Yuk, menanam Seledri di rumah. Hai Sahabat Lalang Ungu, apa kabar? Semoga semua sehat dan bahagia ya.. Mumpung weekend nih, adakah yang meluangkan waktu untuk berkebun? Nah, kali ini aku ingin bercerita tentang pengalaman kami bertanam sayur di pekarangan rumah, di antaranya adalah Seledri.
Tentang Seledri
Sahabat semua tentunya sudah kenal dengan tanaman sayur satu ini, bukan? Atau bahkan sudah bersahabat erat..hehe.. Nah, sekedar mengingatkan saja, berikut ini sedikit ulasan tentang Seledri.
Tanaman sayur yang mempunyai nama latin Apium graveolens L ini merupakan salah satu jenis tanaman sayur yang banyak dimanfaatkan di dapur sebagai bahan masakan ataupun sebagai tanaman obat.
Daun, tangkai daun, buah dan umbinya tercatat bisa dimanfaatkan, namun sejauh ini yang umum dikonsumsi (minimal olehku dan lingkungan sekitarku) adalah daun (termasuk tangkai daunnya). Sup, Bakso, Soto, Bubur Ayam, adalah beberapa menu masakan yang menggunakan daun Seledri sebagai pelengkap 😋
Sebagai tanaman obat, Seledri banyak disebut sebagai penurun tensi / tekanan darah, juga mempunyai khasiat peluruh / diuretika , anti rematik serta pembangkit nafsu makan. Namun ada juga teks yang memperingatkan untuk tidak terlalu banyak mengkonsumsi Seledri ini karena bisa mempengaruhi produksi air susu (mengurangi).
Bertanam Seledri di rumah
Mengingat banyaknya manfaat tanaman ini, alangkah baiknya bila kita juga menanam Seledri di rumah kita masing-masing, minimal untuk memenuhi kebutuhan keluarga kita, membantu bila ada tetangga yang membutuhkan, atau bila hasilnya berlebih, bisa dijual juga dan jadi penambah uang jajan lho..hehe..
Benih / bibitnya dari mana?
Menanam Seledri di rumah bisa menggunakan benih ataupun bibit. Oya, benih adalah biji-biji tanaman yang harus disemai terlebih dahulu sebelum tumbuh menjadi tanaman berdaun, sedangkan bibit adalah tanaman kecil (lengkap akar, batang dan daun) hasil dari penyemaian benih, siap ditanam / dibudidayakan hingga menjadi tanaman dewasa.
Nah, agar tidak ribet, kusarankan teman-teman membeli bibit Seledri dari kios/toko tanaman terdekat, sehingga tidak perlu menunggu lama menyemai (sekitar 1 bulan hingga tumbuh 3-4 helai daun, saat siap pindah ke pot/polibag). Bisa juga teman-teman membeli tanaman Seledri yang sudah jadi dalam pot kecil, siap untuk ‘dipecah’ ke dalam pot-pot lainnya, atau dipindahkan ke pot yang lebih besar.
Menanam Seledri di pot/polibag
Setelah mempunyai bibit Seledri, selanjutnya kita siapkan tempat untuk menanamnya, bisa pot (beragam jenis bahan dan ukuran), atau polibag (plastik hitam beragam ukuran untuk menanam), atau bisa juga memanfaatkan kaleng bekas cat / ember rusak / panci rusak, dll ☺ Ingin membuat pot dari barang bekas? nih, bisa dibaca di tulisanku yang berjudul Pemanfaatan Barang Bekas untuk Pot Tanaman.
Untuk media tanam siapkan tanah yang gembur, pupuk / kompos dan arang sekam, dengan perbandingan 1:1:1. Ketiga bahan media tanam ini juga bisa teman-teman peroleh di kios / toko tanaman ya.. Jadi saat beli bibit jangan lupa beli sekalian medianya ya..
baca juga : Yuuk, membuat media tanam organik
Nah, setelah bibit ditanam dalam pot dengan menggunakan media tersebut, lakukan penyiraman pagi & sore hingga sekitar seminggu. Selanjutnya cukup 2-3 kali seminggu atau tergantung cuacanya. Jika puanaaaas seperti saat ini, lakukan penyiraman lebih sering namun jaga jangan sampai tanahnya becek karena Seledri bisa busuk.
Pemupukan dilakukan 1-2 Minggu sekali, hindarkan dari panas langsung ataupun terkena hujan langsung. Panen pertama sekitar umur tanaman 1-3 bulan, selanjutnya bisa berulang hingga tanaman tua / tidak produktif. Cara panen dengan memotong pangkal tangkai daun secara periodik.
Menanam Seledri secara hidroponik
Selain ditanam dengan menggunakan media tanah, Seledri juga bisa ditanam secara hidroponik. Oya hidroponik adalah cara tanam dengan menggunakan air sebagai media tanam, dengan penambahan nutrisi cair untuk memenuhi kebutuhan unsur hara bagi tanaman.
Seledri dapat ditanam di pekarangan kita dengan cara hidroponik, baik dengan sistem bak (sistem WICK) ataupun dengan sistem NFT yang menggunakan pipa pralon. Untuk keduanya, dibutuhkan netpot atau gelas plastik, rockwool sebagai media penopang dan juga sumbu bisa menggunakan kain flanel / kaos, sebagai perantaran akar dengan media air. Selain itu juga dibutuhkan nutrisi AB mix sebagai zat hara yang dibutuhkan untuk pertumbuhan tanaman.
Menurutku, perawatan tanaman hidroponik relatif lebih mudah daripada yang menggunakan media tanah. Kita tak perlu melakukan penyiraman, hanya menjaga ppm air tetap (dicek secara berkala dg alat pengukur ppm). Membandingkan tanaman sejenis dan berumur sama yang ditanam di tanah dan di hidroponik, menurut pengalaman kami lebih bongsor yang hidroponik 🙂 Oya, kita juga bisa membuat sendiri pot hidroponik lho…
Selain kita konsumsi sendiri, Seledri ini juga bisa kita jual bila hasil tanaman kita lebih banyak dari kebutuhan kita sehari-hari. Harga bisa bervariasi ya..bisa mencapai 20-25 ribu rupiah per-kg nya. Atau diikat/diunting kecil-kecil sekitar 25-30 gr misalnya, sesuai dengan kebutuhan pasar. Eh, kemarin kami mencoba nitip 15 ikat di Warung Tani, laku Rp.1500,- per ikat (25 gr). Lumayaan..bisa buat beli benih baru 😊
Olahan Seledri yang praktis
Sebagaimana kita tahu, ada banyak menu masakan yang menggunakan Seledri sebagai salah satu bahan pelengkapnya. Namun, bila ingin mencoba mengolahnya selain sebagai pelengkap sayur, bisa juga lho.. Ni, kucatatkan 2 resep praktis yang sudah pernah kucoba (dan sudah kuunggah di akun Cookpad Mechta Deera, hehe..) :
Jus SELENA
Kunamakan Jus SELENA karena bahan utamanya adalah Daun SELEdri dan buah NAnas Madu 😋
Bahan-bahan Jus SELENA ( untuk 4 Gelas)
- Daun Seledri (6 tangkai / 20gr)
- Nanas Madu kecil (2 bh / 160 gr)
- Madu / Gula (3 sdm / sesuai selera)
- Air Jeruk Nipis (1 sdm)
- 400 ml air matang
Cara pembuatan Jus SELENA
- Cuci Nanas dan Daun Seledri, potong-potong.
- Masukkan ke dalam blender bersama air, madu/gula dan air Jeruk nipis, lalu blender hingga halus
- Saring hasil blenderan, lalu simpan di lemari pendingin
- Jus SELENA siap dikonsumsi
Keripik Daun Seledri
Bahan-bahan Keripik Daun Seledri (untuk 100 gr)
- 100 gr Daun Seledri
- Tepung Bumbu secukupnya
- Air es / dingin secukupnya
- Minyak untuk menggoreng
Cara membuat Keripik Daun Seledri
- Petik daun-daun seledri dengan sisakan sedikit tangkai di tiap helai daunnya
- Buat adonan tepung basah di mangkuk : 4-5 sdm tepung bumbu serbaguna ditambah air es sedikit demi sedikit hingga adonan kentalnya pas
- Di piring lain, taburkan tepung bumbu serbaguna secara tipis dan merata
- Celup masing-masing Daun Seledri ke adonan basah, lanjutkan dengan menggulingkannya di tepung bumbu yang kering, hingga tepung melapisi permukaan daun
- Siapkan minyak panas, goreng daun-daun yang telah diselimuti tepung tersebut, hingga kering kecoklatan
- Angkat dan tiriskan, siap dinikmati langsung / masukkan ke dalam toples / wadah tertutup agar tetap renyah
Nah Sahabat Lalang Ungu, itulah pengalamanku bertanam Seledri, terutama menggunakan sistem hidroponik (karena kami malas menyiram) haha.. Alhamdulillah hasilnya cukup bagus, bisa untuk konsumsi sendiri, dibagikan ke tetangga bahkan hingga dijual ☺
Yuuk…menanam Seledri di rumah. Nah, bila ada teman yang sudah bertanam Seledri juga, bagi kisahnya di komen yuuk..
88 Comments
Leave a reply →