Suatu sore beberapa hari lalu, adik pulang membawa sebuah mainan di tangannya. Sebuah mainan yang tampak tak asing bagiku, mainan yang duluuu cukup akrab di masa remaja kami.
“Dapat nok-nok dari mana, dik?”
“Nemu kok.. Entah punya siapa ketinggalan di warung. Kita simpan saja dulu, kalau-kalau yang punya nyariin..” jawabnya sambil mengulurkan mainan itu padaku. “Kata Ela, ini namanya lato-lato, yang lagi viral itu..” tambahnya.
Aku mengamati benda ditanganku : dua bola plastik berwarna kuning yang diikat dengan tali senar biru. Kupegang dengan posisi kedua bola tergantung sejajar, lalu perlahan kugerakkan tanganku. Tok tok tok tok…terdengar bunyi khas ketika kedua bola terbentur, saling memantul dan berkali-kali saling berbenturan dan menimbulkan suara itu.
“Nah..iya.. ini kan nok-nok mainan jaman kita dulu… Viral lagi to sekarang? Dan namanya jadi lato-lato?” ujarku sambil memainkan nok-nok/lato-lato itu.
“Iya mba..sepertinya betul kata pepatah bahwa dunia itu berputar ya.. Apa yang viral sekarang seperti mengulang masa lalu…” jawab adikku.
Hmm..iya juga ya.. Kita sering mendapati fenomena viral seperti pada mode pakaian, permainan, barang-barang hobi, dll yang pernah terjadi sebelumnya. Seperti mengulang suatu masa. Nah..saat ini rupanya yang lagi ketiban sampur menjadi viral adalah permainan lato-lato ini.
Dan seperti biasa juga, apa-apa yang viral seringnya menimbulkan pro dan kontra. Ada yang beramai-ramai menyambutnya dengan sukacita, ada pula yang berbondong-bondong menolak dengan berbagai alasan.. Duniaa…begitulah adanya.. 😁
Konon lato-lato ini berasal dari Amerika Serikat yang sudah mulai ada sejak tahun 1960-an dan sempat booming di sekitar tahun 1970-an. Di negara kita kalau tidak salah ingat booming mainan ini sekitar tahun 1990-an ya.. Oya kalau di negara asalnya mainan ini disebut clackers, click-clacks, atau knockers, dulu kami mengenalnya sebagai mainan nok-nok mungkin karena ditelinga kami bunyinya begitu..hehe..
Saat ini mainan ini tidak hanya dimainkan oleh anak-anak saja melainkan juga oleh orang dewasa dan dari berbagai kalangan. Tidak hanya masyarakat biasa, tokoh masyarakat maupun artis-artis juga terlihat banyak mengunggah foto/video mereka sedang main lato-lato di media sosial mereka. Mungkin hal tersebut juga yang mendorong makin viralnya lato-lato ini.
Aku sendiri biasa-biasa saja bila ditanya pendapatku tentang mainan ini. Seperti layaknya mainan-mainan lainnya lah. Ada sisi positif maupun negatifnya. Salah satu segi positifnya, mainan ini bisa mengalihkan perhatian anak/orang dewasa dari gadget. Selain itu mainan ini bagus juga untuk melatih koordinasi antara otak, tangan dan mata / melatih ketangkasan. Namun bukan berarti bisa dimainkan di mana saja dan kapan saja,bukan?
Menurutku, mainan ini selain membutuhkan kesabaran -tidak cocok untuk orang-orang dengan kesabaran setipis tisu..haha..- maupun ketrampilan tangan namun juga membutuhkan kewaspadaan/kehati-hatian. Lihat situasi sekitar saat memainkannya, jangan sampai melukai diri/orang lain, atau pun merusak barang-barang di sekitar.
Khusus bagi anak-anak, aku sangat berharap mereka memainkannya dengan dampingan orang dewasa. Karena anak-anak -apalagi balita- belum mempunyai kemampuan yang baik dalam memperkirakan bahaya/tidaknya suatu kondisi. Kalau orang Jawa bilang bocah kuwi durung duwe duga.
Selain berita baik foto maupun video-video yang memperlihatkan ketrampilan memainkan lato-lato, banyak juga berita yang memperlihatkan sisi lain permainan ini. Ada anak-anak yang terluka akibat terkena lato-lato, cukup membuat hati sesak. Bahkan di beberapa daerah sudah ada larangan membawa/memainkan mainan ini di sekolah.
Efektif nggak ya pelarangan seperti itu? Bukankah biasanya..anak-anak -atau bahkan orang dewasa- justru lebih penasaran melakukan hal-hal yang dilarang ya? hehe.. Menurutku lebih penting memberi pengertian tentang perlunya waspada dan hati-hati dalam memainkannya, dibanding mengeluarkan larangan begitu saja.
Eh..itu sih pendapatku tentang lato-lato yang lagi viral ini ya.. Kalau kalian Sahabat Lalang Ungu, bagaimana pendapatnya? Yes or No untuk lato-lato? Yuk bagi opininya di kolom komen yaaa..
Oya sebagai bonus, ada satu kutipan yang kudapat dari salah satu WAG, sebuah kutipan ringan tapi bisa juga jadi perenungan kita :
22 Comments
Leave a reply →