pak Yanto saat menjelaskan tentang bendera Keraton Kacirebonan

Mejeng sejenak di Keraton Kacirebonan. Terima kasih Pak Yanto, sudah motretin..hehe..
Nah Sahabat Lalang Ungu, itulah ceritaku saat berkunjung ke Keraton Kacirebonan yang merupakan keraton termuda di Cirebon. Pengalaman yang menarik dan berkesan bagiku, karena mendapat tambahan wawasan sejarah khususnya tentang keraton-keraton di Cirebon. Sangat terbantu dengan adanya pendamping / guide yang mumpuni dalam menjalankan tugasnya. Tertarik dengan cerita budaya yang pernah ada dan beberapa diantaranya masih lestari antara lain upacara muludan setiap tahunnya.
Teman-teman pernah berkunjung ke sini juga? Yuk ceritakan pengalamannya di kolom komen ya..
January 26, 2020 at 20:27
Nah, aku sering ke Cirebon. Tapi cuma lewat aja 3 keraton ini, belom pernah sengaja masuk huhuuu. Tiap direncanakan ga jadi terus, terakhir akhir tahun lalu udah didepan keraton Kecirebonan tiba2 bubar mengejar kereta hihii.
Wah daleman keratonnya vintage banget ya, next wajib mampiiir.
January 27, 2020 at 04:37
Wah..sayang sekali, sudah di depan gak sempat masuk ya Nchie..
January 27, 2020 at 00:21
Mirip-mirip dengan arsitektur keraton di Solo atau Jogja ya?
Apa karena masih berdekatan sepulau di pulau Jawa, kalau di Sulawesi mirip-mirip juga sepulau gitu.
Dan mengapa ya, hampir semua kerajaan itu pasti punya peninggalan gamelan, kalau nggak salah di Sulawesi juga CMIIW, etapi di sana paling terkenal itu gambus sih 🙂
January 27, 2020 at 04:38
Biasanya gamelan itu digunakan pada upacara-upacara yg diadakan di keraton ya..
January 27, 2020 at 02:48
wah , di belakangnya ada tempat latiahn nari, aku dan anakku suka latihan di sana jaamn anakku masih di cirebon
January 27, 2020 at 04:38
Ah iya, kabarnya begitu, ada tempat latihan menari di keraton ini.
January 27, 2020 at 07:59
Aku uda lama nggak maen ke Cirebon, mbak. Jadi belum mampir ke Keraton ini. Banyak sekali benda-benda pusakanya, ya 🙂
January 30, 2020 at 06:09
Iya mba..
January 27, 2020 at 08:31
waktu le cirebon, hendak mampir ke kraton ini ga beruntung.. pintu depannya ditutup, kata warga yang lewat disana, katanya sedang tutup.
tiket yang cukup murah untuk masuk kesini,apalagi udah beserta jasa guide.
besok kalau ke cirebon lagi bisa dicoba
January 30, 2020 at 06:09
Semoga lain kali ya ..
January 27, 2020 at 08:56
abis baca artikel tentang Cirebon eh trus nemu artikel ini, kayana harus main deh ke Cirebon. aku suka banget main ke keraton, suka ngebayangin jaman dulu bagaimana ya kehidupan di dalam keraton. apalagi kalau ada guide-nya, bisa dapat ilmu lengkap.
January 30, 2020 at 06:08
Betaaah deh main ke Cirebon
January 27, 2020 at 12:23
aku sering main kesana tapi ngga tau sampe detail gini loh mba, hihi duh jadi malu, malahaku belajar nih dari artikelnya 🙂
January 30, 2020 at 06:07
Wah asyik sering main ke sana ya mba..
January 27, 2020 at 14:05
Kalau lihat perabotan unik dan bernilai seni tinggi kayak begini maunya angkut bawa pulang ke rumha hehehe 🙂 AKu pernah ke Cirebon tapi ga mampir ke keratonnya, cuma ke makam sunan aja mbak 🙂 Benda2 pusaka ini kudu dijagain super ketat nih ngeri ada yg mencurinya.
January 30, 2020 at 06:06
Nah..makam Sunan juga ramai dikunjungi tuh ya..
January 27, 2020 at 15:27
Wah, harga tiket include sm guide, keceeee. Seneng deh kalau jalan-jalan ke tempat bersejarah gini, didampangi dengan guide. Ah semoga saya punya kesempatan utk berkunjung ke sini juga. Aamiin
January 30, 2020 at 06:06
Bisa memberi tambahan juga mba..
January 27, 2020 at 20:30
andai ga buru2 waktu ke cirebon. pasti sempet mampir ke keraton kacirebonan. next trip kalo ke cirebon lagi mau mampir ah 🙂
January 30, 2020 at 06:05
Next trip ya mba..
January 28, 2020 at 05:55
Nah kalau ini keraton beneran ya , buka n kayak keraton abal abal yang lagi viral. Mengingat sejarah memang perlu
January 30, 2020 at 06:04
Setuju sekali..
January 28, 2020 at 07:06
Aku sungguhan baru tau kalau ada 3 keraton di Cirebon.
Sungguh kaya budaya Indonesia.
Dan muludan juga dirayakan urang Cirebon yaa..
Apakah mandiin keris juga dilakukan orang keraton, kak?
Sampai sekarang masih ada Raja yang memimpin?
January 30, 2020 at 06:04
Di keraton ini, masih ada Sultan Kacirebonan ke-9 mba..
January 28, 2020 at 08:01
Belum pernah ke Cirebon jadi makin penasaran pengen adventure di sana dan melihat museum plus alamnya. Menarik sekali Keraton Kacirebonan ini
January 30, 2020 at 06:03
Yuk yuuk..main ke Cirebon..
January 28, 2020 at 09:42
Wah mantaps nih aku pernah ke keraton di cirebon tuh namanya keraton kasepuhan ..beda ya..hehe
January 30, 2020 at 06:03
Kasepuhan tambah bagus juga Teh, ada museum baru..
January 28, 2020 at 09:45
waktu ke Cirebon aku belum sempat mampir ke sini mba..sepertinya oke untuk dikunjungi next. Yang pasti bangunannya mirip ya..dan aku suka geram dengan kelakuan Belanda yang memecah – belah bangsa kita dulu
January 30, 2020 at 06:02
Iya mba..politik pecah belah Belanda memang sangat jahat ya
January 28, 2020 at 10:20
Nah ini baru the real kraton. Wkwk ga kayak kraton dan kerajaan abal2 yang lagi viral ntuh. Hahaha
Btw aku slalu anggap kraton itu suatu tempat yg mistis tapi eksotiss..
Makasug mbakkk udah menunjukan seisi kraton Cirebon ini
January 30, 2020 at 06:02
Betoool..bukan keraton abal2 nii…
January 28, 2020 at 11:33
Tempatnya adem ya bangunannya juga masih terlihat kokoh meski termakan usia. Aku pernah ke Cirebon tapi belum sempat kesini kemarin soale kerja seharian. Semoga lain waktu bisa kesini.
January 30, 2020 at 06:01
Alhamdulillah terawat dengan baik..
January 28, 2020 at 21:16
Wah, saya juga baru tahu kalau ada 3 Keraton di Cirebon.
Guide-nya ini untuk mendampingi berapa orang ya, mbak?
Bisa nggak disewa jasanya eksklusif untuk mendampingi saya saja misalnya?
Kalau rame-rame, rasanya tidak terlalu leluasa untuk berhenti dan bertanya 🙂
January 30, 2020 at 05:56
Setiap pengunjung, tidak harus rombongan. Lha kemarin saya juga pas sendiri kok, tetap didampingi dan diberi penjelasan dg detil
January 30, 2020 at 01:42
Jadi di Cirebon, ada 3 lokasi keraton yang bisa dikinjungi dan salah satunya adalah Keraton Kacirebonan ini rupanya.
Hebat sekali permaisuri Ratu Raja Resminingpuri yang membangun sebuat keraton untuk membesarkan putra yang akan meneruskan tahta ayahnya.
January 30, 2020 at 05:48
Lebih tepatnya memprakarsai pembangunan keraton ini ya..
January 30, 2020 at 06:05
Aku baru 2 keraton yg dikunjungi waktu ke Cirebon. Pernah denger sih kalau Keraton Kacirebonan, sempalannya Keraton Kanoman. Btw…penasaran nih ama penjelasannya pa Yanto apa aja…
Perlu nih melengkapi jelajah Cirebon…
Makasih infonya
March 21, 2020 at 18:07
Betul..kata Pak Yanto Kacirebonan ini sempalannya Kanoman
January 30, 2020 at 19:01
Ternyata kalau diulik, dari satu tempat Keraton Kacirebonan saja sudah banyak banget informasi sejarah yang didapat. Saya serasa baca babad Cirebonan haha. Seru.
February 3, 2020 at 19:02
Hehe..lebih asyik lagi dengar langsung dr guidenya mba..
January 30, 2020 at 23:28
Mbak, sebetulnya bagaimana sih prestasi Cirebon bagi kerajaan-kerajaan lain di masa lalu? Apakah mereka menghasilkan produk tertentu yang sering dicari banyak orang sebelum Belanda masuk?
February 3, 2020 at 19:01
Wah..aku harus belajar lagi niih..hehe..
January 31, 2020 at 15:02
Ada lagi keraton keempat mbak, namanya Kaprabonan, tapi memang dua keraton yang terbesar di Cirebon adalah Kanoman dan Kasepuhan. Keraton Kaprabonan ini lahir dari perselisihan di Kanoman.
Itu paseban kayaknya bagus ya jadi kedai kopi 😀
February 2, 2020 at 09:45
Nah kmrn sempat kutanya juga selintas ttg Keprabonan, tapi ketiga guide merevisi penyebutanku, Keprabonan bukan keraton kata mereka..nah..mana yg betul ya? Hehe..
January 31, 2020 at 16:38
Wahh perjalanan yang seru mbak.
Ada banyak nilai sejarah yang kami dapatkan lewat tulisan ini.
Karena kami berasal dari Sumatra jadi kami agak bingung dengan konsep Keraton, tapi yang jelas kami tertarik juga mengetahui berbagai sejarah Jawa.
Salam hangat dari kami Ibadah Mimpi
February 3, 2020 at 19:00
Terima kasih..
February 1, 2020 at 15:13
Semua benda-benda keratonnya masih lengkap dan terawat dengan baik ya mba.. jadi belajar lagi lebih detail tentang sejarah raja-raja di Cirebon
February 3, 2020 at 18:59
Iya mbaa..sarana belajar sejarah juga..
February 3, 2020 at 11:59
Wah aku pernah dulu banget mbak ke Keraton Cirebon yang deket alun-alun kalo nggak salah, terus sempat Solat di masjid sampingnyaa itu juga. Tapi udah lama banget, pengen kesana lagi hehe
February 3, 2020 at 18:56
Oh yg dekat masjid agung itu Keraton Kasepuhan ya…
February 4, 2020 at 03:35
Memang Cirebon banyak wisata keratonnya ya, dan semua punya kisah yang berbeda meskipun sama-sama sangat menarik.
Belum selesai saya menjelajah semua keraton di Cirebon.
February 4, 2020 at 04:51
betul mbaa… dapat info ada Kaprabonan juga lho..hehe..
February 6, 2020 at 23:03
Berkunjung ke Cirebon begitu unik dengan keindahan yang tersebar di sudut kotanya. Semakin menarik dengan banyaknya keraton yang bisa menjadi destinasi kunjungan
March 21, 2020 at 18:08
Betuuuul…
Pingback: Berkunjung ke Museum Pusaka Keraton Kasepuhan Cirebon |
Pingback: Kunjungan Kedua ke Keraton Kasepuhan Cirebon |
Pingback: Kunjungan Singkatku ke Keraton Kanoman Cirebon |