LALANG UNGU

Ruang berbagi pengalaman dan manfaat

Antara Aku dan Bawang Goreng

| 11 Comments

Sahabat Lalang Ungu, apakah kalian punya pengalaman dengan sesuatu yang dulunya nggak suka…eh lha kok sekarang jadi suka? Kalau aku, punya beberapa. Antara lain beberapa buah-buahan dan olahan makanan.

Buah Kedondong dan Salak adalah buah-buah yang dulu aku nggak suka tapi sekarang jadi doyan. Dulu aku menemukan banyak alasan untuk tidak menyukai kedua buah ini, antara lain rasanya (yang satu sepet satunya lagi asam), bentuk fisik buahnya (yang satu kulit nya tajam sering melukai jari, satunya lagi keras dan perlu perjuangan untuk bisa memakannya). Pokoknya ada saja alasannya. Haha .. Anehnya alasan-alasan itu tak berarti lagi saat sekarang aku suka makan keduanya! 😀

Nah selain kedua buah itu, ada lagi nih makanan yang seperti itu : dulu tak suka, eh sekarang nyari-nyari kalau nggak nemu. Nama makanan itu adalah….Bawang Goreng! Ada apa antara aku dan Bawang Goreng? Simak ceritanya ya ..

Gambar oleh Regimantas Danys dari Pixabay

Saat aku kecil eh hingga remaja kalau nggak salah, Bawang Goreng adalah olahan makanan yang selalu kuhindari. Aku lupa alasan pastinya, yang jelas aku selalu menolak memakannya. Menyingkirkannya bila tak sengaja menemui ada di hidangan yang akan kusantap, bahkan -maaf- melepeh / mengeluarkannya dari mulut kalau tak sengaja termakan!

Kalau sekarang ditanya alasan/penyebab tak suka Bawang Goreng, aku tak ingat pasti.  Mungkin pas awal nyicip dulu itu dapat yang gosong sehingga terasa pahit, atau karena penampilan bawang goreng di masakan yang letoy sangat tidak menarik, atau…entahlah aku lupa kenapanya, yang pasti tidak suka. Eh ketidaksukaanku itu tidak berlaku untuk bawang putih goreng ya… Kalau yang satu ini aku suka, bahkan kalau ngadep setoples kacang bawang yang kucari lebih dulu bawang putih goreng nya 😀

Lalu kapan mulai suka Bawang (merah) Goreng?

Hmm…seingatku saat camping waktu SMA dulu. Masa-masa ikut Pramuka, aku beberapa kali ikut acara kemah. Nah salah satu temanku suka membawa bekal bawang goreng yang renyah, dimakan dengan ditaburkan di atas menu apapun yang dihidangkan saat itu. Kebiasaan yang ditiru teman-teman lainnya. Melihat banyak teman-teman yang suka dan mengikuti caranya..aku jadi tertarik untuk nyobain juga.

Eh…lha kok enak?! Kriuk-kriuk gitu, nggak lembek meskipun ditaburkan di atas mi rebus (masakan kebangsaan saat kemah). Nah..mulai saat itulah aku jadi doyan makan bawang goreng, khususnya yang digoreng garing sehingga tetap kriuk-kriuk saat dikunyah.

Makanan dan bawang goreng

Kalau sekarang, makanan enak, ditambah bawang goreng jadi makin lezaaat menurutku..

Begitulah, sejak saat itu sampai sekarang Bawang Goreng menjadi salah satu kesukaanku. Nggak hanya ditaburkan di hidangan saja..sering kucemilin juga. Tapi..bukan berarti aku lalu suka membuat sendiri, untuk yang satu ini aku nyerah. Bawang goreng buatanku tetap letoy kalau sudah dingin, jadi aku lebih suka beli jadi 🤭

Oya, ternyata bukan hanya sebagai penyedap makanan saja, Bawang Goreng juga mempunyai manfaat bagi tubuh kita. Coba deh googling dengan kata kunci ‘manfaat bawang goreng’ akan kau temui artikel-artikel yang memperinci manfaat olahan bawang yang satu ini. Tapi…jangan juga menjadi berlebihan dalam mengkonsumsinya ya..karena segala sesuatu yang berlebihan itu tidak baik, bukan?

Baca juga: Berkenalan dengan Bawang Dayak

Bawang Goreng saat sarapan

Bawang Goreng penyelamat eh penyemangat sarapan minimalis 🤭

Nah, segini dulu ya cerita randomku tentang Bawang Goreng, salah satu olahan makanan yang pernah kuhindari namun sekarang justru kusukai. Bagaimana dengan kalian, suka atau tidak dengan Bawang Goreng? Atau ada yang mau bagi tips membuat Bawang Goreng tetap kriuk meski sudah dingin? Yuk bagi ceritanya di kolom komen ya ..

11 Comments

Leave a Reply

Required fields are marked *.