Salam jumpa, sobat Lalang Ungu… Mengawali langkah kembali menjadi Tamu Allah menyita perhatianku akhir-akhir ini. Ya, meskipun rindu itu terus menggebu sejak beberapa tahun lalu, namun rupanya baru di akhir tahun nanti -insya Allah- kudapat memenuhi panggilan-NYA kali ini. Mohon doanya ya, teman-teman…
Penuh syukur kubersiap untuk keberangkatanku kali ini, meski terasa semua serba mendadak -dibanding perjalanan religi–ku sebelumnya- namun mudah-mudahan tidak mengurangi kesiapanku menjalankan ibadah kali ini. Dan salah satu wujud syukurku adalah dengan mendokumentasikan perjalanan religiku kali ini, sejak persiapan hingga insya Allah pelaksanaannya nanti. Nah, kuawali catatan ini dengan menuliskan beberapa upayaku untuk mengawali langkah menuju Makkah-Madinah itu :
Memilih PPIU yang terpercaya
Ibadah haji maupun umrah merupakan ibadah suci dan khusus, terutama pada lokasi pelaksanaannya yaitu di Makkah, yang notabene jauh dari negeri kita. Oleh karena itu perlu dibantu dengan biro perjalanan haji/umrah yang terpercaya, jangan sampai niat kita beribadah namun justru terlunta-lunta di negeri orang. Atau penyelenggara tidak amanah sehingga kepergian kita tertunda karena dana yang sudah disetor disalahgunakan… Aduuh, jangan sampai deh ya.. Itu sebabnya kita harus hati-hati dalam memilih Penyelenggara Perjalanan Ibadah Umrah (PPIU).
Berikut 5 Pasti Umroh yang disosialisasikan oleh Kementerian Agama, yaitu :
- Pastikan travel berizin umrah. Untuk mengetahui resmi tidaknya PPIU , dapat mencari informasi di Kantor Kementerian Agama setempat, atau dapat juga melalui website resmi Kementerian Agama . Selain itu, rekomendasi dari kerabat yang telah berpengalaman juga dapat menjadi sumber informasi pemilihan travel ini.
- Pastikan jadwal keberangkatan dan penerbangannya. Penting untuk mengetahui dengan pasti jadwal keberangkatan & kepulangan, nama maskapai, serta jumlah seat yang tersedia sesuai booking dari travel tersebut. Upayakan pilih jalur penerbangan langsung, atau apabila ada transit pastikan waktu transit dan penerbangan lanjutan dengan pesawat yang sama.
- Pastikan harga dan paket layanannya. Jangan tergiur dengan harga yang murah dengan paket pelayanan yang tidak jelas / tidak sesuai dengan standarnya.
- Pastikan hotelnya. Pastikan tempat menginap sesuai standar yaitu minimal Bintang 3, dengan lokasi yang tidak boleh lebih dari 1 km dari tempat ibadah.
- Pastikan Visa nya. Visa untuk umroh ini hanya dikeluarkan oleh Perwakilan Pemerintah Arab Saudi di Indonesia, dan hanya beberapa travel resmi yang memiliki izin untuk mengurus visa tersebut.
Nah, kalau aku sendiri, tipe yang setia –uhuuuk..- kalau sudah cocok dengan sesuatu / seseorang / suatu lembaga, maka tak akan mudah berpindah hati..hehe.. Begitupun dengan rencana perjalanan umroh kali ini, kupercayakan pada KBIH yang sama dengan yang memfasilitasi ku berhaji 7 tahun lalu yaitu Assalamah Kopena yang sekarang membuka jasa Perjalanan Ibadah Haji dan Umrah Al Baika dan bekerjasama dengan PT SAGHARA MAHABBTAIN WISATA Jakarta yang telah terdaftar di Kementerian Agama dengan No SK 696 Tahun 2017.
Membuka rekening Umrah
Mungkin ada teman-teman lain yang seperti aku : sudah lama menabung niatnya untuk haji/umrah..eh gak nyampai-nyampai jumlahnya karena kepakai ini-itu yang penting juga. Nah, untuk mensiasati hal ini, bila memang sudah ada niat itu, langsung saja buka rekening khusus haji/umrah. Pembukaan rekening khusus ini sama prosedurnya dengan pembukaan rekening biasa.
Rekening khusus ini kan tidak bisa dicairkan sewaktu-waktu, jadi terbebas dari bahaya kethithil-thithil alias tetap utuuuuh…hehe.. Saat ini sudah banyak bank / lembaga keuangan yang menawarkan tabungan khusus ini, jadi tak akan kesulitan bagi kita untuk memilih salah satunya. Lebih baik lagi kalau memilih bank yang sama dengan rekening KBIH pilihan kita, sehingga nanti kalau sudah cukup jumlahnya tinggal pindah dana dalam bank yang sama. Gampang, kan?
Baca juga : 3 Tips Menabung untuk ONH
Dengan alasan itulah beberapa bulan lalu aku membuka rekening umrah di Koperasi Pemuda Buana ( Kopena ) Pekalongan. Kopena ini adalah sebuah lembaga keuangan yang juga mempunyai yayasan KBIH Al Baika yang telah kupilih untuk memfasilitasi umrahku, saat sudah cukup dananya tinggal pindah buku saja ke rekening Al Baika. Praktis dan tidak repot. 🙂
Oya, aku percaya banget bahwa niat suci kita untuk ibadah ini akan mendapat kemudahan dari Nya. Sekedar berbagi cerita ya teman, awalnya aku sempat galau karena kenaikan dollar yang cukup lumayan beberapa waktu lalu. Duuh, tentunya itu akan berimbas pada jumlah total biaya yang diperlukan untuk umrah. Apa bisa terpenuhi tahun ini kalau naik-naik terus begitu?? kekhawatiran itu muncul dalam hatiku. Sempat juga maju-mundur cantik sebelum menetapkan niat untuk mendaftar.
Kemudian aku pun berserah. Yang utama adalah aku telah berniat, dan harus mengambil langkah untuk mewujudkan niat itu. Bismillah saja. Insya Allah, DIA yang Maha Kaya akan mencukupkan segalanya, pada waktu yang telah ditetapkan-Nya. Kalau memang belum bisa berangkat tahun ini -karena satu dan lain hal- ya sudah, mungkin memang belum waktunya kembali ke sana, begitu bisik hati dalam kepasrahanku pada-Nya, yang pada akhirnya membulatkan tekadku.
Memang bila dilihat dari hitung-hitungan a la manusia, mungkin tampak mustahil segera terwujudnya cita-citaku dengan penghasilan yang kuterima dan pengeluaran-pengeluaran yang ada. Namun rupanya, bukan hitung-hitungan a la manusia ini yang terjadi. Rizki kita dalam genggaman-Nya. Alhamdulillah, Allah Maha Pemurah. Ada saja rizki yang kuterima, bahkan dari sumber-sumber yang tak kusangka sebelumnya 🙂
Demi Allah aku menuliskan ini bukan untuk riya’ namun -insya Allah- untuk memantapkan hati siapa saja yang masih ragu, bahwa sesungguhnya Allah benar-benar Maha Pemurah. Tak perlu merasa takut dan penuh perhitungan secara njlimet jika berkaitan dengan ibadah kita, karena insya Allah, akan ada kemudahan dari-Nya. Percayalah…
Demikianlah teman, itulah beberapa langkah awalku untuk kembali menjadi Tamu Allah. Baru dua macam persiapan yang kutuliskan ya, masih ada persiapan-persiapan lain untuk umrah yang akan kutuliskan kemudian. Insya Allah tulisan ini juga akan mengawali rangkaian catatan perjalanan umrah kali ini, seperti juga catatan perjalanan haji yang kutuliskan 4 tahun lalu. Apakah akan menjadi 1 buku juga? Insya Allah…mohon doanya juga..
Oya, sebagai pelengkap dari catatan persiapan ini, sudikah teman berbagi pengalaman juga seputar persiapan umrah? Silakan bagi kisahnya di kolom komen ya… Terimakasih…
Pingback: Mengawali langkah kembali menjadi Tamu Allah (2) |
Pingback: Catatan Umroh 2018 (1) : Pendamping Jamaah Sepuh |