LALANG UNGU

Ruang berbagi pengalaman dan manfaat

Hutan sumber air bersih
Hutan sumber air bersih

Adopsi Hutan, Salah Satu Cara Menjaga Warisan Berharga Untuk Generasi Mendatang

| 74 Comments

Adopsi Hutan, Salah Satu Cara Menjaga Warisan Berharga Untuk Generasi Mendatang. Salam jumpa, Sahabat Lalang Ungu.. Masih tetap sehat dan bahagia, bukan? Tak terasa kita telah ada di pekan terakhir Bulan Agustus, bulan bersejarah bagi Bangsa Indonesia. Tentu saja hari penting di Bulan Agustus tidak hanya Hari Proklamasi Kemerdekaan RI yaitu tanggal 17 Agustus saja, namun ada tanggal-tanggal lain yang tercatat sebagai Hari Besar / Hari Peringatan baik Nasional maupun Internasional, dan yang terbaru adalah peringatan  Hari Hutan Indonesia . Apakah teman-teman sudah tahu tentang hal ini?

Hari Hutan Indonesia

Apa itu Hari Hutan Indonesia?

Hari Hutan Indonesia adalah satu hari khusus dalam satu tahun, yang digunakan untuk merayakan keindahan, kekayaan maupun kemegahan hutan kita. Peringatan dan perayaan sebagai wujud rasa syukur kita atas manfaat hutan yang selama ini telah dan masih dapat kita nikmati.

Hutan sumber air bersih

Sumber udara dan air bersih, salah satu manfaat hutan

Kapan peringatan Hari Hutan Indonesia?

Pada tanggal 7 Agustus 2020 dilakukan kegiatan perayaan Hari Hutan Indonesia untuk pertama kalinya. Kegiatan yang melibatkan lebih dari 100 organisasi dan komunitas ini digelar secara virtual (melalui YouTube) dengan menampilkan beragam acara baik itu acara seni  (musik, tarian, standup comedy, wayang beber), meditasi, talkshow, hingga jalan-jalan virtual menikmati hutan-hutan Indonesia.

Mungkin teman-teman penasaran ya, kenapa tanggal 7 Agustus dipilih sebagai Hari Hutan Indonesia? Menurut Andre Christian yang merupakan Ketua Hutan Itu Indonesia, pemilihan tanggal 7 Agustus ini adalah sebagai momen refleksi bersama Masyarakat Indonesia, mengingat pada tanggal ini setahun yang lalu telah disahkan oleh Presiden Joko Widodo, Instruksi Presiden No 5 Tahun 2019 tentang Penghentian Pemberian Izin Baru dan Penyempurnaan Tata Kelola Hutan Primer dan Lahan Gambut.

Mengapa hutan perlu dijaga?

Hutan sebagai paru-paru dunia

Hutan = Paru-paru Dunia

Sahabat Lalang Ungu, bagaimanapun latar belakang pemilihan tanggal 7 Agustus sebagai Hari Hutan Indonesia, aku sangat setuju bahwa kita harus berpartisipasi dalam pelestarian hutanhutan kita. Sebagaimana telah disebutkan sebelumnya, hutan sangat besar manfaatnya dalam kehidupan kita : sumber air dan udara bersih, sumber pangan dan obat-obatan, akar budaya berbagai suku bangsa Indonesia, hutan sebagai penyerap karbon dan juga sebagai penjaga iklim dunia.

Mengutip artikel Rizka Zakia dalam saintif.com terdapat 11 manfaat hutan bagi manusia, yaitu 2 Manfaat Klimatologis  yaitu : (1)  Menjaga keseimbangan iklim dan (2) Sebagai Paru-paru Dunia; 3 Manfaat Ekologis yaitu : (1) Mencegah erosi dan banjir, (2) Menjaga kesuburan tanah dan (3) Menjaga kelestarian keanekaragaman hayati; 3 Manfaat Hidrolis yaitu : (1) Penampungan air hujan, (2) Mencegah intrusi air asin, (3) Mengatur siklus air dalam tanah; dan 3 Manfaat Ekonomis  yaitu (1) Penjualan Hasil Hutan, (2) Pariwisata, (3) Penyumbang devisa.

Salah satu manfaat hutan secara ekonomis yaitu dalam pariwisata, mungkin adalah yang paling nyata bagiku. Berkunjung ke hutan itu menyenangkan! Terus terang aku memang belum berkesempatan mengunjungi hutan-hutan besar di Indonesia seperti di Papua, Kalimantan, Sumatera dll.

Sebaliknya, aku baru menikmati sebagian keciiil dari paru-paru dunia, terutama yang relatif dekat dengan domisiliku : Jalan berkelok dramatis di Alas Roban Batang, hutan Pinus Sikembang Batang, Kragilan Magelang maupun Petungkriyono Pekalongan, hutan Mangrove Pekalongan, Brebes, Semarang dan Karimunjawa… Hutan-hutan kecil memang, namun itupun telah memberikan keindahan dan kenyamanan yang besaar bagiku. Masing hutan mempunyai keindahan dan keunikan. Bahkan sesama hutan Pinus misalnya, tetap saja berbeda keindahannya antara Hutan Pinus di Kragilan dan di Sikembang. Semoga suatu saat aku berkesempatan berkunjung ke hutan-hutan yang lebih besar dan mengenal keanekaragaman hayati hutan yang lebih banyak lagi. Aamiin…

Hutan Pinus Petungkriyono

Menikmati hutan Pinus di Petungkriyono

Baca Juga : Melepas Rindu ke Petungkriyono

Apa jadinya bila hutan kita rusak atau bahkan hilang?

Maka kita dan terutama generasi masa depan akan kehilangan semua manfaat tersebut dan pada akhirnya kesulitan-kesulitan dalam mempertahankan hidup yang layak akan kita dan anak-cucu kita alami. Bisa dikatakan kita ikut ‘membunuh’ anak-cucu kita sendiri bila kita saat ini abai dan berdampak pada hilangnya hutan kita di kemudian hari ☹️

Bagaimana kita bisa berpartisipasi menjaga hutan agar tetap lestari?

Ramon Y Tungka yang menjadi salah satu pembicara dalam talkshow yang diadakan dalam Perayaan Hari Hutan Indonesia kemarin, menyampaikan bahwa ada banyak cara kita untuk berpartisipasi dalam menjaga hutan kita tetap lestari. Turut mendukung kampanye pelestarian alam dan hutan adalah salah satunya. Taat aturan saat masuk Taman Nasional atau Kawasan Konservasi adalah cara lainnya. Mungkin terdengar sepele, tapi memang sangat penting untuk bersikap disiplin dan mentaati aturan yang dibuat untuk menjaga hutan / alam dari kerusakan ataupun deforestasi. Cara-cara lainnya masih banyak, tidak menggunakan barang yang merusak hutanmenggunakan bahan-bahan organik, dll.

Sedangkan menurut Hutan Itu Indonesia, ada 6 aksi yang bisa kita lakukan yaitu : (1) Ikut Kampanye Jaga Hutan; (2) Mengonsumsi hasil hutan; (3) Mengadopsi pohon di hutan; (4) Berkunjung ke hutan; (5) Ceritakan tentang hutan dengan karya dan talentamu; dan (6) Memperingati Hari Hutan Indonesia – 7 Agustus.

Di Hutan Mangrove Karimunjawa

Alhamdulillah..sempat berkunjung ke hutan Mangrove Karimunjawa

Baca juga :  Catatan Perjalananku Mengikuti Famtrip Karimunjawa dan  Yuk Berlibur ke Dewi Mangrovesari

Mungkin kita -minimal aku- belum mampu melakukan semua itu secara total, namun kita bisa mulai sedikit demi sedikit. Bila belum mampu ikut menjaga hutan secara aktif, kita lakukan saja apa yang saat ini mampu kita lakukan. Bila belum mampu melakukan sendiri, mari lakukan bersama-sama. Bergotong-royong. Terlibat aktif atau minimal mendukung kampanye pelestarian hutan misalnya, itu salah satu hal yang menurutku bisa kulakukan saat ini. Salah satu yang membuatku tertarik adalah program adopsi pohon di hutan.

Jaga hutan melalui Adopsi Hutan

Kita dapat berpartisipasi menjaga hutan dengan cara ikut memelihara / mengadopsi pohon-pohon di hutan, agar terjaga kelangsungan hidupnya dan tidak sampai rusak / mati.

Apakah adopsi pohon di hutan itu maksudnya kita mengambil pohon di hutan lalu kita pelihara di rumah?

Tentu saja bukan!

Kita tak harus turun tangan merawat langsung pohon-pohon itu baik di hutan ataupun dibawa ke rumah, namun kita bisa ikut merawat secara tidak langsung yaitu melalui donasi yang kita berikan bagi perawatan pohon-pohon di hutan tersebut.

Donasi itu bisa kita salurkan melalui Adopsi Hutan yaitu sebuah upaya pengumpulan dana yang dilakukan melalui kanal kitabisa.com. Hasil dana yang terkumpul kemudian akan disalurkan kepada organisasi pendamping masyarakat sekitar hutan. Dana itu dapat mendukung biaya patroli pemeliharaan hutan, kewirausahaan sosial juga kegiatan-kegiatan di bidang kesehatan dan pendidikan.

Nah, dengan berdonasi dalam Adopsi Hutan ini kita bisa ikut menjaga hutan -dan area di mana terdapat pohon-pohon tegak- kita, meski dari rumah. Dengan adopsi hutan ini, kita bisa berpartisipasi menjaga hutan yang merupakan warisan berharga untuk generasi mendatang.

Ohya, target dana adopsi hutan ini adalah 1 Milyar rupiah, dan sampai dengan saat penulisan blogpost ini terkumpul dana sejumlah Rp.22.491.904,- Duuh..masih jauh dari target ya 😢

Sahabat Lalang Ungu, yuk kita lakukan donasi juga melalui Adopsi Hutan ini, sebagai salah satu bentuk partisipasi kita menjaga hutan, secara gotong-royong. Kalau bukan kita, siapa lagi? Kalau tidak sekarang, kapan lagi??

***

Bahan bacaan :

  1. Saatnya, 7 Agustus Kita Rayakan Sebagai Hari Hutan Indonesia. Mongabay.co.id . 8/9/2020 diakses pada 25/8/2020
  2. 11 Manfaat Hutan untuk Manusia (LENGKAP). saintif.com diakses pada 25/8/2020

74 Comments

Leave a Reply

Required fields are marked *.