Lalang Ungu. Mencicip Kembang Pari di Peken Batikan Pekalongan, baru saja kulakukan pagi ini. Oya, ada yang tahu apa itu “Kembang Pari”?
Meskipun kalau diterjemahkan dalam Bahasa Indonesia kedua kata itu berarti ‘bunga padi’, namun makanan yang kucicip pagi ini sama sekali tidak ada hubungannya dengan bunga-bungaan, namun erat kaitannya dengan Padi, meskipun sama sekali bukan makanan yang terbuat dari bunga padi lho..hehe…

Kembang Pari, jajanan Jadul Pekalongan
Nah, itu dia penampakan makanan yang bernama Kembang Pari itu. Termasuk jajanan khas Pekalongan tempo dulu, yang mungkin sekarang agak sulit untuk ditemukan penjualnya.
Jajanan jadul ini terbuat dari menir atau beras pecah / beras yang tidak utuh, yang biasanya jarang dipilih oleh konsumen. Nah, agar beras apkiran ini tetap bisa dikonsumsi, ibu-ibu kreatif jaman dulu mengolahnya menjadi jajanan yang bercita-rasa manis dan gurih karena adanya topping parutan kelapanya.
Peken Batikan
Nah, Kembang Pari hanyalah salah satu jajanan / kuliner yang dapat kita temui di Peken Batikan Pekalongan. Apa pula itu Peken Batikan Pekalongan?

Peken Batikan di Pekalongan
Peken Batikan Pekalongan adalah sebuah tempat wisata kuliner yang baru diresmikan oleh Walikota Pekalongan pada Minggu, 7 Oktober 2018 yang lalu. Berlokasi di tempat wisata Meduri Asri, Kelurahan Pasirkratonkramat Kecamatan Pekalongan Barat, konsep yang dikembangkan adalah pasar jajan dan kerajinan Pekalongan. Pengelola menggandeng para pegiat UKM kuliner dan kerajinan di Kota Pekalongan, sehingga di sini kita dapat membeli aneka kuliner khas Pekalongan, antara lain Megono, Tauto, Botok, Mi kenyol, pecel, aneka bubur dan juga aneka minuman kesukaan dan juga produk-produk kerajinan batik.

Beberapa jenis kuliner di Peken Batikan Pekalongan
Ya, selain aneka kuliner, terdapat stan-stan aneka produk kerajinan, tidak hanya kain batik namun juga sandal batik, pernak-pernik hiasan rumah dll dengan batik sebagai salah satu daya tarik disainnya. Jadi, selain dapat berwisata kuliner dengan keluarga, ibu-ibu dapat juga mencari produk-produk kerajinan batik di sini.

Wahana permainan di Meduri Asri
Oya, bagi keluarga dengan anak-anak kecil dan remaja, ada juga keasyikan lain, yaitu adanya taman bermain anak dan arena outbound minimalis. Bermain ayunan, perosotan, berenang dan lain-lain pasti mengasyikkan buat mereka. Belum lagi naik sampan atau memancing atau juga terapi ikan.. waah..asyik sekali, bukan?
Berapa HTM nya?
Nah..ini dia yang tak kalah asyik, teman-teman… Untuk masuk ke area Peken Batikan ini tidak ditetapkan HTM ataupun biaya masuk. Gratis, buibu… Hm, emak-emak iriters pasti suka kaan..hehe..

Duit Batok untuk bertransaksi di Peken Batikan Pekalongan
Sedangkan untuk bertransaksi di pasar ini digunakan koin khusus terbuat dari batok kelapa, bernilai Rp. 2000/koin. Rata-rata jajanan bernilai 3 koin atau Rp. 6000/porsinya. Tempat penukaran koin ada 2, yaitu di pintu masuk dan di tengah arena. Tadi pagi antrian belum mengular seperti saat di Minggon Jatinan sehingga sangat nyaman buat pengunjung. Mudah-mudahan bila semakin ramai pengunjungnya pengaturan antrian penukaran koin harus lebih diperhatikan.
Tak ada gading yang tak retak, meskipun benar-benar asyik saat berkunjung ke Peken Batikan tadi pagi, ada beberapa masukan bagi pengelola, sebagai berikut:
- Akses jalan menuju Meduri Asri masih kurang mulus. Setidaknya ada 2-3 titik yang tergenang air melintang ruas jalan, sehingga mau tak mau pengunjung harus menyeberanginya (tidak bisa mlipir). Pengemudi mobil dan motor harus hati-hati melintasi genangan ini. Kalau akses masuk ini tidak diperhatikan / diperbaiki, bisa menurunkan minat pengunjung untuk mendatangi lokasi ini. Sayang sekali, bukan?
- Waktu buka pasar ini adalah jam 6-11, sebagaimana yang sudah disosialisasikan ke masyarakat. Sebaiknya para penjual sudah siap melayani pengunjung sebelum jam buka tersebut, namun kenyataannya saat kami tiba tadi pagi sekitar jam 7 kurang, belum semua siap bahkan masih banyak yang tutup. Jangan sampai pengunjung kecewa ya..
- Belum semua penjual mencantumkan harga produk secara jelas. Baru beberapa yang menuliskannya sehingga pengunjung harus bertanya lebih dahulu. Pencantuman harga ini mengurangi keraguan pengunjung dan juga merupakan peningkatan pelayanan oleh para penjual, bukan?
Nah..itu pengalamanku berkunjung ke Peken Batikan Pekalongan pagi ini. Oya, video kulineran di Peken Batikan sudah ada di channel youtube Mechta Deera ya… Eh, ada teman yang mau ikutan ke Peken Batikan? Siap-siap Minggu depan yaa…
October 14, 2018 at 05:20
Ileran…
Kebayang aku di sana sehari bisa naik 2 kg karena makan2, hahaha. Kalau di sini menir di olah jd kaya lontong gitu. Jadi rasanya asin
October 14, 2018 at 05:55
Nah…aku pernah nih yg menir diolah gurih .. Waktu di lereng Merapi klo g salah…
October 14, 2018 at 05:21
Minggu depan mbokan bisa ke sana ya ke sana ah, aku penasaran sama kembang pari
October 14, 2018 at 05:55
Wkwkw…aku baru tahu ini tadi…tak tanyain ke ibu yg jual..lha mana kembangnya buk? Haha..
October 14, 2018 at 05:37
wah kuliner’e akeh tenannn…mantap
October 14, 2018 at 05:56
Sedeeep mas bro…yuk mampir sini..
October 14, 2018 at 05:43
Mantabh ini…smakin byk destinasi (digital), makin asolole pariwisata negeri kita.
Mhswa/i AIESEC musti diculik ke sana
October 14, 2018 at 05:57
Yuhuuu…masih perlu dibenahi sana-sini, tapi ini pun sdh OK punya, mas bro..hehe..
October 14, 2018 at 07:58
nah iya, aku juga lebih senang berbelanja atau beli di tempat yang sudah ada daftar harganya. Apalagi kalau di tempat wisata…
October 18, 2018 at 11:56
Lebih yakin ya mba…nggak harus menebak-nebak harganya..
October 14, 2018 at 08:19
Makanannya unik2. Belum pernah nyoba kembang pari dan botok belis, jadi penasaran. Moga2 bisa mampir pekalongan pas lagi ada acara kaya gini 🙂
October 18, 2018 at 11:56
Semoga suatu saat bisa main ke Pekalongan ya mba..
October 14, 2018 at 08:47
Pekalongan selalu punya tempat wisata baru yang kekinian, nggak kalah sama Semarang. Aku kira lokasinya dekat pantai, bukan ya mba?
Kalo kuliner nya aku udah ngincipi mie kenyol, enaakkk
October 18, 2018 at 11:57
Lokasinya di tepi Sungai Kediri mba.. Masih sekecamatan dgn rumah dinas tempat mbak Wati dkk menginap kmrn..
October 14, 2018 at 12:03
Peken itu artinya “minggu” bukan?
Suka banget acara yang mengedepankan budaya, terutama budaya Jawa.
Sesungguhnya aku pun merasa asing saat beberapa budaya Jawa ini disebut…
October 18, 2018 at 11:58
Peken artinya Pasar dalam bahasa Jawa halus mba..
October 14, 2018 at 12:23
Haha…baca judul kupikir kembang itu bunga, ternyata makanan atau jajanan tradisional gitu ya, Mba 🙂
October 18, 2018 at 11:58
Lha sama mba…aku saja sampai nanya ke ibu penjualnya…bunganya mana, Bu? Haha…
October 14, 2018 at 12:45
Aku penasaran gimana cara bikin kembang pari nya mbak..
October 18, 2018 at 11:59
Nah mudah2an lain kali aku sempat nanya ke ibu yg jual ya mba.. Atau mungkin ada teman2 lain yg tahu?
October 14, 2018 at 22:22
penasaran deh mbak mencicipinya juga.
October 18, 2018 at 11:59
Yuk mbaa…nyicipin ini..enak lho..
October 15, 2018 at 00:50
Pekalongan kini semakin bersolek ya.
Selain terkenal dengan batiknya yang kaya desain dan warna, Pekalongan kini banyak melakukan terobosan inovatif untuk mendukung dunia pariwisata.
Bisa menjadi “role model” nih untuk daerah lain di Indonesia.
October 18, 2018 at 12:00
Pekalongan sedang berusaha untuk maju tanpa meninggalkan akar budaya nya mba…
October 15, 2018 at 04:59
Di Pekalongan ada kakek dari Bapak. Selama ke sana, nggak pernah ke mana pun. Lagian juga cuma sekali doang seumur hidup ke rumah Kakek. Kayaknya kalau aku ke sana lagi, Peken Batik bakal jadi destinasi jalan-jalan. Dan makanan itu, kembang turi, aku baru denger dan belum pernah nyicip sama sekali. Ini bakal jadi makanan favorit ibuk-ku nih. Makanan tradisional. Makasih ulasannya mbak. Kubintangin nih buat masuk daftar wisata kuliner, hehehe. Salam kenal Mbak Mechta! 🙂
October 16, 2018 at 03:00
Salam kenal kembali mba Sekar.. Kembang pari ya mba nama jajanan ini, kalo kembang / bunga Turi biasanya untuk pecel / urab hehe..
October 15, 2018 at 05:29
Ya, ampuuun, Kembang Pari itu mah Bunda banget. Koq? Iya, waktu kecil karena beras susah dicari dan adanya menir, ya, jadilah makan nasi menir olahan sang nenek. Cuma zaman baheula mah gak pake kelapa parutlah, tapi menir yang diaron dikasih gula merah doank. Luar biasa lezatnya itu makanan yang darurat pada zaman pasca perang, hehe… Makanan lainnya mengundang selera sekali. Mudah-mudahan Pemda Setempat memperhatikan jalan-jalan yang tergenang air, sehingga akan membuat wilayah ini menjadi wilayah wisata. Aamiin.
October 16, 2018 at 02:59
Nah iya..olahan menir memang sudah ada dari jaman dulu ya Bunda..
October 15, 2018 at 05:47
aku liat batok belis nya jadi lapar hehehe.. itu batok nya terbuat dari apa ya?
October 16, 2018 at 02:58
Botok belis mba..bukan Batok. Kalau Batok itu yg dijadikan koin nya..hehe.. Bahan Botok nya tahu putih, putren (jagung muda), gembus, dengan kuah santan.
October 15, 2018 at 07:14
Kembang Pari itu lebih terlihat seperti itu ya, Mbak, Ketaaaaaan ._.
October 18, 2018 at 12:01
Hehe…penampilannya seperti ketan ya mba? Sama2 beras sih ya..hehe..
October 15, 2018 at 07:17
Halo mba. Aneka kulinernya enak-enak sekali. SMoga saja usulan perbaikan di Peken Batikan ini bisa diterima dan terwujud ya. Sapa tahu memang ke depan semakin bagus dan mendatangkan kemakmuran bagi masyarakat
October 18, 2018 at 12:01
Aamiin .. Semoga ya mba ..
October 15, 2018 at 09:07
Penampakan kembang pari kok kayak tiwul ya mbak?rasanya manis pake gula merahnya ga?plus ada taburan kelapa parutnya juga duuh jadi pengen…
October 18, 2018 at 12:02
Sedikit menyerupai Tiwul ya mba..tapi ini dari beras, bukan tepung singkong..
October 15, 2018 at 09:09
kulinernya bikin jadwal kalistenik nambah double double nih..
tapi menarik.. banget
October 18, 2018 at 12:02
Yuk yuuk main ke Pekalongan mas ..
October 15, 2018 at 09:12
Duuh kusuka jajanan kuliner khas begini, kembang pari belum coban sih tapi kalau dari penampakkan fotonya kayaknya bakalan kusuka, hehehe aku suka penganan dari bahan beras (baik beras biasa maupun beras ketan)
October 18, 2018 at 12:03
Tos dulu mba…aku juga suka makanan dari beras biasa maupun beras ketan…
October 15, 2018 at 11:29
Bikin ngiler banget menu2nya.
October 18, 2018 at 12:03
Sini Mel ..icip2 di sini…
October 15, 2018 at 12:58
Aku selalu suka aneka jajanan pasar dan khas Indonesia. Enak enak
October 18, 2018 at 12:04
Betul mba…rasanya pengen nyicipin semuanya…haha…
October 15, 2018 at 14:12
Aku taunya kembang turi mba yang biasa untuk pecel yang ada di jogja, puri baru dengar
October 18, 2018 at 12:05
Kembang Turi memang enak utk.pecel atau urap ya mba.. Kalau Kembang Pari ini hanya nama jajanan saja..
October 15, 2018 at 14:34
Keren ya wisata Peken Batikan ini bisa mempopulerkan wisata daerah.
October 18, 2018 at 12:05
Harapannya begitu mba..
October 15, 2018 at 18:45
Botok belis itu rasanya kayak apa ya? Ikan belis kan yah dibotok? Aku pernahnya botok ayam doang hahahhah. Standar banget ya.
October 18, 2018 at 12:06
Rasanya pedas mba.. karena yg dimaksud ‘belis’ di sini bukan nama ikan tapi sebutan untuk rasa yg pedas…pedas banget seperti setan/belis.. hehe..
October 15, 2018 at 19:35
Aku udah liat videonya nih mba..memang asyik ya main ke acara seperti ini. Traditional tapi teteup asyik
October 18, 2018 at 12:07
Iya mba…bikin pengen datang lagi dan lagi…
October 15, 2018 at 21:14
Makin banyak kegiatan atau acara kayak gini ya, Mbak. Di Semarang ada Pasar Karetan, di Pekalongan ada juga. Jajanan rata-rata 6 ribu ya, lumayan terjangkau sih ya. Apalagi suasananya beda dari yang lain.
October 18, 2018 at 12:07
Iya Ika..murah meriah laah…
October 15, 2018 at 23:16
Aku kira tadinya kembang padi beneran. Kalo kembang padi, aku pernah nyobain, wkwkwk.. iseng banget waktu kecil dulu, sambil pulang sekolah sambil makan padi yang masih muda belia. Enak ternyata. Tapi kasihan pak taninya, jadi berkurang panenannya gara-gara aku dan teman-teman.
Kalau di Pekalongan, Kembang Pari tu nama makanan yaa.. aku belum pernah nyoba. Pengen ke Pekalongan deh, tp suami sibuk melulu. Padahal suamiku kecilnya di Pekalongan. Paninggaran tepatnya.
October 18, 2018 at 12:09
Wah..Paninggaran asyik tuh mba..daerahnya di dingiiin..hehe..
October 15, 2018 at 23:45
Unch jadi penasaran dengan rasanya
October 18, 2018 at 12:09
Sini mbak..nyobain..
October 15, 2018 at 23:48
Aku belum ke sana hahahah weekend baiasanya.mudik dan bangun kesiangan hehehhe semoga kapan2 sempat mampir ah.
October 18, 2018 at 12:09
Yuk Nyi…asyik pokoke …
October 16, 2018 at 01:21
wow, makanannya terlihat enak-enak semua. Makanan tradisional begini harus dilestarikan yaa, agar anak cucu kita kelak tetap tahu makanan tradisional yang dulu dinikmati oleh nenek moyangnya 🙂
October 18, 2018 at 12:10
Iya mba..agar tak terhapus begitu saja dari peredaran..hehe..
October 16, 2018 at 01:30
Aku pernah ke Pekalongan tapi blm pernah nyicipin kembqng pati. Besok ah kalo ke sana lagi
October 18, 2018 at 12:11
Aku juga baru kali ini mba..meskipun konon itu jajanan jadul..rupanya sudah tidak banyak yg membuatnya
October 16, 2018 at 02:50
Wah ini kalo aku mampir ke sana harus coba. Tempat kuliner banyak banget ya yang baru, kayaknya merata dimana-mana ada tempat kuliner yang menarik.
October 18, 2018 at 12:11
Rata-rata mengkolaborasikan wisata kuliner dengan wisata lain ya mba..asyik utk dicoba..
October 16, 2018 at 02:54
Belum pernah ke Pekalongan nih
Smoga someday bisa ke sana
October 18, 2018 at 12:12
Aamiin .. Semoga suatu saat mampir Pekalongan y mba..
October 18, 2018 at 11:55
Botok nya ada tahu, putren (jagung muda) gembus…dan dinamakan belia karena di + sambel yg pedeees kaya’ setan alias Belis..hehe..
October 18, 2018 at 12:08
Nah iyaa…konsepnya seperti Pasar Karetan yg sdh lebih dahulu terkenal itu.
October 20, 2018 at 08:45
Lihat kembang pari itu kok aku jadi ingat getuk ya .. mirip kayaknya mbak.
October 20, 2018 at 10:38
Kalau getuk dibuat dari singkong / ubi ya mba…
October 26, 2018 at 03:29
Mechta
Olahan dari menir ini makananku masa kecil…anak-anak ku udah nggak nyicipi. Wahh kangen makanan masa lampau yang masih enak.
Pingback: Resep Botok Bongkrek Khas Pekalongan |