
Yuuk, membuat Media Tanam Organik
Sahabat Lalang Ungu, yuuk membuat media tanam organik. Senang rasanya ketika beberapa teman menyatakan ingin mulai berkebun di rumahnya. Ada yang menanyakan tentang media tanamnya, tentang tanaman sayurย yang cocok ditanam di pekarangan, tentang perawatannya, dll.
Nah, kali ini aku tuliskan tentang cara membuat media tanam organiknya ya. Kebetulan beberapa waktu lalu aku mengikuti pelatihan singkat bersama Teman Berkebun, uraian berikut ini kudapat dari pelatihan singkat tersebut.
Apa syarat media tanam yang baik?
Fungsi dari media tanam adalah untuk menopang tanaman, memberi nutrisi bagi tanaman dan menyediakan tempat bagi akar, untuk tumbuh dan berkembang.
Nah, media tanam yang baik harus dapat memenuhi ke-3 fungsi tersebut dengan baik dan secara umum, syarat-syarat media tanam yang baik adalah sbb :
- Mampu menyediakan ruang tumbuh bagi akar tanaman, sekaligus sanggup menopang tanaman.
- Memiliki porositas yang baik, dalam arti mampu menyimpan air sekaligus mampu mengalirkan air sehingga air tidak menggenang dan akar menjadi busuk.
- Menyediakan unsur hara yang cukup, baik mikro maupun makro, yang sangat dibutuhkan agar tanaman tumbuh subur.
Media tanam organik, tediri dari apa saja?
- Tanah (bahan utama). Tanah yang baik untuk media tanam adalah tanah dari lapisan atas (top soil). Yang paling baik adalah tanah gembur,ย yang tidak terlalu berpasir namun juga bukan tanah lempung.
- Kompos atau humus. Kompos adalah bahan organik yang berfungsi sebagai penyedia unsur hara bagi tanaman. Hampir semua jenis kompos padat dapat digunakan untuk media tanam. Selain kompos, humus juga dapat digunakan untuk memperbaiki struktur fisik tanah. Tanah humus yang memiliki kandungan hara tinggi ini banyak terdapat di daerah hutan.
- Arang sekam atau sabut kelapa. Arang sekam adalah hasil pembakaran tak sempurna dari sekam padi, berguna untuk meningkatkan kapasitas porositas dari tanah.ย Selain itu arang sekam ini juga bisa menetralisir keasaman tanah, menetralisir racun dan meningkatkan daya ikat tanah terhadap air. Selain arang sekam, dapat digunakan juga sisa sabut kelapa (cocopeat), yang cocok digunakan di daerah kering dengan curah hujan rendah.
Cara membuat media tanam organik
Setelah menyiapkan bahan-bahan yang diperlukan yaitu tanah, kompos / humus dan arang sekam / sabut kelapa, maka kita siap membuat media tanam organik dengan langkah-langkah sbb :
- Siapkan tanah gembur, diayak sehingga menjadi butiran-butiran yang halus. Usahakan tanah dalam kondisi kering agar tidak menggumpal, karena bila menggumpal tidak dapat tercampur dengan rata.
Pengayakan tanah untuk media tanam organik
- Siapkan kompos / humus. Ingat, gunakan kompos yang sudah matang dan siap digunakan. Ayak kompos tersebut hingga menjadi butiran-butiran halus.
- Siapkan Aram sekam atau arang sabut kelapa (cocopeat).
- Campur ke-3 bahan tersebut dengan perbandingan 2 bag tanah, 1 bag kompos dan 1 bag sekam. Aduk hingga tercampur rata.
Campur tanah, kompos dan sekam secara merata
- Siapkan pot atau polibag, masukkan media yang sudah tercampur rata, siram dengan air agar siap untuk ditanami dengan bibit sayur, bunga atau bibit tanaman lain.
Masukkan media tanam organik ke dalam pot / polibag
Penyiraman media tanam organik sebelum ditanami
Nah…mudah bukan untuk membuat media tanam organik ini? Media tanam organik ini sangat berguna bila kita ingin bertanam di lahan terbatas dengan menggunakan pot / polibag / vertikultur sebagaimana yang telah kutuliskan di beberapa posting lalu.
Baca juga : Vertilon : Sistem Pertanian Vertikultur dengan Paralon

Mari berkebun….
Yuuk…mari kita manfaatkan pekarangan kita..!
***
Sumber materi : Booklet “Vertikultur Paralon (VERTILON)” – CV Bhumi Horta. 2019
March 30, 2019 at 16:02
Waaahhh pengenalan tanaman dan alam buat anak sejak dini nih.
Saya dulu suka main tanam-tanam gini, sayang sekarang jarang kayak gini, terlalu rempong urus lainnya hahaha
Anak2 pasti hepi juga nih diajak tanam menanam ini ๐
April 1, 2019 at 06:52
Iya mba..anak2 semangat belajar menanam dan….bermain tanah! Hehe..
March 31, 2019 at 11:38
Seru banget, anak sudah di ajarkan Sedari dini mengenai cocok tanam. Merangsang kepekaan anak jiga terhadap lingkungan. Jadi sadar bahwasanya merusak lingkungan itu gak baik
April 1, 2019 at 06:51
Ya..itu salah satu dampak positif yg diharapkan ya..
March 31, 2019 at 11:44
Sekarang lagi booming nih berkebun ala vertikal ya,mba.
Jadi yang kagak punya lahan, tak perlu khawatir sekarang.
Baidewei,
Ternyata media tanam organik memang sedikit unik ya.
Pantas saja semua hal yang berbau organik harganya sedikit di atas rata-rata
Senang banget lihat aktivitas anak-anak di atas.
Sejak dini sudah diajarkan mencintai tanaman.
Good job!
April 1, 2019 at 06:51
Iya mba..semoga dg lebih dini mengenal lingkungan anak2 makin mencintai lingkungan sekitar..
March 31, 2019 at 15:31
Waaaa… kebetulan banget, aku & pak suami udah lama pingin nyoba nanem2. Terutama sejak lihat media tanam yg pake paralon di Kantor Kecamatan (baru tahu namanya vertilon). Ijin bookmark ya mbak… ๐
Untuk kompos & arang sekam nya bisa beli atau gimana biasanya mbak?
April 1, 2019 at 06:50
Silakan mba… Untuk kompos dan arang sekam bisa dibeli di kios pertanian atau kios bunga mba..
March 31, 2019 at 19:54
di desa saya saat ini lagi digencarkan setiap rumah untuk menanam apa saja mbak, medianya juga seperti ini, media tanam organik. Saya jadi ingat dulu waktu zaman sekolah senang kalau disuruh bawa beginian dan menanam pohon atau buah.
Karena waktu udah lulus dan berkunjung ke sekolah rasanya terharu gitu kalau lihat tanaman yang kita tanam hidup besar dan sehat.
April 1, 2019 at 06:49
Program KRPL ya mba..salah satu program pemanfaatan pekarangan.. senang ya mba lihat halaman kita hijau dan produktif
March 31, 2019 at 21:43
Senangnya yah anak-anak, kalau bukan air atau pasir selalu bikin ketagihan, hanya sayang kalau dirumah gak ada medianya hikss…
April 1, 2019 at 06:48
Beli di kios bunga mba..hehe..
March 31, 2019 at 23:31
Mbak tulisanmu selalu membuat aku mengkeker lahan mana yang bisa aku tanami. Apalagi untuk tanaman organik. Keren blogmu mbak.
April 1, 2019 at 06:47
Terima kasih mba Arda.. Nah, aku ngefans dengan blogmu yg infografis nya kereeen…
March 31, 2019 at 23:54
Jadi ingat waktu anak-anak masih kecil, suka banget ngrusuhi ibunya yang hobi nanam di pot, mbak. Sekarang paling cuma bantuin ngangkat2 pot yang pengen aku pindah kesana sini
April 1, 2019 at 06:47
Sekarang anak2 sdh bisa jadi asisten ya mba..hehe..
April 1, 2019 at 01:53
Jadi pengen tanem-tanem lagi. Btw tanah kering ini bisa dibeli ditukang tanaman kah? Waktu kemaren saya beli tanahnya lembab, maklum gak punya tanah di rumah jadi harus beli hehe
April 1, 2019 at 06:46
Sama mba.. saya juga biasanya beli tanah..haha..
April 1, 2019 at 02:36
Pasti anak2 senang ya mbak diajarin menanam tanaman organik. Dan saat ini lahan pekarangan sempit bukan menjadi halangan untuk bercocok tanam, ada media menanam tanaman organik yang bisa diterapkan…. Terimakasih tipsnya mbak.
April 1, 2019 at 06:46
Terima kasih kembali mba.. iya, anak2 senang saat bermain tanah..hehe..
April 1, 2019 at 07:03
Seruuu pisan mba ini yang belajar bercoxok tanam.. anak-anak pada semangaat ya mba. Swneng liatnya.. mau aaah cobaaa di rumah
April 1, 2019 at 20:26
Yuk mba..dicoba dg anak-anak..
April 1, 2019 at 07:36
Kelihatannya mudah ya, bisa jadi kegiatan praktek anak-anak daripada main gadget terus. Pengen sih nyobain nanam-nanam begini tapi tanganku suka gagal wkwk
April 1, 2019 at 20:26
Ayok dicoba dulu mba..ntar ketagihan..hehe .
April 1, 2019 at 08:14
Ajariinnn noofa nanem2 bgitu dong budheeee.. biar bisa nanem2 di rumah
April 1, 2019 at 20:25
Siniii..kita belajar nanam2, Noofa…
April 1, 2019 at 08:38
Cita-citaku banget nih punya tanaman di pekarangan rumah tapi sayang banget saat ini pekarangan rjmah ku terbatas banget euyy.
April 1, 2019 at 20:25
Yuk diakali dg sistem vertikultur / ditata ke atas mbak..
April 1, 2019 at 09:00
Waah ilmu baru soal tanam menanam nih. Mau ah nyobain bareng anak-anakku, buat kegiatan hari minggu besok. Makasih ya mba ๐
April 1, 2019 at 20:24
Sami2 mba.. semoga anak2 suka ya mba..
April 1, 2019 at 09:08
Kudu teaten dan sabar ya nanam2 ๐
Kalau di rumah yg aku tanam belimbing wuluh sama jeruk purut mbak ๐
Aku tu yg pengen beli polibag itu, ternyata bsa jg kan ya nanam sayur di situ ๐
April 1, 2019 at 09:08
telaten
April 1, 2019 at 20:24
Bisa mba.. Atau pakai alat masak bekas..seperti panci yg berlubang / bakul nasi..hihi..
April 1, 2019 at 09:16
Jadi pengen praktik bikin juga mbaaa
Kalo liat begini berasa gampang ya.
Asal ada bahan bahan langsung bikin pasti seruuu
April 1, 2019 at 20:22
Yuk dipraktekkan Nyi..nyari bahan2nya juga gampang kok..di kios2 tanaman ada..
April 1, 2019 at 09:53
Senangnyaaa…
Aktivitas berkebun ini adalah favorit keluarga…emm, anak-anak sama suami lebih tepatnya.
Dan impian, pingin nanem tanaman toga di depan rumah. Supaya banyak manfaat.
April 1, 2019 at 20:21
Yuuk…menanam bersama ..
April 1, 2019 at 19:02
Baca tulisan ini pas banget mba aku lagi nyari pilihan apa ya yang pas ya buat perkarangan rumah. Dan baca tulisan ini aku jadi punya inspirasi yang tepat
April 1, 2019 at 20:21
Semoga bermanfaat mba..
April 1, 2019 at 21:44
Pekaranganku luaaas banget Mba. Maklum tinggal di kampung yang rumahnya aja masih jarangยฒ.
Tanaman yang banyak itu kelapa, pisang sama cabe. Pengen sebenernya bikin kebun sungguhan, maksudnya beneran dikonsep dan dirawat dengan serius. Kalan eksekusinya ini yaaa kok mager muli, wkwk.
April 2, 2019 at 05:10
Naah..asyik banget tuh mba klo punya pekarangan luaaas.
Tinggal dibuat bedengan2 utk menanam sayur mayur kesukaan. Mantaab..
April 6, 2019 at 07:36
Diantara bbrp media tanam nya
Aku paling suka kesulitan cari kompos itu
Kata teman2 komunitas makassar berkebun dih iitu yg bagusss
Hehe
Aku senneg jg berkebun kalo smua alat bahan lengkap ya haha dibutuhkan juga tangan2 berkekuatan alam hihi
Pingback: Mudahnya Bertanam Krokot Hias |
Pingback: Yuuk, menanam Seledri di rumah |